Archidendron bubalinum: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
new article, taxobox, pics, refs
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 28:
<small><u>Sumber</u>: ''The Plant List''<ref>The Plant List: [http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/ild-46250 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C.Nielsen], diakses pada 21/III/2017</ref>
}}
'''''Archidendron bubalinum''''' adalah sejenis tumbuhan yang dikenal pula dengan nama '''[[kabau]]''', '''[[jering]]''', '''jering antan''' atau '''jengkol hutan'''; anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae). Pohon kecil ini menghasilkan buah dengan biji berbau tajam seperti [[jengkol]], dan digunakan dalam masakan-masakan yang serupa dengan masakan jengkol atau [[petai]]. Dalam pada itu, sebagaimana pula halnya dengan jengkol, konsumsi kabau ini dapat mengakibatkan [[kejengkolan]].
 
== Etimologi ==
Epitet spesifiknya, ''bubalinum'' ([[bahasa Latin|Lat.]]: ''bubalos'', [[kerbau]]), merujuk pada nama lokalnya, ''bua karbau'' (=buah kerbau) sebagaimana dicatat oleh Jack (1822).<ref>{{aut|[[William Jack|Jack, W.]]}} 1822. ''op. cit.'':78</ref>
 
== Pemerian ==
[[FileBerkas:Archid bubal 170310-5304898 mko.JPG|thumb|left|180px|Ranting dan dedaunan]]
[[Pohon]] kecil, tingginya jarang mencapai 20 [[meter|m]], gemang batang hingga 25 [[sentimeter|cm]]. Ranting-ranting kecil bulat torak, merah, mengilap, cokelat terang atau kemerahan jika dikeringkan, bersisik berambut balig merah-karat.<ref name="flora">{{aut|Nielsen, I.C.}} 1992. "[http://ia600209.us.archive.org/20/items/floramalesiana111stee/floramalesiana111stee.pdf Mimosaceae (Leguminosae-Mimosoideae).]" ''Flora Malesiana'' ser. I, Vol. '''11''' (1): 1-226.</ref>{{rp|97}}
 
[[Daun]] majemuk menyirip genap berganda, dengan sepasang pinak daun (sirip tingkat pertama), dan 1-2(-3) pasang anak daun yang berhadapan pada masing-masing sirip itu. Tangkai daun 0,5-4(-6) cm, lokos (-berambut balig halus), dengan satu kelenjar nektar bundar di sisi atas dekat ujungnya. Helaian anak daun tidak simetris tepiannya; jorong, jorong-bundar telur, hingga lanset, 5,5-16(-22) × 2,5-10,5 cm; seperti [[kertas]] hingga seperti [[jangat]]; pertulangan samping lk. 7 pasang, sangat melengkung.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
 
[[FileBerkas:Archid bubal 170312-5305187 mko.JPG|thumb|left|180px|Polong [[petai]] (atas) dan kabau (bawah)]]
[[Perbungaan]] berupa malai ganda terminal atau di ketiak daun di ujung, berambut balig atau pendek-rapat berwarna karat. Bunga-bunga duduk atau hampir duduk, berbilangan-5, putih, berbau harum. Kelopaknya bentuk [[lonceng]] atau mangkuk lebar, 1,5-2,5 [[milimeter|mm]]. Mahkota berlekatan membentuk serupa corong, berbulu balig halus, 2,5-5 mm. Benang sari banyak, panjang lk. 9 mm; putik 1.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
 
[[Buah#Buah_polongBuah polong|Polong]] berwarna hijau atau merah, pada akhirnya kekuningan dengan bagian dalam kemerahan; bulat torak menggembung hingga menggepeng, lurus atau agak melengkung, 3,5-10 × 1,5-2,5 cm; kulitnya mengayu, berambut balig halus dan rapat atau hampir gundul,
urat-uratnya tak kentara, memecah menurut kampuh di kedua sisinya. [[Biji]] berwarna hitam, padat mengisi rongga buah; biji bagian tengah serupa cakram tablet, tebal 8-15 mm; biji ujung serupa [[gasing]] terpangkas.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
 
== Agihan dan ekologi ==
[[FileBerkas:Archid bubal 170312-5305179 mko.JPG|thumb|left|180px|Dijual bersama petai, [[jengkol]], dan sayur-mayur lainnya]]
Kabau menyebar alami di [[Sumatera]] dan [[Semenanjung Malaya]], ke utara hingga [[Thailand]] bagian selatan; pada [[hutan primer|hutan-hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]]. Tumbuhan ini biasa didapati pada tanah-tanah lempung berpasir hingga tanah [[laterit]]; pada ketinggian 0-100(-900) m.dpl. Buah muncul antara Januari-Oktober.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
 
== Manfaat ==
Kabau umumnya tidak ditanam, tetapi dibiarkan hidup dan dipelihara di bekas-bekas [[ladang]] atau kebun [[wanatani]] untuk diambil buahnya yang berbau serupa [[jengkol]]. Buah ini dimakan mentah dengan sambal, atau dijadikan sebagai bahan campuran untuk pelbagai masakan, dengan fungsi yang serupa jengkol atau [[petai]].
 
Buah kabau mengandung banyak [[asam jengkolat]], dan memerlukan teknik pengolahan yang serupa dengan jengkol untuk menetralisirnya.<ref name="flora"/>{{rp|97}}
 
Kayunya sedikit lebih keras daripada kayu jenis-jenis yang sekerabat, cukup awet, dan terutama digunakan sebagai papan.<ref name="heyne"/> Hanya dimanfaatkan secara subsisten atau diperdagangkan secara lokal, kayu kabau umumnya digolongkan sebagai [[kayu jengkol]].<ref name="prosea">{{aut|Hanum, IF.}} 1998. "''Archidendron''". <u>in</u> MSM. Sosef, LT. Hong, & S. Prawirodirdjo (eds). ''Plant Resources of South-East Asia'' '''5'''(3) [Timber trees: Lesser-known timber] : 84-7. Bogor: PROSEA Foundation.</ref>{{rp|84}}
 
Rebusan pepagannya yang pahit dipakai untuk menyembuhkan demam.<ref name="heyne">{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K.]]}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 863. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa [[Belanda]] [http://archive.org/stream/denuttigeplanten02heyn#page/204/mode/2up -1916- '''2''':204], sebagai ''Pithecellobium bubalinum'' Benth.)</ref>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|3}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Archidendron bubalinum}}
* Tropicos: [http://www.tropicos.org/Name/13067386 ''Archidendron bubalinum'' (Jack) I.C. Nielsen]
* Flora Malesiana: [http://portal.cybertaxonomy.org/flora-malesiana/node/13416 ''Archidendron bubalinum'']
* Useful Trop. Plants: [http://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Archidendron+bubalinum ''Archidendron bubalinum'']
 
 
[[Kategori:Archidendron]]