Abdullah Sammy: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alesakhiried (bicara | kontrib)
Alumni Universitas Indonesia angkatan 2004 ini merupakan peraih adinegoro 2012 dan 2013 yang juga dikenal sebagai analis sepak bola di salah satu stasiun televisi
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Alesakhiried (bicara | kontrib)
k tanda baca
Baris 1:
'''Abdullah Sammy''' adalah jurnalis yang memiliki spesialisasi di bidang politik, sosial, dan olahraga. Dia meraih [[Anugerah Adinegoro]] secara dua kali beruntun pada 2012 dan 2013.
 
Pada 2012, dia meraih Adinegoro lewat artikel investigasi berjudul Putri di Belakang Istana. Sedangkan penghargaan Adinegoro kedua dia raih lewat artikel yang mengulas nasib buruh honorer yang dipekerjakan DPR .<ref>https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/01/30/mhecce-dewan-juri-adinegoro-2012-puji-karya-wartawan-republika-online</ref>.
 
[[Daftar alumni Universitas Indonesia|Alumni]] [[Universitas Indonesia|Jurusan Sejarah Universitas Indonesia]] ini mengawali kariernya sebagai reporter di [[Harian Republika]] dan [[Republika Online]] sejak 2009. Dia juga menjadi analis pada salah satu program acara sepak bola di stasiun televisi [[Berita Satu]].
 
Nama dia mulai dikenal saat meletusnya polemik di tubuh PSSI. Saat itu, Sammy berkorespondensi langsung dengan [[FIFA]] untuk membahas soal dualisme organisasi. Surat yang dilayangnya kepada FIFA kemudian memaksa Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) untuk menunda kompentisi liga karena dianggap sebagai breakaway league (kompetisi ilegal).<ref>https://sport.detik.com/sepakbola/liga-indonesia/1796814/isl-tak-diakui-fifa-presdir-pt-liga-ngotot-jalan-terus</ref>.
 
Selain sepak bola, dia juga dikenal kritis dalam mengupas isu sosial dan politik. Salah satu artikel yang ditulisnya menjadi viral dan jadi perbincangan publik, yakni Membedah Izin Ahok atas [[Reklamasi Teluk Jakarta]] yang dimuat Republika Online pada 5 Maret 2016.<ref>https://republika.co.id/berita/kolom/fokus/16/04/05/o54u5x322-membedah-izin-ahok-atas-reklamasi-teluk-jakarta</ref>.
 
Selain itu, Sammy juga dikenal sebagai jurnalis yang vokal dalam mengkritisi pemerintah dalam sejumlah karyanya.