Stasiun Pasirbungur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
Baris 20:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gouverneur-Generaal mr. D. Fock neemt afscheid van de heer Hammond op het station Pasir Boengoer tijdens zijn bezoek op 27 en 28 oktober in 1922 aan de Pamanoekan- en Tjiasemlanden West-Java. TMnr 60013106.jpg|thumb|left|250px|[[Daftar Penguasa Hindia-Belanda|Gubernur Jenderal Hindia-Belanda]] [[Dirk Fock]] pamit kepada Hammond di Stasiun Pasirbungur ([[28 Oktober]] [[1922]]).]]
 
* [[Kereta api Matarmaja|Matarmaja]]: ke [[Stasiun Pasarsenen|Jakarta]] dan [[Stasiun Malang|Malang]] via [[Stasiun Semarang Tawang|Semarang]]
Hanya melayani persilangan.
* [[Kereta api Bima|Bima]]: ke [[Stasiun Gambir|Jakarta]] dan [[Stasiun Surabaya Gubeng|Surabaya]] bersambung [[Stasiun Malang|Malang]]
Hanya* Juga melayani persilangan.
 
== Trivia ==
Stasiun Pasirbungur dan lingkungan perkebunan di sekitarnya menjadi latar cerita "Gigi Emas", salah satu cerpen [[Mas Saleh Sastrawinata]], sastrawan [[Sastra Indonesia#Angkatan 1950 - 1960-an|Angkatan 1950an]], dalam bukunya yang berjudul ''Kissah Sewadjarnja'' (1952)[http://books.google.co.id/books?id=iCh2XorBXNgC&pg=PA406&lpg=PA406&dq=mas+saleh+sastrawinata&source=bl&ots=bBHnWh0J35&sig=9o5TV52nyvMEdDvhC9Wxz16bMaE&hl=id&ei=HbpiTKKhO8GVcZveiZ0J&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CCYQ6AEwBQ#v=onepage&q&f=false].