Hasan al-Kharrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
{{periksaterjemahan|en|Hasan al-Kharrat}}
=== Perekrutan dan konfrontasi awal ===
Pada pertengahan 1925, [[Sultan al-Atrash|Sultan Pasya al-Atrasy]], [[sheikh|Syekh]] (pemimpin kaum) [[Druze|Druzi]], mengobarkan [[pemberontakan Suriah Besar|pemberontakan melawan pemerintahan Perancis]] di [[Jabal al-Druze|Jabal al-Druzi]] ({{lang-ar|,جبل الدروز‎ ''jabal ad-durūz''}}, gunung kaum Druzi), daerah pegunungan di kawasan selatan Suriah.<ref name="Neep79-80"/> Saat pasukan Syekh al-Atrasy meraih kemenangan telak atas [[Tentara Syam]] Perancis, [[nasionalisme Suriah|pasukan nasionalis Suriah]] terinspirasi dan pemberontakan merebak ke kawasan utara menuju pinggiran Damaskus dan wilayah lainnya.<ref name="Neep79-80"/> Al-Bakri menjadi kepala penengah antara al-Atrash dan gerakan pemberontak yang dihimpun di Damaskus dan [[Ghouta]].<ref name="Neep79-80"/> Ghouta merupakan tanah datar di sekitaran Damaskus,<ref>Neep 2012, phlm. 131.</ref><ref>{{cite book|last1=Glassé|first1=Cyril|title=The New Encyclopedia of Islam|date=1989|publisher=Stacey International|location=London|isbn=0-7591-0190-6|page=110|url=https://books.google.com/books?id=focLrox-frUC&pg=PA110|chapter=Damascus}}</ref> dan lahan taman dan jalur airnya memberikan sorotan bagi para pemberontak dan sebuah basis dimana mereka dapat menyerbu Damaskus.<ref>{{cite book|last1=Baer|first1=Gabriel|title=Fellah and Townsman in the Middle East: Studies in Social History|date=1982|publisher=Frank Cass and Company Limited|location=[[Abingdon-on-Thames|Abingdon]]|isbn=0-7146-3126-4|page=302|url=https://books.google.com/books?id=myoYuye0dS4C&pg=PA302}}</ref> Pada bulan Agustus, al-Bakri meminta al-Kharrat untuk bergabung dengan kebangkitan tersebut.<ref name="Moubayed381"/><ref name="Provence101"/> Menurut Provence, al-Kharrat adalah orang yang "ideal" untuk pekerjaan tersebut, memposisikan "orang lokal mengikuti pria muda, yang menonjol di luar wilayah, berhubungan baik dan bereputasi bagus untuk keadaan".<ref name="Provence101"/> Kelompok pejuang yang ia komandani dikenal sebagai ''′isabat al-Shawaghirah'' (kelompok al-Shaghour).<ref name="Neep79-80"/> Mengambil nama dari wilayah al-Kharrat, kelompok tersebut meliputi dua puluh ''qabadayat'' dan persediaan persenjataan mereka berasal dari wilayah Damaskus lainnya dan desa-desa terdekat.<ref name="Khoury174">Khoury 1987, phlm. 174.</ref>{{#tag:ref|Beberapa desa dan wilayah Damaskus lainnya yang mengerahkan para pejuang untuk kelompok pemberontak al-Kharrat adalah [[Jaramana]], [[Kafr Batna]], [[Beit Sahem]], [[al-Malihah]], [[Al-Hariqa|Sidi Amud]], [[Sarouja|Suq Saruja]] dan [[al-Amara]].<ref name="Neep79-80"/>|group=note}} Wilayah operasi utamanya berada di wilayah al-Shaghour dan hutan al-Zur di timur Ghouta.<ref name="Provence118">Provence 2005, phlm. 118.</ref> Melalui aliansinya dengan seorang pemimpin agama [[Sufisme|Sufi]], al-Kharrat mengirim sebuah dimensi [[Jihad#Penggunaan fundamentalis kontemporer|perang suci Islam]] ke sebagian besar pemberontakan sekuler, beberapa hal yang tak disambut oleh beberapa orang yang terlibat.<ref name="Provence101"/>
 
[[Berkas:Ghouta rebels in 1925.jpg|jmpl|Pasukan pemberontak di [[Ghouta]], di bawah pimpinan Syekh [[Druze|Druzi]], Izz al-Din al-Halabi (berdiri nomor lima dari kiri), 1925. Pasukan pemberontak yang dipimpin Hasan al-Kharrat lebih banyak beroperasi di Ghouta.]]
 
