Televisi berlangganan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 28:
PT.Telekomunikasi Inodenesia Tbk. (Telkom) menawarkan dua pilhan sekaligus, TV berbayar melaui media satelit '''(Direct To Home)''' serta TV Kabel '''(Digital CATV Broadband)''' dengan nama Telkomvision. Untuk layanan satelit di kota-kota besar, Telkom turut menyediakan akses Internet yang diberi nama Telkom Speedy. TelkomVision ini menggunakan frekuensi transmisi satelit '''C-Band''' yang beroperasi pada level 4-6 GHz. Penggunaan frekuensi satelit '''C-Band''' ternyata memiliki kemampuan terbatas dalam menghindari interferensi sistem gelombang mikro dan terrestrial.
 
Mekanisme penyiaran satelit untuk televisi berlangganan umumnya sama, dimulai ketika ''provider'' memancarkan siarannya ke satelit (uplink) lalu kemudian sinyal tersebut ditransfer/dikirim lagi menuju ke bumi (downlink). Di Indonesia kita bisa mengakses channel-channel dari [[Amerika Serikat|AS]], [[Jepang]], [[Inggris]] dll. Lantas bagaimana mekanisme penyiarannya? Siaran tersebut pertama kali dipancarkan dari tempat dimana produksi siaran dilakukan, kemudian dipancarkan kembali melalui satelit di Indonesia sampai akhirya kita bisa menikmati ratusan tayangan dari berbagai negara di dunia. Siaran dari satelit provider tersebut dapat diterima pelanggan yang telah dilengkapi alat bernama ''decoder''. Dengan menggunakan media penyaluran satelit, suatu program televisi dapat dinikmati sejauh kita memiliki akses untuk menangkap sinyal uplink satelit induk. Selain itu, yang menarik dari sistem berlangganan program tv dengan menggunakan satelit adalah adanya pengacakan sinyal (''scramble''). Artinya, sinyal yang dikirim oleh satelit diacak terlebih dulu, sehingga hanya orang yang memilkimemiliki decoder saja yang dapat mengaksesnyamengakses program siaran tersebut.
 
Menikmati layanan televisi berlangganan dengan menggunakan satelit bukanlah urusan gampang, karena erat kaitannya dengan potensi ekonomi kita. Untuk mengakses beberapa bahkan sampai ratusan channel televisi, kita harus memiliki alat-alat penangkap sinyal satelit dan tentu bagi sebagian besar masyarakat kita dengan level ekonomi menegah kebawah , pemasangan peralatan ini tidaklah murah. Beberapa Peralatan tersebut antara lain :