Strok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ESCa (bicara | kontrib)
ESCa (bicara | kontrib)
Baris 324:
| accessdate = 2011-08-21
| work = Københavns praktiserende laegers laboratorium, AFASAK 2 Center; Koefoed BG, Gulløv AL, Petersen P.
}}</ref> Setelah terjadinya serangan strok ringan atau TIA, penggunaan senyawa anti-koagulan seperti [[warfarin]], salah satu obat yang digunakan untuk penderita [[fibrilasi atrial]],<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9932614
| title = Stroke risk factors and stroke prevention.
| accessdate = 2011-08-21
| work = Department of Neurology, College of Physicians and Surgeons, Columbia University; Elkind MS, Sacco RL.
}}</ref> akan menurunkan risiko serangan strok dari 12% menjadi 4% dalam satu tahun. Sedangkan penggunaan senyawa anti-[[keping darah]] seperti [[aspirin]], umumnya pada [[dosis]] harian sekitar 30 mg atau lebih, hanya akan memberikan perlindungan dengan penurunan faktor risiko menjadi 10,4%.<ref>{{en}}{{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12535415
| title = Dipyridamole for preventing stroke and other vascular events in patients with vascular disease