Al-Kharrat menghimpun operasi-operasi gerilya pada bulan September, mentargetkan pasukan Perancis yang bertugas di timur dan selatan Ghouta.<ref name="Khoury174"/> Ketenarannya berkembang saat ia memimpin penyerbuan malam melawan Perancis di Damaskus, dimana ia menyerang para pasukan patroli dan menyandera para prajurit.<ref name="Moubayed381"/> Di al-Shaghour, [[Sarouja|Souk Saruja]] dan Jazmatiyya, al-Kharrat dan kelompoknya membakar seluruh bangunan yang dipegang Perancis.<ref name="Moubayed381"/> Pada pekan pertama bulan Oktober, enam puluh ''[[Gendarmerie|gendarme]]'' Perancis dikerahkan di Ghouta untuk melawan al-Kharrat dan para pejuangnya.<ref name="Provence100">Provence 2005, phlm. 100.</ref> Pasukan ''gendarme'' tersebut ditempatkan di rumah ''[[mukhtar]]'' (kepala desa) [[al-Malihah]].<ref name="Provence100"/> Pada sore hari, para pemberontak menyerang kediaman tersebut, membunuh satu ''gendarme'' dan menangkap sisanya; para tahanan kemudian semuanya dipulangkan tanpa cedera.<ref name="Provence100"/>
 
Pada 12 Oktober, pasukan Perancis yang didukung oleh tank, artileri dan dukungan udara meluncurkan sebuah operasi untuk mengitari dan mengeliminasi para pemberontak al-Kharrat di hutan al-Zur.<ref name="Provence101-102">Provence 2005, pphlmn. 101–102.</ref> Pasukan Al-Kharrat berhadapan dengan pengerahan Perancis melalui para petani al-Malihah.<ref name="Provence101-102" /> Ditempatkan di antara pohon-pohon, para pemberontak memakai tembakan senapan melawan pasukan Perancis.<ref name="Provence101-102" /> Pasukan Perancis tak dapat menghalau para pemberontak dan menarik diri.<ref name="Provence101-102" />
 
Saat Perancis menarik diri menuju al-Malihah, mereka merampas desa dan membakarnya.<ref name="Provence101-102"/> Para pejabat intelijen Perancis membenarkan tindakan kolektif terhadap al-Malihah sebagai pembalasan terhadap penangkapan dan penghinaan yang dilakukan oleh para pemberontak terhadap pasukan ''gendarme'' sepekan sebelumnya; Perancis mengklaim seorang bocah dari al-Malihah memberitahukan pasukan al-Kharrat akan keberadaan Perancis di desa tersebut.<ref name="Provence102">Provence 2005, phlm. 102.</ref> Meskipun mereka tak dapat menyergap al-Kharrat dan pasukannya secara langsung, pasukan Perancis mengeksekusi sekitar 100 warga sipil dari desa-desa Ghouta.<ref name="Provence102"/> Jasad-jasad mereka dibawa ke Damaskus, dan enam belas jasad diantaranya yang disebut oleh Perancis sebagai "''[[brigandage|brigand]]''" disimpan.<ref name="Provence102"/>
 
=== Pertempuran Damaskus dan operasi-operasi di Ghouta ===
[[Berkas:Maurice Sarrail.jpg|jmpl|ka|lurus|Jenderal [[Maurice Sarrail]], Komisaris Tinggi [[Mandat Perancis di Suriah dan Lebanon|Mandat Perancis di Suriah]]]]
 
