Piala Asia AFC 1980: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Pada pertengahan selama turnamen berlangsung, terjadi [[Perang Iran-Irak|invasi]] oleh [[Irak]] atas [[Iran]] yang kemudian berlangsung hampir selama 8 tahun. Televisi Kuwait mendukung penyerangan tersebut dan menyiarkan propaganda yang condong ke Irak. Hal ini membawa atmosfir yang kurang nyaman dalam tim Iran, terutama bagi [[Hassan Roshan]] yang kehilangan saudara laki-lakinya yang tewas terbunuh dalam penyerangan. Kondisi ini membuat Iran tidak mampu menjuarai turnamen edisi ini.
 
Tuan rumah {{timnas|Kuwait}} menjuarai turnamen ini untuk pertama kalinya setelah mengalahkan {{timnas|Korea Selatan}} pada pertandingan final. Juara bertahan {{timnas|Iran}} berada pada peringkat ketiga setelah mengalahkan {{timnas|Korea Selatan}}. Pemain {{timnas|Korea Selatan}} [[Choi Soon-ho]] dan pemain {{timnas|Iran}} [[Behtash Fariba]] menjadi pemain yang mencetak gol terbanyak sepanjang putaran final dengan 7 gol.
Dalam kejuaraan ini, [[tim nasional sepak bola Kuwait|Kuwait]] tampil sebagai juara dunia setelah mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Korea Selatan|Korea Selatan]] dengan skor 3-0. Sedangkan [[Tim nasional sepak bola Iran|Iran]] dan [[Tim nasional sepak bola Korea Utara|Korea Utara]] berhasil menembus masuk babak semifinal.
 
== Stadion ==