Kesultanan Singora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berkas Fort5_singora.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh Green Giant
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
|latd= |latm= |latNS= |longd= |longm= |longEW=
}}
[[FileBerkas:National Museum KL 2008 (36).JPG|thumb|280px|right|alt=Upeti [[Bunga Mas]] yang dikirimkan kepada Siam |[[negara vasal|Negara-negara vasal]] Siam di bagian selatan semenanjung menunjukan kesetiaan kepada Ayuthaya dengan mengirimkan upeti. Bersama dengan budak dan senjata, upeti terdiri dari [[Bunga Mas]], sebuah pohon kecil yang dihiasi dengan emas.<ref name=van_vliet_37>Ravenswaay, pp. 37–38.</ref>]]
'''Kesultanan Singora''' adalah sebuah [[negara kota]] berumur pendek di [[Thailand Selatan]] dan pendahulu sebuah kota yang saat ini bernama [[Songkhla]]. Kota tersebut didirikan pada tahun 1605 oleh seorang Persia, Dato Mogol, dan berkembang selama pemerintahan putranya, Sultan Sulaiman Shah. Setelah masa konflik, Singora dihancurkan oleh pasukan Siam pada 1680. Sisa-sisa kota tersebut meliputi benteng-benteng, dinding-dinding kota dan makam Sultan Sulaiman Shah. Sebuah meriam dari Singora yang terdapat cap Sultan Sulaiman Shah disimpan di halaman [[Royal Hospital Chelsea]], London.
 
Baris 31:
Sultan Sulaiman bukanlah satu-satunya orang Persia yang mengembangkan kekuasaan di Siam pada abad ke-17. Sumber kontemporer mendeskripsikan bagaimana orang-orang Persia mendapatkan posisi otoritas di pusat Siam, [[Kerajaan Ayutthaya|Ayuthaya]], dan provinsi-provinsinya. Seorang duta dikirim ke Siam atas nama Shah dari Persia pada akhir abad ke-17 menyatakan telah bertemu gubernur berdarah Persia di dua kota utama saat perjalanan menuju Ayuthaya; sumber lainnya menyatakan bahwa orang-orang Persia diberikan status yang tinggi dan diberikan perlindungan oleh raja.
 
== Sejarah awal ==
Singora, terkadang dikenal sebagai Songkhla di Khao Daeng, adalah pendahulu dari sebuah kota yang saat ini bernama Songkhla.<ref name=chounchaisit_1>Chounchaisit, p. 1.</ref><ref group="note">Pengucapan alternatifnya adalah Singgora dan Singkhora.</ref> Kesultanan ini terletak diatas dan sepanjang kaki bukit pegunungan Khao Daeng di [[Distrik Singhanakhon|Singha Nakhon]].<ref name=chounchaisit_126>Chounchaisit, p. 126.</ref> Kota ini didirikan pada tahun 1605 oleh Dato Mogol, seorang Muslim Persia yang menjadi [[suzerainty]] Siam dan membayar upeti kepada [[Kerajaan Ayutthaya|Ayuthaya]]. Dari awal, tempat tersebut ditetapkan sebagai pelabuhan bebas bea cukai dan bersaing dengan tetangganya [[Kerajaan Pattani|Kesultanan Pattani]] dalam hal perdagangan.<ref name=chongsakul>Choungsakul, pp. 44–45.</ref> <!-- Referensi awal tentang Singora terdapat dalam sumber-sumber Britania dan Belanda: contohnya, kontras pemungutan pajak untuk sebuah [[perpustakaan Cotton|manuskrip Cottonian]] di [[Perpustakaan Britania]] di Singora (disebut Sangora) dengan di Pattani (disebut Patania):
 