Terhentak oleh tindakan tentara Perancis di Ghouta, al-Bakri berencana merebut [[Istana Damaskus]], dimana pasukan Perancis terkonsentrasi, dan [[Istana Azm]], dimana Jenderal [[Maurice Sarrail]], [[Komisioner Tinggi Syam|Komisioner Tinggi Suriah]] Perancis, bermukim pada 17–18 Oktober (Sarrail biasanya bermarkas besar di [[Beirut]]).<ref name="Provence102"/> Komisioner tinggi tersebut difungsikan sebagai administrator seluruh Suriah atas perantara Perancis dan memegang kekuasaan mutlak.<ref>{{cite book |last=Peretz |first=Don |title=The Middle East Today |edition=Sixth |publisher=Greenwood Publishing Group |location=[[Westport, Connecticut|Westport]] |year=1994 |isbn=0-275-94575-8 |pages=365–366 |url=https://books.google.com/books?id=-WYVCxd_losC&pg=PA365}}</ref> Unit-unit pemberontak yang aktif di Damaskus pada masa itu adalah ''isabat'' al-Kharrat dan pasukan campuran pejuang dan pemberontak Druze dari wilayah [[al-Midan]] dan Ghouta.<ref name="Provence103">Provence 2005, phlm. 103.</ref> Untuk mengkompensasi kekurangan kekuatan pemberontak, al-Bakri mengirim sebuah surat kepada Sultan al-Atrash meminta pengerahan.<ref name="Provence102"/> Al-Atrash membujuk agar ia melakukan operasi pendudukan di [[Hauran]], namun kemudian mengirim seluruh pasukannya untuk membekingi para pemberontakan Damaskus serta urusan yang ditempatkan disana.<ref name="Provence102"/> Sebelum ia meraih jawaban al-Atrash, al-Bakri memutuskan untuk melangkah maju dengan operasi tersebut.<ref name="Provence103"/>
 
Pada 18 Oktober, al-Kharrat memimpin empat puluh pemberontak ke al-Shaghour dari pemakaman kuno yang berdekatan dengan [[Bab al-Saghir|gerbang selatan Damaskus]], mengumumkan bahwa Druze telah datang untuk membebaskan kota tersebut dari pendudukan Perancis.<ref name="Provence103"/> Kerumunan pemukim secara antusias menyambut para pemberontak, dan beberapa orang ikut serta memegang senjata bersama dengan mereka. Pasukan al-Kharrat merebut stasiun polisi wilayah tersebut, mengusir garisunnya.<ref name="Provence103"/> Mereka bergabung dengan [[Ramadan al-Shallash]], seorang komandan pemberontak dari [[Deir ez-Zor]], dan dua puluh pejuang [[Bedouin]]-nya. Pasukan bersama tersebut bergerak ke [[Al-Hamidiyah Souq|Pasar Hamidiyya]] dan merebut Istana Azm,<ref name="Provence103"/><ref name="Moubayed382">Moubayed 2006, phlm. 382.</ref> namun Sarrail tak hadir, pergi untuk menghadiri sebuah pertemuan di kota Hauran [[Daraa]].<ref name="Provence103"/> Para pemberontak menggerayangi istana tersebut dan membakarnya.<ref name="Provence103"/> Provence menyatakan bahwa menaklukan istana tersebut tanpa Sarrail "tidaklah memegang pengaruh taktikal" namun menjadi pengabdian yang sangat simbolik bagi para pemberontak karena Istana Azm "berpengaruh sebagai kursi bersejarah dari kekuasaan ekonomi dan politik di Damaskus, sekarang dirampas oleh Perancis dan secara utuh tak terpertahankan".<ref name="Provence103"/>
 
