Pada konklaf ada dua kubu yang sama-sama memiliki calon kuat: Kardinal [[Kardinal Giuseppe Siri]], Uskup Agung [[Genoa]], dan [[Kardinal [[Giovanni Benelli]], Uskup Agung [[Firenze]] (Florence) dan seorang teman dekat [[Paus Yohanes Paulus I]]. Pada putaran-putaran pemungutan suara pertama, Benelli memenangkan sembilan pengambilan suara. Namun akhirnya Wojtyła yang menang sebagai calon kompromi, antara lain berkat dukungan [[Kardinal [[Franz König]] dan yang lain-lain yang sebelumnya mendukung Siri.