Taman Ismail Marzuki: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k suntingan antivandalisme
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
[[Berkas:Patung IM di TIM.JPG|rightka|thumbjmpl|170px|Patung [[Ismail Marzuki]] di depan Planetarium Taman Ismail Marzuki.]]
'''Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki''' yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) merupakan sebuah pusat [[kesenian]] dan [[kebudayaan]] yang berlokasi di jalan Cikini Raya 73, [[Jakarta Pusat]]. Di sini terletak [[Institut Kesenian Jakarta]] dan [[Planetarium Jakarta]]. Selain itu, TIM juga memiliki enam teater modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop. Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat ini. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, [[Ismail Marzuki]].<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/ Situs resmi Taman Ismail Marzuki]</ref><ref>[http://www.indonesia-tourism.com/jakarta/taman-ismail-marzuki.html Indonesia Tourism, diakses 10 Maret 2015]</ref><ref>[http://jadwalevent.web.id/tag/jadwal-acara-taman-ismail-marzuki Jadwal Event, diakses 10 Maret 2015]</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:TIM.JPG|thumbjmpl|Pintu masuk TIM]]
 
Diresmikan pembukaannya oleh Gubernur Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Jenderal Marinir [[Ali Sadikin]], tanggal [[10 November]] [[1968]]. TIM dibangun di atas areal tanah seluas sembilan hektare. Dulu tempat ini dikenal sebagai ruang rekreasi umum ‘Taman Raden Saleh’ (TRS) yang merupakan [[Kebun Binatang]] Jakarta sebelum dipindahkan ke [[Ragunan]]. Pengunjung ‘TRS’ selain dapat menikmati kesejukan paru-paru kota dan melihat sejumlah hewan, juga bisa nonton balap anjing di lintasan ‘Balap Anjing’ yang kini berubah menjadi kantor dan ruang kuliah mahasiswa fakultas perfilman dan televisi IKJ. Ada juga lapangan bermain sepatu roda berlantai semen. Fasilitas lainnya ialah dua gedung bioskop, Garden Hall dan Podium melengkapi suasana hiburan malam bagi warga yang suka nonton film. Tetapi sejak 37 tahun lalu suasana seperti itu tidak lagi dapat ditemukan. Khususnya setelah Bang Ali menyulap tempat ini menjadi Pusat Kesenian Jakarta TIM.<ref>[http://www.biennialfoundation.org/biennials/jakarta-biennale-indonesia/ Biennal Foundation, diakses 10 Maret 2015]</ref>