Kerja jarak jauh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Pranala Luar +Pranala luar)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-karir +karier)
Baris 58:
* Manajer lapangan [[tradisional]] umumnya tak terbiasa dengan hasil. Hal ini menyebabkan hambatan yang serius bagi perusahaan yang berupaya mengadopsi ''telecommuting'' di kantornya. Tanggung jawab dan [[kompensasi]] pekerja akan menjadi masalah utama pula. Perusahaan-perusahaan yang akan mengadopsi ''telecommuting'' hendaknya memeriksa masalah hukum lokal, isu-isu persatuan, dan hukum wilayah. ''Telecommuting'' pun memerlukan pelatihan dan pengembangan yang mencakup evaluasi, simulasi program, pertemuan tim, materi tertulis, dan forum. Pembagian [[informasi]] harus diselaraskan dengan kantor virtual dan proses penyelesaian [[konflik]] harus dikembangkan. Dukungan operasional dan administratif perlu didesain ulang untuk mendukung lingkungan kantor virtual. Fasilitas-fasilitas pun perlu ditinjau dan dikoordinasikan dengan baik. Kesimpulan manajer untuk mengimplementasikan ''telecommuting'' pada organisasi adalah untuk menerapkan pendekatan yang bertujuan “mengevaluasi, mengedukasi, mengorganisasi, dan menginformasi para karyawan”<ref>Davenport, T. (1998, Summer). "Two cheers for the virtual office" [Electronic version] para. 8. Sloan Management Review</ref>.
 
* Bekerja secara ''telecommuting'' juga dapat berdampak negatif pada karirkarier seseorang. Survei terkini terhadap 1.300 eksekutif di 71 negara mengindikasikan gagasan ''telecommuting'' tidak terlalu didukung. Karyawan yang lebih sering bekerja dengan ''telecommuting'' akan kurang dipromosikan dalam pekerjaaannya. Perusahaan tidak akan mempromosikan seseorang hingga seseorang tersebut secara konstan terlihat dan dapat diukur performanya<ref>Organizational Behavior,eight edition,McGraw-Hill</ref>.
 
== Referensi ==