Baris 40:
Dato Mogol wafat pada 1619 dan digantikan oleh putra sulungnya, Sulaiman.<ref name=royal_thai_navy>[http://www.navy.mi.th/navic/document/840806a.html''Sejarah keluarga Sultan Sulaiman''] Angkatan Laut Kerajaan Thai {{th icon}}. Artikel ini terdiri dari dua halaman: halaman pertama mendiskusikan tentang keluarga Dato Mogal; halaman kedua menyatakan tentang Laksamana Siriton adalah keturunan dari Sultan Sulaiman.</ref><ref group="note">Tanda tangan di atas makam Sulaiman diberikan tanggal penobatannya pada tanggal 1619; sebuah plakat baja dekat museum arkeologi negara "Situs ini dikenal sebagai sebuah kota pelabuhan berpengaruh selama zaman Ayuthaya pada abad ke-17 Masehi. Ia memainkan peran penting baik secara lokal maupun antar-wilayah pada waktu itu. Datoh Mogal, yang ditunjuk sebagai gubernur Singora, adalah orang yang berinisiasi dan mengembangkan perdagangan maritim dengan pedagang-pedagang internasional. Dengan mengenalkan dan mengembangkan kota tersebut sebagai sebuah pelabuhan internasional, Datoh Mogal mendapatkan pendapatan dalam jumlah besar dari kapal-kapal asing bagi pusat ibukota Ayuthaya. Datoh Mogal digantikan oleh putranya, Sultan Sulaiman, pada tahun 1620. Sultan Sulaiman diangkat oleh Raja Songtham (1610-1628) dari Kerajaan Ayuthaya. Singora di bawah kekuasaan Sulaiman adalah tempat perdagangan terkenal."</ref>
 
== Kemerdekaan ==
Pada Desember 1641, Jeremias van Vliet meninggalkan Ayuthaya dan berlabuh ke [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]]. Dalam perjalanannya, ia berhenti di Singora pada Februari 1642 dan mengirimi Sulaiman sebuah surat perkenalan dari [[Kementerian Urusan Luar Negeri (Thailand)|Phra Khlang]] (disebut oleh orang Belanda sebagai Berckelangh), pimpinan Siam yang bertugas untuk urusan luar negeri.
 
Baris 47:
Sultan Sulaiman wafat pada tahun 1668 <ref name=umar>Umar, p. 15.</ref> dan digantikan oleh putra sulungnya, Mustapha.<ref name=surat_thani>Good Man Town: Surat Thani Tourist Information, pp. 33–35. Halaman 33 dari terbitan pemerintahan Thai dalam bahasa Thai menyebutkan Mustapha dan Hussein; halaman 35 dalam versi bahasa Inggris hanya menyebutkan Mustapha.</ref> Kepercayaan militer Singora pada saat itu yang dibuktikan dengan memberikan bantuan kepada [[kerajaan Pattani|Pattani]] saat bertempur dalam sebuah perang. Meskipun kalah jumlah 12:56, Singora menolak upaya mediasi oleh Sultan Kedah dan terpercaya dalam "prajurit yang gagah dan berpengalaman" yang setelah bertahun-tahun perang telah menjadi penembak jitu dan penembak meriam yang terampil. Pada masa pemerintahan Mustapha, seorang petualang Yunani, [[Constantine Phaulkon|Constance Phaulkon]], datang ke Siam. Setelah tiba di Ayuthaya pada akhir 1670an, ia memulai misi penyeludupan senjata ke Singora. Namun, perjalanannya berakhir dengan bencara saat ia terdapat di lepas pantai Ligor (Nakhon Si Thammarat).<ref name=hutchinson>Hutchinson, pp. 3–4.</ref>
 
== Pemusnahan ==
 
[[FileBerkas:Fort8 singora.jpg|thumb|400px|right|alt=Benteng 8, Khao Daeng, Singha Nakhon|Benteng 8, Khao Daeng di Gunung Khao Daeng; benteng-bentang di sisi bukit digunakan untuk mempertahankan Singora sebelum kerajaan tersebut dihancurkan]]
 
Pada tahun 1679, armada Siam Raja [[Narai]] memulai serangan akhir untuk membatalkan pemberontakan Singora. Beberapa peristiwa dilaporkan oleh Samuel Potts, seorang pedagang Perusahaan Hindia Timur Britania yang berbasis di Singora pada waktu itu. Dalam salah satu suratnya, ia melaporkan tentang kota tersebut yang bersiap untuk perang:
Baris 57:
Dampaknya didokumentasikan oleh perwakilan duta-duta Perancis untuk Siam pada 1685 dan 1687.
 
