Saya Indonesia, Saya Pancasila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k perbaiki
Hanamanteo (bicara | kontrib)
+
Baris 15:
== Latar belakang ==
[[Berkas:Presiden Jokowi.jpg|jmpl|ka|200px|Joko Widodo mengunggah 2 status di akun Instagram-nya untuk memperkenalkan slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila".]]
Pada 1 Juni 2016, [[Joko Widodo]] menetapkan 1 Juni adalah Hari Lahir Pancasila<ref>{{cite news|author=Ihsanuddin, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/05/31/12555471/presiden.jokowi.putuskan.1.juni.hari.lahir.pancasila|title=Presiden Jokowi Putuskan 1 Juni Hari Lahir Pancasila|publisher=Kompas|date=31 Mei 2016|accessdate=20 Januari 2018}}</ref> dan ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun berikutnya<ref>{{cite news|author=Fabian Januarius Kuwado, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11181311/jokowi.1.juni.hari.lahir.pancasila.diliburkan|title=Jokowi: 1 Juni Hari Lahir Pancasila, Diliburkan|publisher=Kompas|date=1 Juni 2016|accessdate=20 Januari 2018}}</ref> berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.<ref>{{cite web|author=[[Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia]]|url=http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2016/08/03/k/e/keppres_no.24_th_2016.pdf|title= Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila|publisher=[[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]]|date=1 Juni 2016|accessdate=20 Januari 2018}}</ref>.<ref>{{cite news|author=Divisi Humas Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|url=http://setkab.go.id/jadi-hari-libur-nasional-inilah-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-hari-lahir-pancasila/|title=Jadi Hari Libur Nasional, Inilah Keppres Penetapan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila|publisher=[[Sekretariat Kabinet Republik Indonesia]]|date=6 Juni 2016|accessdate=20 Januari 2018}}</ref><ref>{{cite news|last=Purnama|first=Basuki Eka|url=http://www.mediaindonesia.com/news/read/49161/ini-keppres-penetapan-1-juni-sebagai-libur-nasional/2016-06-06|title=Ini Keppres Penetapan 1 Juni Sebagai Libur Nasional|publisher=Media Indonesia|date=6 Juni 2016|accessdate=20 Januari 2018}}</ref> Keppres ini menyebabkan [[Surathttps://www.menpan.go.id/site/download/file/5119-skb2016-no-135-109-01 Keputusan Bersama] Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2016, Nomor 109 Tahun 2016, dan Nomor 01/SKB/MENPANRB/04/2016 tentang hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017]—ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [[Yuddy Chrisnandi]], Menteri Agama [[Lukman Hakim Saifuddin]], dan Menteri Tenaga Kerja [[Hanif Dhakiri]], disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan [[Puan Maharani]]— mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama yang ditandatangani pada 14 April 2016 yang2016—yang sebelumnya berjumlah 14 hari libur nasional (selama 15 hari, [[Idulfitri]] dihitung 2 hari) dan 2 cuti bersama (selama 4 hari, Idulfitri dihitung 3 hari),<ref>{{cite news|author=Lutfy Mairizal Putra, Sandro Gatra {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/04/14/17134541/Pemerintah.Total.19.Hari.Libur.Nasional.dan.Cuti.Bersama.2017|title=Pemerintah: Total 19 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017|publisher=Kompas|date=14 April 2016|accessdate=31 Januari 2018}}</ref> bertambah menjadi 15 hari libur nasional (selama 16 hari) dan 2 cuti bersama.<ref>{{cite news|last=Gatra|first=Sandro {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/06/01/11411221/1.juni.tanggal.merah.ini.daftar.libur.nasional.dan.cuti.bersama.2017|title=1 Juni Tanggal Merah, Ini Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama 2017|publisher=Kompas|date=1 Juni 2016|accessdate=31 Januari 2018}}</ref> Surat Keputusan Bersama itu lalu direvisi padadengan 7[https://www.