Saat al-Kharrat merebut Istana Azm, al-Bakri dan 200 pemberontak di bawah komandonya mengarungi kota tersebut dan diikuti oleh warga sipil dalam jumlah yang meningkat.<ref name="Provence103"/> Setelah menyegel Kota Lama untuk menghindari pasukan musuh masuk, al-Kharrat mengeluarkan perintah untuk membunuh siapapun yang berhubungan dengan tentara Perancis.<ref name="Moubayed382"/> Sekitar 180 prajurit Perancis dibunuh.<ref name="Moubayed382"/> Sarrail memerintahkan peledakan dan [[bombardemen udara kota|bombardemen udara]] terhadap kota tersebut, yang berlangsung selama dua hari dan menewaskan sekitar 1,500 orang.<ref name="Provence104">Provence 2005, phlm. 104.</ref> Pertikaian dan pertarungan terjadi di seluruh wilayah, masjid-masjid dan gereja-gereja ditutup, pasukan Perancis dipindah, dan ratusan figur utama dalam gerakan nasional Suriah ditangkap,<ref name="Moubayed382"/> termasuk putra al-Kharrat, Fakhri.<ref name="Neep79-80"/> Fakhri ditangkap pada 22 Oktober saat penyerbuan malam hari oleh para pemberontak melawan Perancis, yang saat itu telah merebut kembali Damaskus.<ref name="Provence118"/> Al-Kharrat menawarkan pembebasan putranya dengan menukar penyerahannya sendiri, namun ditolak.<ref>{{cite book|last1=MacCallum|first1=Elizabeth Pauline|title=The Nationalist Crusade in Syria|date=1928|publisher=The Foreign Policy Association|location=[[New York City|New York]]|page=132|url=https://books.google.com/?id=dGptAAAAMAAJ&dq=editions%3ADr3nEi3knpkC&q=%22Hasan+Kharrat%27s+reputation%22|oclc=234199}}</ref>
 
Para pemberontak mundur dari Damaskus saat pertemuan diadakan antara komandan tentara Perancis [[Maurice Gamelin]] dan delegasi bangsawan Damaskus.<ref name="Khoury177">Khoury 1987, phlm. 177.</ref> Sebagai hasil pertemuan tersebut, Perancis sepakat untuk mengakhiri bombardemen mereka dengan bayaran 100,000 lira emas Turki pada 24 Oktober.<ref name="Provence104"/> Ganti rugi tersebut tak dibayarkan oleh Perancis, namun bombardemennya tak dilanjutkan, sebagai hasil dari perintah pemerintah Perancis di Paris.<ref>Provence 2005, pphlmn. 104–105.</ref> Pengecaman internasional terhadap bombardemen Damaskus yang dilakukan oleh Sarrail dan tumbuhnya kritikan di Perancis atas kesalahan penanganannya terhadap pemberontakan tersebut berujung pada pemecatannya pada 30 Oktober.<ref>Provence 2005, phlm. 109.</ref> Ia digantikan oleh politikus [[Henry de Jouvenel]],<ref>Khoury 1987, pphlmn. 181–182.</ref> yang datang ke Suriah pada bulan Desember.<ref>Provence 2005, phlm. 126.</ref> Pada 22 November, al-Kharrat mengkomandani 700 pemberontak dalam sebuah pertempuran dengan sekitar 500 prajurit Perancis di luar Damaskus.<ref name="Reuters">{{cite news|title=Syrian Revolt: Hassan Kharrat Killed|url=http://nla.gov.au/nla.news-article67628990|accessdate=2013-04-07|newspaper=The Advocate|date=1 January 1926|author=Reuters}}</ref> Pasukan Al-Kharrat memberikan kekalahan "menyayat" terhadap Perancis, namun mendapatkan jumlah korban yang besar dari pihak mereka diri, dengan tiga puluh orang tewas dan empat puluh orang orang luka-luka menurut ''[[Reuters]]''.<ref name="Reuters"/> Pada 5 Desember, al-Kharrat menjadi salah satu komandan dari 2,000 pasukan yang menyatukan pemberontak dari latar belakang berbeda, yang menyerang barak-barak Tentara Perancis di [[Qadam|al-Qadam]], selatan Damaskus. Perancis mengklaim jumlah korban yang signifikan, namun kegiatan pemberontak berlanjut.<ref>Provence 2005, phlm. 116.</ref>
 