== Warisan ==
Ketika Singora dikalahkan, dua putra Sultan Sulaiman diberikan jabatan lain oleh Raja Narai di Siam: Hussein dan Mustapha ditunjuk menjadi Gubernur Phattalung dan [[Distrik Chaiya|Chaiya]];<ref name=surat_thani /> Generasi berikutnya dari keluarga Sultan Sulaiman memiliki hubungan erat dengan keluarga kerajaan Siam: [[Sri Sulalai|Putri Sri Sulalai]] (permaisuri dari [[Buddha_Loetla_NabhalaiBuddha Loetla Nabhalai|Raja Rama II]]) adalah keturunan dari Sultan Sulaiman dan ibu dari [[Jessadabodindra|Raja Rama III]].<ref name=Putthongchai_99>Putthongchai, halaman 98.</ref> Saat ini, keturunan Sultan Sulaiman meliputi Laksamana Niphon Sirithorn (seorang mantan laksamana Angkatan Laut Kerajaan Thai);<ref name=royal_thai_navy /> Jenderal [[Chavalit Yongchaiyudh]], Perdana Menteri Thailand ke-22;<ref name=Putthongchai_92>Putthongchai, p. 82.</ref> dan sebuah keluarga penenun sutra di provinsi [[Provinsi Surat Thani|Surat Thani]].<ref name=surat_thani />
 
 
 
=== Benteng-benteng di Khao Daeng ===
Reruntuhan Singora terbuka bagi publik.<ref name=chounchaisit_126>Chounchaisit, p. 126.</ref><ref name=old_town_khaodaeng>[http://thailand.com/travel/historical/historical_songkhla_ancienttown.htm ''Kota Tua di Kaki Bukit Khao Daeng'']</ref> Empat belas reruntuhan benteng dapat dikunjungi: enam diantaranya (benteng 4,5,6,7, 8 dan 10) terletak diatas pegunungan Khao Daeng; yang lainnya berada di sepanjang kaki bukit.<ref name=singora_forts>[http://www.m-culture.in.th/album/166220 ''Reruntuhan dan dinding kota Singora''] Kementerian Kebudayaan Thai {{th icon}}</ref> Salah satu yang paling dapat dijangkau adalah benteng 9: benteng tersebut berada di atas sebuah bukit kecil dan dapat dilihat dari jalan utama yang mengarah dari [[Distrik Singhanakhon|Singha Nakhon]] menuju Pulau Ko Yo. Benteng 8 juga mudah dijangkau. Hal ini dapat diakses melalui tangga dekat masjid Sultan Sulaiman Shah dan menawarkan pemandangan Pulau Tikus dan [[Songkhla]]. Namun, benteng yang memiliki pemandangan yang bagus adalah benteng 6 yang berada di atas Khao Daeng. Benteng tersebut dapat dicapai dengan naik penerbangan yang dimulai dekat museum arkeologi kecil. Pendakian ke puncak melewati benteng 4 dan 5 berada di puncak juga terdapat dua pagoda: Keduanya dibangun di atas pangkalan benteng 10 pada tahun 1830an untuk memperingati kekalahan pemberontakan di Kedah (pada saat diduduki oleh Siam).<ref name=singora_forts /><ref name=culturaloffice_songkhla>[http://www.m-culture.go.th/songkhla/index.php/2013-06-07-07-41-18/%E0%B9%82%E0%B8%9A%E0%B8%A3%E0%B8%B2%E0%B8%93%E0%B8%AA%E0%B8%96%E0%B8%B2%E0%B8%99-%E0%B9%82%E0%B8%9A%E0%B8%A3%E0%B8%B2%E0%B8%93%E0%B8%A7%E0%B8%B1%E0%B8%95%E0%B8%96%E0%B8%B8-%E0%B8%A3%E0%B8%B2%E0%B8%A2%E0%B8%81%E0%B8%B2%E0%B8%A3/item/%E0%B8%9E%E0%B8%A3%E0%B8%B0%E0%B9%80%E0%B8%88%E0%B8%94%E0%B8%B5%E0%B8%A2%E0%B9%8C%E0%B8%AA%E0%B8%AD%E0%B8%87%E0%B8%9E%E0%B8%B5%E0%B9%88%E0%B8%99%E0%B9%89%E0%B8%AD%E0%B8%87 ''Dua pagoda''] Cultural Office, Songkhla {{th icon}}</ref>
<!--
Baris 84:
With the exception of fort 4 (which is partly obscured by forest canopy), the forts on the mountain have distinctive square or rectangular outlines that are visible in satellite images. Geographic coordinates are shown above:
-->
[[FileBerkas:Singora cannon.jpg|thumb|400px|right|alt=Meriam Singora di Royal Hospital Chelsea di London|Meriam Singora di Royal Hospital Chelsea di London]]
 