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/field/file_pendukung/SKB%203%20Menteri%20Tentang%20Perubahan%20Hari%20Libur%20Nasional%20dan%20Cuti%20Bersama%20Tahun%202017.pdf Desember—ditandatanganiKeputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 684 Tahun 2016, Nomor 302 Tahun 2016, dan Nomor SKB/02/MENPANRB/11/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 135 Tahun 2016, Nomor 109 Tahun 2016, dan Nomor 01/SKB/MENPANRB/04/2016 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2017]—ditandatangani oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi [[Asman Abnur]], Menteri Agama [[Lukman Hakim Saifuddin]], dan Menteri Tenaga Kerja [[Hanif Dhakiri]] pada 21 November 2016.<ref>{{cite news|author=Ihsanuddin, Bayu Galih ({{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/12/07/07510741/resmi.ini.daftar.hari.libur.nasional.pada.2017|title=Resmi, Ini Daftar Hari Libur Nasional pada 2017|publisher=Kompas|date=7 Desember 2016|accessdate=31 Januari 2018}}</ref>
 
Pada 26 Mei 2017, Joko Widodo mengadakan Pekan Pancasila 2017 yang dirayakan dalam rangka Hari Pancasila untuk pertama kalinya. Tema yang dipilih yaitu "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Pekan Pancasila 2017 berlangsung dari 29 Mei hingga 4 Juni. Pekan Pancasila 2017 dipusatkan di Gedung Pancasila [[Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia|Kementerian Luar Negeri]]. Tujuan Pekan Pancasila 2017 adalah menguatkan dan memperkenalkan ulang dasar-dasar Pancasila dan untuk menarik minat para generasi muda terhadap Pancasila, sehingga diharapkan seluruh komponen bangsa Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.<ref>{{cite news|last=Jordan|first=Ray|url=https://news.detik.com/berita/d-3512651/peringati-hari-lahir-pancasila-jokowi-gelar-pekan-pancasila|title=Peringati Hari Lahir Pancasila, Jokowi Gelar 'Pekan Pancasila'|publisher=Detik|date=26 Mei 2017|accessdate=20 Januari 2018}}</ref> Bersamaan dengan itu, Joko Widodo mengunggah sebuah status di Instagram yang mengajak warganet menyebarkan slogan ini ke beragam layanan media sosial dengan [[tagar]] #PekanPancasila, #SayaPancasila, #PancasilaReborn, #KenalPancasila, #PancasilaPunyaKita, #PancasilaSatu, dan #Pancasila2017. Sampai 29 Mei, atau hari pertama Pekan Pancasila 2017, tagar #Saya Pancasila menjadi topik terhangat di [[Twitter]].<ref name="kompas2"/>
Baris 21:
Pada 29 Mei 2017, tepat pada hari pertama Pekan Pancasila 2017, Joko Widodo mengunggah sebuah video berdurasi 34 detik{{efn|group=note|Berita lain menyebut 33 detik.<ref name="kompas1"/>}} yang menandai Pekan Pancasila 2017 resmi dimulai.<ref name="kumparan"/><ref name="bbc"/> Video ini segera menjadi viral di dunia maya.<ref>{{cite news|author=Rachmatunnisa|url=https://inet.detik.com/cyberlife/d-3517384/netizen-viralkan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Netizen Viralkan 'Saya Indonesia Saya Pancasila'|publisher=Detik|date=1 Juni 2017|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> Sampai 30 Mei, video ini ditonton lebih dari 290.000 pengguna kali.<ref name="kompas1"/> Tagar #SayaPancasila juga menjadi semakin viral karena video ini.<ref name="kompas3">{{cite news|last=Tashandra|first=Nabilla|url=http://nasional.kompas.com/read/2017/07/04/08395691/viralnya.tagar.saya.indonesia.saya.pancasila.jadi.bagian.keteladanan|title=Viralnya Tagar "Saya Indonesia, Saya Pancasila" jadi Bagian Keteladanan|publisher=Kompas|date=4 Juli 2017|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> Sampai 30 Mei, tagar ini sudah digunakan lebih dari 38.000 kali.<ref name="bbc">{{cite news|last1=Franciska|first1=Christine|last2=Affan|first2=Heyder|url=http://www.bbc.com/indonesia/trensosial-40091809|title='Saya Pancasila': Melawan ancaman ideologi bangsa|publisher=BBC Indonesia|date=30 Mei 2017|accessdate=27 Januari 2018}}</ref>
 
