Kecelakaan KRL Commuter Line Bintaro 2013: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Malfungsi → Malafungsi using AWB
Baris 18:
| operator = [[PT KAI Commuter Jabodetabek]]
| type = Tabrakan dengan truk tangki
| cause = Kesalahan manusia </br />''(palang pintu tidak berfungsi)''
| trains = 1
| pax = -
Baris 29:
}}
 
'''Kecelakaan kereta api Bintaro 2013''' (Bisa Juga Disebut '''Tragedi Bintaro 2''') adalah kecelakaan [[kereta api]] yang terjadi pada tanggal [[9 Desember]] [[2013]], ketika sebuah kereta api rel listrik (KRL) [[KRL Commuter Jabodetabek|Commuter Line]] menabrak sebuah truk tangki [[Pertamina]] yang membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter di perlintasan kereta api Pondok Betung, Bintaro pada Senin pagi.<ref>{{cite web|title=Updated: Train Crashes Into Gas Tanker in Bintaro, Several Killed|url=http://www.thejakartaglobe.com/news/train-crashes-into-gas-tanker-in-bintaro/ |work=[[The Jakarta Globe]]|accessdate=9 Desember 2013}}</ref> Kecelakaan ini terjadi diduga karena palang pintu tidak berfungsi.<ref>{{cite web|title=Kecelakaan KRL Bintaro Diduga karena MalfungsiMalafungsi Palang Pintu|url=http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/09/5/200004/Kecelakaan-KRL-Bintaro-Diduga-karena-Malafungsi-Palang-Pintu|work=[[Metro TV|METRO TV NEWS]]|date=9 Desember 2013|accessdate=10 Desember 2013}}</ref>
 
== Kronologi ==
Baris 35:
 
== Lokasi ==
Tabrakan terjadi di jalan Ulujami Raya dekat dengan Pondok Betung dan sedikit dekat dengan lokasi [[Tragedi Bintaro]] sebelumnya pada tahun 1987.
 
== Sebelum kejadian ==
Asisten masinis sempat memberitahukan bahwa akan siap-siap menghadapi tabrakan, namun penumpang tidak menghiraukan. Penumpang langsung terjatuh dan miring ke kanan. Saksi mata menyebutkan bahwa KRL berhenti mendadak dan lampu kereta mati. Penumpang di gerbong 1 & 2 berhamburan ke belakang karena di depan hawanya terasa panas.
 
== Korban ==
Baris 45:
== Pasca-kejadian ==
 
Kecelakaan ini membuat lalu lintas kereta api antara Kebayoran dan Pondok Ranji terhambat, sehingga kereta dari arah Serpong maupun Tanah Abang tidak bisa melintas. Butuh beberapa waktu sampai jalur bisa dilewati, dan kereta api yang pertama melewati jalur ini pasca-kecelakaan adalah kereta api Krakatau Express dari arah Kediri pada dini hari esok harinya. Tapi KRL belum bisa melintas aliran listrik aliran atas (LAA) belum selesai diperbaiki. Setelah beberapa hari, akhirnya KRL pun bisa melintas. Pada beberapa hari pasca-kecelakaan, kecepatan di tempat kejadian perkara dibatasi 5 &nbsp;km/jam.
 
Meskipun korban jiwa dari kecelakaan ini tidak sebanyak kecelakaan-kecelakaan sebelumnya, tapi ini membuat PT KAI Commuter Jabodetabek melakukan pembenahan, seperti penambahan petunjuk keadaan darurat pada KRL, mengingat pada saat kejadian, banyak penumpang yang kebingungan untuk membuka pintu saat darurat, juga jalan keluar lewat jendela.