=== Makam Sultan Sulaiman Shah ===
Terletak di pemakaman Muslim yang berjarak sekitar 1&nbsp;km dari utara Khao Daeng, makam Sultan Sulaiman Shah dirumahkan dalam ukuran kecil dengan paviliun bergaya Thai yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar.<ref name=tomb_sultan_sulaiman>[http://www.m-culture.in.th/album/123392 ''Makam Sultan Sulaiman Shah''] Kementerian Kebudayaan Thai {{th icon}}</ref> Makam tersebut disebutkan dalam Sejarah Kerajaan Melayu Patani, sebuah naskah [[aksara Jawi|Javi]] yang berasal dari [[Hikayat Patani]].<ref name=montesano_p84>Montesano, p. 84.</ref> Teks tersebut mendeskripsikan Sultan Sulaiman sebagai seorang [[raja]] Muslim yang wafat dalam pertempuran dan makam tersebut sebagai "penuh ketiadaan tapi hutan".<ref name=syukri_10>Syukri, p. 10.</ref> Makam tersebut adalah tempat ziarah di selatan Thailand, dimana Sultan Sulaiman sama-sama dihormati baik oleh kaum Muslim maupun kaum Buddhis.<ref name=montesano_p20>Montesano, p. 20. See also pp. 282–283.</ref>
 
=== Meriam Singora di London ===
 
Meriam tersebut tetap berada disana sampai direbut saat [[Perang Burma-Siam (1765–67)|perang Burma-Siam 1765–1767]] dan dibawa ke [[Burma]]. Meriam tersebut kemudian diambil oleh Britania pada saat [[Perang Inggris-Burma Ketiga]] (1885–1887) dan dibawa ke Inggris. Pada tahun 1887, meriam tersebut diperlihatkan di [[Royal Hospital Chelsea]] di London dan diletakan pada penyimpanan di samping tiang bendera di halaman Dewan Tokoh. Pada meriam tersebut terdapat sebelas inskripsi, sembilan diantaranya diukir dengan tulisan Arab dan dilapisi dengan perak. Salah satu inskripsi menyebutkan nama pengukirnya, Tun Juma'at Abu Mandus dari Singora; yang lainnya (ukiran gambar) dibuat dengan ornamen desain lingkaran dan terbaca "Cap Sultan Sulaiman Shah, Raja Kemenangan".<ref name=blagden>Blagden, pp. 122–124.</ref><ref name=sweeney>Sweeney, pp. 52–53.</ref><ref name=scrivener>Scrivener, pp. 169–170.</ref>
 
== Orang-orang Persia di Siam pada abad ke-17 ==
Sultan Sulaiman Shah dan keluarganya bukanlah satu-satunya orang Persia yang mengembangkan kekuasaan di Siam pada abad ke-17. Naskah Ayuthaya menyatakan bahwa saudara-saudara Persia [[Bunnag#Sheikh_AhmadSheikh Ahmad|Sheikh Ahmad]] dam Muhammad Said datang ke Siam pada awal 1600an. Sheikh Ahmad memiliki hubungan akrab dengan Raja-Raja [[Songtham]] dan [[Prasat Thong]], dan kemudian diangkat menjadi [[Kementerian Urusan Luar Negeri (Thailand)|Phra Khlang]]. Keturunannya, [[keluarga Bunnag]], menonjol secara politik pada tiga abad berikutnya.<ref name=scupin>Scupin, pp. 63–64.</ref> Dalam surat tertanggal 1679, seorang karyawan Perusahaan Hindia Timur Britania mendiskusikan tentang perdagangan di semenanjung barat dan menyatakan bahwa "perdagangan yang cukup besar ini dikembangkan oleh orang-orang Persia dan Moor";<ref name=white>Laporan tentang hubungan antara Siam dan negara-negara asing pada abad ke-17. Vol. 2, pp. 208–209.</ref> Diplomat Perancis Simon de la Loubère menyatakan bahwa dewan pimpinan dan provinsi-provinsi penting berada "di tangan-tangan Moor";<ref name=loubere_112>Loubère, p. 112.</ref> seorang pemimpin Persia, Aqa Muhammad, adalah salah satu punggawa kesayangan Raja Narai pada 1670an;<ref name=Pombejra_82>na Pombejra p.82.</ref> dalam ''Kapal Sulaiman'', sebuah catatan dari seorang perwakilan yang dikirim ke Siam pada tahun 1685 atas nama Shah dari Persia, [[Suleiman I dari Persia|Sulaiman I]], seorang narator menceritakan tentang pertemuan gubernur-gubernur berdarah Persia di [[Myeik, Burma|Mergui]] (kemudian bagian dari Siam) dan [[Provinsi Phetchaburi|Phetchaburi]];<ref name=Marcinkowski>Marcinkowski, pp. 19–24</ref> Jeremias van Vliet, Direktur pabrik Perusahaan Hindia Timur Belanda di Ayuthaya, menemukan bahwa "orang-orang Moor" dilindungi oleh raja.<ref name=van_vliet_66>Ravenswaay, p. 66.</ref>
 
