Akeldama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) k menghapus Kategori:Tempat Perjanjian Baru; menambahkan Kategori:Tempat di Alkitab menggunakan HotCat |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
{{For|album karya The Faceless |Akeldama (album)}}
[[Berkas:Akeldama (12780084274).jpg|
'''Aceldama''', '''Akeldama''' atau '''Hakeldama''' (Aram: חקל דמא; tanah darah) adalah nama [[Aram]] untuk sebuah tempat di [[Yerusalem]] yang dikaitkan dengan [[Yudas Iskariot]], salah satu pengikut [[Yesus]].
== Sejarah ==
[[Berkas:Aceldama.png|
Tanah di kawasan tersebut terdiri dari tanah liat yang kaya dan dulunya digunakan oleh para tukang periuk. Untuk alasan tersebut, tanah tersebut dikenal sebagai [[Tanah Tukang Periuk]]. Tanah liat memiliki warna merah yang kuat, yang merupakan asal muasal dari nama modernnya. Tempat tersebut masih digunakan sebagai tempat penguburan bagi non-Yahudi sampai perempat pertama abad ke-19.
Baris 11:
Tradisi Kristen menghubungkan tempat tersebut dengan Yudas Iskariot, yang mengkhianati [[Yesus]] demi 30 keping perak. Menurut [[Kisah Para Rasul]] 1:18–19, Yudas "telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa k mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah{{'-}}" [[Injil Matius]] memiliki catatan berbeda:<ref>(27:7, dan diyakini merupakan alusi dari Zakaria 11:12–13 dan Yeremia 18:2–3 dan 32:6–15)</ref> Yudas mengembalikan uang tersebut ke otoritas Bait Allah sebelum ia menggantung dirinya sendiri. Dianggap sebagai uang darah, dan sehingga tak sah dijadikan persembahan, mereka menggunakannya untuk membeli lahan sebagai tempat penguburan orang asing: kemudian tersebut tersebut diberi nama "Tanah Darah". Implikasi nama pada ayat tersebut merujuk kepada darah Yesus, sementara dalam Kisah Para Rasul nama tersebut merujuk kepada darah Yudas.<ref>Arie W. Zwiep, ''Judas and the choice of Matthias: a study on context and concern of Acts 1:15–26'' (Mohr Siebeck, 2004) page 150.</ref> Lindars menyatakan bahwa Kisah Para Rasul memberikan penjelasan tentang kisah sebelumnya, dan meskipun peristiwa tersebut tidak dibuat dari pasal-pasal Perjanjian Lama, teks Zakaria 11:12ff menyatakan "dapat digunakan untuk menjawab kejanggalan dalam kisah tersebut ... bagi Gereja perdana merupakan suatu hal prosedut hermenetikal yang sah".<ref>B Lindars, ''New Testament Apologetic'', London, 1961, p122</ref>
[[Berkas:Aceldama PA180083.JPG|
Menurut [[I. Howard Marshall|Ian Howard Marshall]], Kisah Para Rasul mencatat kisah (tak akurat) yang dikabarkan di Yerusalem.<ref>I Howard–Marshall Acts, Tyndale, 1980, pp 64–65</ref>
|