Arianisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jbribeiro1 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 91:
Saat berkembangnya Arianisme di [[Konstantinopel]], seorang Goth bernama [[Ulfilas]] (kelak menjadi subjek dari surat Auxensius yang dikutip di atas) diutus sebagai misionaris kepada suku barbar Gothik di sepanjang [[Sungai Donau]] (Danube), dalam suatu misi yang didukung oleh Konstantius II karena alasan politis. Keberhasilan awal Ulfilas dalam mengkonversi orang-orang Jermanik tersebut ke dalam suatu bentuk Arian dari Kekristenan diperkuat oleh peristiwa-peristiwa di kemudian hari. Ketika suku Jermanik memasuki [[Kekaisaran Romawi]] dan mendirikan kerajaan-kerajaan penerus di bagian barat, kebanyakan dari mereka menjadi penganut Kristen Arian selama lebih dari satu abad.
[[Berkas:
Konflik pada abad ke-4 membuat faksi-faksi Arian dan Nicea saling berusaha untuk menguasai Gereja. Sebaliknya, dalam kerajaan-kerajaan Jerman Arian yang didirikan di atas sisa-sisa [[Kekaisaran Romawi Barat]] pada abad ke-5 terdapat pemisahan Gereja Arian dengan Nicea dengan hierarki paralel, masing-masing melayani kumpulan umat yang berbeda. Para elite Jermanik merupakan penganut Arian, dan mayoritas penduduk Roman merupakan penganut Nicea. Banyak akademisi melihat bertahannya Arianisme Jermanik sebagai suatu strategi susulan dalam rangka membedakan elite Jermanik dengan penduduk setempat dan budaya mereka serta untuk mempertahankan identitas kelompok elite Jermanik yang terpisah ini.{{Citation needed|date=September 2007}}
|