Mahkota dewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-eudicots, +eudikotil
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 15:
| binomial_authority = (Scheff.) Boerl.
}}
[[Berkas:Mahkota_dewa_Hariadhi.jpg|thumbjmpl|200px|Buah mahkota dewa]]
Pohon '''Mahkota Dewa''' (''Phaleria macrocarpa'') atau dalam bahasa melayu pohon simalakama, yang buahnya juga di sebut buah simalakama. disinilah muncul pribahasa '''bagaikan buah simalakama'''. karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari [[Papua]]/[[Irian Jaya]].
 
Baris 39:
 
Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan [[pengeringan (makanan)|pengeringan]]. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikroba perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukn mutu hasil pengeringan yang tinggi. <ref>Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (''Phaleria macrocarpa'' [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.</ref>
[[Berkas:Mahkota Dewa.JPG|thumbjmpl|200px|Buah mahkota dewa yang ada di pohon]]
== Nama Lain ==
* Makuto Rojo