Viralnya slogan ini didukung oleh survei Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia pada 2016 yang menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai 132,7 juta orang (2016) berbanding jumlah keseluruhan penduduk Indonesia yang mencapai 256,2 orang (2016). Jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 51,8% dalam jangka waktu dua tahun; menurut APJII, jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2014 adalah 88 juta orang,<ref>{{cite news|author=Yoga Hastyadi Widiartanto, Reska K. Nistanto {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://tekno.kompas.com/read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.indonesia.capai.132.juta.|title=2016, Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta|publisher=Kompas|date=24 Oktober 2016|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> sedangkan menurut [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika]] jumlah pengguna internet adalah 82 juta orang.<ref>{{cite news|author=Staf Menkominfo|url=https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3980/Kemkominfo%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+Capai+82+Juta/0/berita_satker#.VCokI1cubhE|title=Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta|publisher=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Kementerian Komunikasi dan Informatika]]|date=8 Mei 2014|accessdate=29 Januari 2019}}</ref> Di [[Facebook]], pada 2016, jumlah pengguna di Indonesia mencapai 88 juta pengguna.<ref>{{cite news|author=Oik Yusuf, Reska K. Nistanto {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://tekno.kompas.com/read/2016/10/20/17062397/jumlah.pengguna.facebook.di.indonesia.terus.bertambah|title=Jumlah Pengguna Facebook di Indonesia Terus Bertambah|publisher=Kompas|date=20 Oktober 2016|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Sementara itu, di [[Twitter]], pada 2016, jumlah ''tweet'' pada 2016 mencapai 4,1 miliar dengan jumlah pengguna aktif mencapai 77 juta warganet.<ref>{{cite news|last=Wardani|first=Agustin Setyo|url=http://tekno.liputan6.com/read/2671059/ini-momen-terbanyak-dicuit-pengguna-twitter-indonesia-selama-2016|title=Ini Momen Terbanyak Dicuit Pengguna Twitter Indonesia Selama 2016|publisher=Liputan 6|date=6 Desember 2016|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Pada 2017, Indonesia termasuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah pengguna Twitter terbanyak di seluruh dunia.<ref>{{cite news|author=Herman|url=http://www.beritasatu.com/digital-life/428591-indonesia-masuk-lima-besar-pengguna-twitter.html|title=Indonesia Masuk Lima Besar Pengguna Twitter|publisher=Berita Satu|date=3 Mei 2017|accessdate=29 Januari 2018}}</ref> Di [[Instagram]], pada 2016, jumlah pengguna di Indonesia mencapai 22 juta pengguna.<ref>{{cite news|last=Fajrina|first=Hani Nur|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20160623112758-185-140353/ada-22-juta-pengguna-aktif-instagram-dari-indonesia|title=Ada 22 Juta Pengguna Aktif Instagram dari Indonesia|publisher=CNN Indonesia|date=27 Juni 2016|accessdate=29 Januari 2018}}</ref>
 
== Dampak ==
[[Berkas:Pratikno Official.jpg|jmpl|ka|200px|Pratikno memperkenalkan slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" kepada mahasiswa baru UGM pada 7 Agustus 2017.]]
Slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" menjadi terkenal karena dipasang bersamaan dengan foto profil di banyak ragam media sosial. Banyak warganet, termasuk seniman dan pebulutangkis, mengunggah foto profil mereka bersama slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila", misalnya [[Sophia Latjuba]], [[Donna Agnesia]], [[Tata Janeeta]], [[Luna Maya]], [[Lukman Sardi]],<ref>{{cite news|author=Triroessita Intan Pertiwi, Delta Lidina Putri {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://style.tribunnews.com/2017/05/31/unggahan-saya-indonesia-saya-pancasila-viral-di-instagram-gaya-5-artis-ini-bisa-jadi-inspirasimu?page=all|title=Unggahan 'Saya Indonesia Saya Pancasila' Viral di Instagram, Gaya 5 Artis Ini Bisa Jadi Inspirasimu!|publisher=Tribunnews|date=31 Mei 2017|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> [[Krisdayanti]], [[Rossa]], [[Regina Ivanova]],<ref>{{cite news|author=Sinta Manilasari, Desi Kris {{tooltip|(ed.)|editor}}|url=http://style.tribunnews.com/2017/05/31/menjelang-hari-lahir-pancasila-3-selebritis-ini-posting-foto-dengan-tema-pekanpancasila?page=all|title=Menjelang Hari Lahir Pancasila, 3 Selebritis Ini Posting Foto dengan Tema #Pekanpancasila|publisher=Tribunnews|date=31 Mei 2017|accessdate=18 Januari 2018}}</ref> [[Liliyana Natsir]], [[Debby Susanto]], [[Hendra Setiawan]], [[Eng Hian]], [[Yuni Kartika]], [[Taufik Hidayat]],<ref>{{cite news|last=Akhsan|first=Oka|url=http://www.bola.com/ragam/read/2973984/insan-bulutangkis-suarakan-saya-indonesia-saya-pancasila|title=Insan Bulutangkis Suarakan Saya Indonesia Saya Pancasila|publisher=Bola|date=1 Juni 2017|accessdate=27 Januari 2018}}</ref> dan lain-lain.
 
Baris 37 ⟶ 38:
Direktur Eksekutif Maarif Institute, Muhammad Abdullah Darraz, menyebutkan bahwa viralnya video yang diunggah Joko Widodo menjadi salah satu contoh dari cerminan keteladanan dalam ber-Pancasila, menjadikan Pancasila tak sekadar menjadi dasar negara, namun sesuatu yang lebih luas, yakni pandangan hidup. Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menyebutkan, hal yang disampaikan Joko tersebut merupakan keteladanan. Keteladanan merupakan hal yang masih belum tercipta dalam cara hidup ber-Pancasila. Negara, kata Ismail, seringkali juga masih bingung dalam mendorong kehidupan ber-Pancasila tersebut. Ismail mencontohkan, kehidupan ber-Pancasila yang sangat sederhana adalah membuang sampah pada tempatnya. Namun, hal itu pun masih gagal dijalankan pemerintah. Ismail juga menuturkan, kerap kali anggaran dikembalikan ke kas negara karena pemerintah pun tak tahu bagaimana membangun karakter bangsa dan mendorong kehidupan ber-Pancasila tersebut. Karenanya, tantangan ke depan adalah mencari pola pendidikan Pancasila yang riang gembira bagi warga negara, sehingga Pancasila tumbuh berkembang dalam imajinasi kebudayaan anak bangsa. Tanpa itu, Pancasila hanya akan menjadi jargon.<ref name="kompas3"/>
 
Jodhi Yuwono dari ''[[Kompas]]'' menyebutkan bahwa viralnya slogan "Saya Indonesia, Saya Pancasila" menandakan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sastrawi, yang gemar bersahut-sahutan dalam pernyataan, misalnya berbalas [[pantun]].<ref>{{cite news|last=Yuwono|first=Jodhi|url=http://entertainment.kompas.com/read/2017/06/01/132509610/saya.pancasila.kamu.|title=Saya Pancasila, Kamu?|publisher=Kompas|date=1 Juni 2017|accessdate=27 Januari 2018}}</ref>
 
== Kritik ==