== Catatan ==
{{reflist|group="note"}}
 
== Referensi ==
{{Reflist|2}}
 
== Sumber ==
 
=== Pemerintah Thai / Perpustakaan Nasional Vajiranana ===
* {{citation
| last = | first =
| title = Dutch Papers: extracts from the "Dagh Register" 1624–1642
Baris 116:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = | first =
| title = Good Man Town: Surat Thani Tourist Information
Baris 127:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = | first =
| title = Records of the relations between Siam and foreign countries in the 17th century. Volume 2
Baris 153:
-->
 
=== Tesis PhD ===
* {{citation
| last = Chounchaisit | first = Pensuda
| title = The study of cultural heritage management of Wat Matchimawat (Wat Klang), Songkhla
Baris 165:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = na Pombejra | first = Dhiravat
| title = A political history of Siam under the Prasatthong dynasty 1629–1688
Baris 176:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = Putthongchai | first = Songsiri
| title = What is it like to be Muslim in Thailand?
Baris 188:
}}
 
=== Buku ===
* {{citation
| last = Colenbrander | first = Dr. H.T.
| title = Dagh-Register gehouden int Casteel Batavia: 1631–1634
Baris 200:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = Falarti | first = Maziar Mozaffari
| title = Malay Kingship in Kedah: Religion, Trade, and Society
Baris 211:
| isbn = 0739168428
}}
* {{citation
| last = Jacq-Hergouach | first = Michel
| title = L'Europe Et Le Siam Du XVIe Au XVIIe Siecle
Baris 222:
| isbn = 2738419739
}}
* {{citation
| last = Loubère | first = Simon de la
| title = A new historical relation of the kingdom of Siam. Volume 1
Baris 234:
| isbn =
}}
* {{citation
| last = Montesano | first = Michael
| title = Thai South and Malay North: Ethnic Interactions on a Plural Peninsula
Baris 245:
| isbn = 9971694115
}}
* {{citation
| last = Marcinkowski | first = Muhammad Ismail
| title = From Isfahan to Ayutthaya: Contacts Between Iran and Siam in the 17th Century
Baris 256:
| isbn = 9971774917
}}
* {{citation
| last = Syukri | first = Ibrahim
| title = History of the Malay Kingdom of Patani
Baris 267:
| isbn = 0896801233
}}
* {{citation
| last = Umar | first = Umaiyah Haji
| title = The assimilation of Bangkok-Melayu communities in the Bangkok metropolis and surrounding areas
Baris 279:
}}
 
=== Jurnal ===
* {{Citation
| last = Blagden | first = C.O.
| year = 1941
Baris 290:
| issn = 0126-7353
}}
* {{Citation
| last = Choungsakul | first = Srisuporn
| year = 2006
Baris 300:
| issn = 0859-9920
}}
* {{Citation
| last = Hutchinson | first = E.W.
| year = 1933
Baris 322:
}}
-->
* {{Citation
| last = Maxwell | first = W.G.
| year = 1910
Baris 332:
| issn = 2304-7534
}}
* {{Citation
| last = Ravenswaay | first = L.F. van
| year = 1910
Baris 342:
| issn = 0857-7099
}}
* {{Citation
| last = Scrivener | first = R.S.
| year = 1981
Baris 352:
| issn = 0857-7099
}}
* {{Citation
| last = Scupin | first = Raymond
| year = 1980
Baris 362:
| issn = 0857-7099
}}
* {{Citation
| last = Sweeney | first = Amin
| year = 1971
Baris 373:
}}
 
[[CategoryKategori:Provinsi Songkhla]]
[[CategoryKategori:Situs arkeologi di Thailand]]