Sejarah Kabupaten Toba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
* Marga keturunan [[Borbor]] ([[Lubis]], [[Pasaribu]], [[Sipahutar]], [[Tanjung]]) menduduki wilayah timur (Kecamatan Borbor, Laguboti, Habinsaran, dan Nassau)
Hingga saat ini Kabupaten Toba Samosir masih didominasi oleh marga-marga tersebut.
 
== Masa Pemerintahan Republik Indonesia ==
 
Sesudah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Republik Indonesia]] diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mulai membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di daerah. Dengan diangkatnya [[Ferdinand Lumbantobing|Dr. Ferdinand Lumbantobing]] sebagai Residen Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya di Tapanuli Utara sebagai berikut:
* Nama ''Afdeling Batak Landen'' diganti menjadi Luhak Tanah batak dan sebagai luhak pertama diangkat [[Cornelis Sihombing]].
* Nama ''Budrafdeling'' diganti menjadi Urung dipimpin Kepala Urung, Para Demang memimpin Onderafdeling sebagai Kepala Urung.
* Nama ''Onderdistrik'' diganti menjadi Urung kecil dan dipimpin Kepala Urung Kecil yang dulu disebut Asisten Demang.
Selanjutnya dalam waktu tidak begitu lama terjadi perubahan, nama Luhak diganti menjadi [[kabupaten]] yang dipimpin Bupati, Urung menjadi Wilayah yang dipimpin Demang, serta Urung Kecil menjadi [[kecamatan]] yang dipimpin oleh Asisten Demang.
 
Pada tahun 1946 Kabupaten Tanah Batak terdiri dari 5 (lima) wilayah yaitu Wilayah Silindung, Wilayah Humbang, Wilayah Toba, Wilayah Samosir dan Wilayah Dairi yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang. Kecamatan-kecamatan tetap seperti yang ditinggalkan Jepang. Pada Tahun 1947 terjadi Agresi I oleh Belanda di mana Belanda mulai menduduki daerah Sumatera Timur maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategis dan untuk memperkuat pemerintahan dan pertahanan, Kabupaten Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) kabupaten. Wilayah menjadi kabupaten dan memperbanyak kecamatan. Pada tahun 1948 terjadi Agresi II oleh Belanda, untuk mempermudah hubungan sipil dan Tentara Republik, maka pejabat-pejabat Pemerintahan Sipil dimiliterkan dengan jabatan Bupati Militer, Wedana Militer dan Camat Militer. Untuk mempercepat hubungan dengan rakyat, kewedanaan dihapuskan dan para camat langsung secara administratif ke Bupati.
 
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada pengesahan kedaulatan, pada permulaan tahun 1950 di Tapanuli dibentuk Kabupaten baru yaitu [[Kabupaten Tapanuli Utara]] (dulu Kabupaten Batak), [[Kabupaten Tapanuli Selatan]] (dulu Kabupaten Padang Sidempuan), [[Kabupaten Tapanuli Tengah]] (dulu Kabupaten Sibolga) dan [[Kabupaten Nias]]. Dengan terbentuknya kabupaten ini, maka kabupaten-kabupaten yang dibentuk pada tahun 1947 dibubarkan. Di samping itu di setiap kabupaten dibentuk badan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang anggotanya dari anggota partai politik setempat. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun [[1956]] dibentuk [[Kabupaten Dairi]] yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara.
 
== Sebelum Kemerdekaan Indonesia ==
Baris 56 ⟶ 44:
* Asisten Demang tetap berada di posnya masing-masing dengan nama ''Huku Guntyo'' dan kecamatannya diganti dengan nama ''Huku Gunyakusyo''.
* Negeri dan Kampung Hoofd tetap memimpin Negeri/Kampungnya masing-masing dengan mengubah namanya menjadi Kepala Negeri dan Kepala kampung.
 
== Masa Pemerintahan Republik Indonesia ==
 
Sesudah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Republik Indonesia]] diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mulai membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di daerah. Dengan diangkatnya [[Ferdinand Lumbantobing|Dr. Ferdinand Lumbantobing]] sebagai Residen Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya di Tapanuli Utara sebagai berikut:
* Nama ''Afdeling Batak Landen'' diganti menjadi Luhak Tanah batak dan sebagai luhak pertama diangkat [[Cornelis Sihombing]].
* Nama ''Budrafdeling'' diganti menjadi Urung dipimpin Kepala Urung, Para Demang memimpin Onderafdeling sebagai Kepala Urung.
* Nama ''Onderdistrik'' diganti menjadi Urung kecil dan dipimpin Kepala Urung Kecil yang dulu disebut Asisten Demang.
Selanjutnya dalam waktu tidak begitu lama terjadi perubahan, nama Luhak diganti menjadi [[kabupaten]] yang dipimpin Bupati, Urung menjadi Wilayah yang dipimpin Demang, serta Urung Kecil menjadi [[kecamatan]] yang dipimpin oleh Asisten Demang.
 
Pada tahun 1946 Kabupaten Tanah Batak terdiri dari 5 (lima) wilayah yaitu Wilayah Silindung, Wilayah Humbang, Wilayah Toba, Wilayah Samosir dan Wilayah Dairi yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang. Kecamatan-kecamatan tetap seperti yang ditinggalkan Jepang. Pada Tahun 1947 terjadi Agresi I oleh Belanda di mana Belanda mulai menduduki daerah Sumatera Timur maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategis dan untuk memperkuat pemerintahan dan pertahanan, Kabupaten Tanah Batak dibagi menjadi 4 (empat) kabupaten. Wilayah menjadi kabupaten dan memperbanyak kecamatan. Pada tahun 1948 terjadi Agresi II oleh Belanda, untuk mempermudah hubungan sipil dan Tentara Republik, maka pejabat-pejabat Pemerintahan Sipil dimiliterkan dengan jabatan Bupati Militer, Wedana Militer dan Camat Militer. Untuk mempercepat hubungan dengan rakyat, kewedanaan dihapuskan dan para camat langsung secara administratif ke Bupati.
 
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada pengesahan kedaulatan, pada permulaan tahun 1950 di Tapanuli dibentuk Kabupaten baru yaitu [[Kabupaten Tapanuli Utara]] (dulu Kabupaten Batak), [[Kabupaten Tapanuli Selatan]] (dulu Kabupaten Padang Sidempuan), [[Kabupaten Tapanuli Tengah]] (dulu Kabupaten Sibolga) dan [[Kabupaten Nias]]. Dengan terbentuknya kabupaten ini, maka kabupaten-kabupaten yang dibentuk pada tahun 1947 dibubarkan. Di samping itu di setiap kabupaten dibentuk badan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang anggotanya dari anggota partai politik setempat. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun [[1956]] dibentuk [[Kabupaten Dairi]] yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara.
 
== Pembentukan Kabupaten Toba Samosir ==