=== Ketegangan dengan para pemimpin pemberontak ===
Tatanan tersentralisasi dan sorotan berlebihan terhadap beberapa partisipan bersenjata pada pemberontakan tersebut sulit dijalin karena keragaman dan independensi dari faksi-faksi pemberontak. Sebuah pertemuan para pemimpin pemberontak diadakan di desa [[Saqba]], Ghouta pada 26 November.<ref name="Provence134-5">Provence 2005, pphlmn. 134–135.</ref> [[Sa'id al-'As]] menuduh al-Kharrat dan para anggota lainnya melakukan penjarahan di Ghouta,<ref name="Neep81">Neep 2012, phlm. 81.</ref> sementara al-Kharrat menuduh bahwa al-Shallash mengusir para pemukim al-Midan dan kota [[Douma, Suriah|Douma]], Ghouta.<ref>Neep 2012, phlm. 83.</ref> Pertemuan tersebut diakhiri dengan sebuah perjanjian untuk memiliki sebuah pemerintahan untuk menggantikan otoritas Perancis, meningkatkan perekrutan dari para penduduk Ghouta, operasi koordinasi militer di bawah komando sentral, dan mendirikan sebuah pengadilan revolusioner untuk mengeksekusi para mata-mata.<ref name="Neep81"/> Pertemuan tersebut juga merancang kawasan dimana desa [[Zabdin]] dan utara jalan Douma-Damaskus dijadikan bagian dari zona operasi al-Kharrat.<ref name="Neep81"/> Disamping berperan utama dalam upaya militer pemberontak, al-Kharrat tak masuk dalam dewan kepemimpinan pemberontak yang baru dibentuk, maupun persekutuan al-Bakri manapun.<ref name="Neep81"/> Instead, al-'As served as the rebels' overall head.<ref name="Neep81"/>
 
Perpecahan faksi pemberontak tersebut menjadi tampak saat pertemuan kedua di Saqba pada 5 Desember. Menurut jurnalis Suriah [[Munir al-Rayyes]], pertikaian antara al-Kharrat dan al-Shallash sangat dikenal di kalangan pemberontak.<ref name="Provence134-5"/> Karena al-Shallash merebut pajak-pajak perang atas tuan-tuan tanah besar dan kalangan elit kota Ghouta, atas al-Kharrat, al-Bakri memandangnya sebagai ancaman terhadap kelas tuan tanah tradisional dimana al-Bakri merupakan salah satunya.<ref name="Provence134">Provence 2005, phlm. 134.</ref> Al-Rayyis mengklaim bahwa pertemuan tersebut diserukan oleh al-Kharrat,<ref name="Provence135">Provence 2005, phlm. 135.</ref> yang memerintahkan para pejuang untuk menangkap dan mengirim al-Shallash ke Saqba.<ref name="Provence137">Provence 2005, phlm. 137.</ref> Namun, menurut al-'As, KTT tersebut diserukan oleh al-Shallash, dan saat al-Shallash datang ke desa tersebut, al-Kharrat secara pribadi menahannya dan menyita kuda, persenjataan dan uangnya.<ref name="Provence137"/>
 
Setelah ia ditahan, al-Shallash diberi pengadilan singkat dimana al-Kharrat menuduhnya melakukan "penagihan dan pengumpulan ransum dan keuangan atas nama pemberontakan", sementara al-Bakri mengecamnya secara khusus karena mengusir para pemukim Douma untuk 1,000 ''[[lira Turki#Sejarah|giney]]'' (pound Utsmaniyah),<ref name="Provence134-5"/> dan menagih bayaran yang besar terhadap para penduduk [[Harran al-Awamid]], [[al-Qisa]] dan [[Maydaa]] untuk kekayaan pribadinya sendiri.<ref>Provence 2005, phlm. 136.</ref> Al-Kharrat dan al-Bakri memutuskan untuk menghukum al-Shallash, dan mengeluarkannya dari pemberontakan tersebut.<ref name="Provence134"/> Meskipun beberapa pemberontak dengan latar belakang yang sama dengan al-Shallash tak sepakat dengan keputusan tersebut, mereka tak ikut campur.<ref name="Provence134-5"/> Dalam catatannya soal pertemuan, al-Rayyis mengecam para komandan pemberontak karena terjerumus dalam "pengadilan curang" dan menuduh al-Kharrat secara khusus termotivasi oleh kepentingan pribadi.<ref name="Provence135"/> Al-Shallash dapat melarikan diri—atau dibebaskan oleh al-'As—saat pesawat-pesawat Perancis mengebom pertemuan tersebut.<ref name="Provence137"/> Al-Shallash kemudian menyerah kepada Jouvenel dan berbalik memihak otoritas Perancis.<ref>Provence 2005, pphlmn. 138–139.</ref>
 
== Kematian dan tinggalan sejarah ==