Sultan Agung dari Banjar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 46:
|height =
|}}
'''Sultan Agung''' alias '''Pangeran Suria Nata (ke-2)''' atau '''Sultan Dipati Anom'''<ref name="The Survival of Empire">{{en}}{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=nPyg0evI8ykC&lpg=PA126&dq=suria%20angsa%20suria%20negara&pg=PA126#v=onepage&q=suria%20angsa%20suria%20negara&f=false|first=George Bryan|last=Souza|title= The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754|pages=126|publisher=Cambridge University Press|year= 2004|ISBN= 0-521-53135-7}}ISBN 978-0-521-53135-1</ref> atau '''radja de Patty Anom'''<ref name="Ne©erland's">{{nl}} {{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=YBxJAAAAcAAJ&dq=radja%20de%20Patty%20Anom&pg=PA53#v=onepage&q=radja%20de%20Patty%20Anom&f=false|first=L. C.|last=van Dijk|coauthors=George Willem Vreede|title=Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China|publisher=J. H. Scheltema|year=1862}}</ref>) adalah [[Sultan Banjar]] yang memerintah antara [[1663]]-[[1679]]<ref>http://www.scribd.com/doc/152197751/bab-IV</ref><ref>[http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bandjarmasin Regnal Chronolgies Southeast Asia: the Islands]</ref>.<ref Rajaname="The iniSurvival sebelumnyaof dikenalEmpire">{{en}}{{cite dengan nama '''Pangeran Dipati Anom (ke-2)''', sedangkan [[nama lahir]]nya adalah '''Raden Kasuma Lalana'''. [[Pangeran Dipati Anom II]] ini dengan bantuan [[suku Biaju]] berhasil merebut tahta [[Sultan Rakyatullah]] yang merupakan Wali [[Sultan Banjar]] yang belum dewasa yaitu Raden Bagus bin Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah. Padahal sebelum peristiwa tersebut Raden Bagus sempat dilantik oleh Sultan Rakyatullah dengan gelar Sultan Amrullah Bagus Kasuma, karena Sultan Rakyatullah sudah menduga adanya ambisi Pangeran Dipati Anom II yang hendak menjadi raja Banjar. Setelah berhasil merebut tahta Kesultanan Banjar, Pangeran Dipati Anom II kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Sungai [[Pangeran, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Pangeran]], [[Banjarmasin]], dan kemudian mengangkat dirinya sebagai [[Sultan Banjar]] dengan gelar '''Sultan Agung''', sedangkan gelar yang dimasyhurkan/dipopulerkan adalah '''Pangeran Suryanata''' [ke-2], seperti gelar pendiri dinasti kerajaan ini pada masa kerajaan Hindu, Pangeran Suryanata/Maharaja Suryanata. Sementara itu Sultan Amrullah Bagus Kasuma menyingkir ke daerah Alai sambil menyusun kekuatan untuk merebut tahta kembali dari pamannya yaitu Sultan Agung/Pangeran Suryanata II/Pangeran Dipati Anom (ke-2)/Sultan Dipati Anom.book
|url=https://books.google.co.id/books?id=nPyg0evI8ykC&pg=PA126&dq=Sultan+Dipati+Anom&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjN-6vL_JbeAhVCYo8KHSoPBWYQuwUILDAA#v=onepage&q=Sultan%20Dipati%20Anom&f=false
|first=George Bryan
|last=Souza
|title= The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754
|pages=126
|publisher=Cambridge University Press
|year= 2004
|ISBN= 0-521-53135-7}} ISBN 9780521531351</ref>
 
Raja ini sebelumnya dikenal dengan nama '''Pangeran Dipati Anom (ke-2)''', sedangkan [[nama lahir]]nya adalah '''Raden Kasuma Lalana'''. [[Pangeran Dipati Anom II]] ini dengan bantuan [[suku Biaju]] berhasil merebut tahta [[Sultan Rakyatullah]] yang merupakan Wali [[Sultan Banjar]] yang belum dewasa yaitu Raden Bagus bin Sultan Saidullah bin Sultan Inayatullah. Padahal sebelum peristiwa tersebut Raden Bagus sempat dilantik oleh Sultan Rakyatullah dengan gelar Sultan Amrullah Bagus Kasuma, karena Sultan Rakyatullah sudah menduga adanya ambisi Pangeran Dipati Anom II yang hendak menjadi raja Banjar. Setelah berhasil merebut tahta Kesultanan Banjar, Pangeran Dipati Anom II kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Sungai [[Pangeran, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Pangeran]], [[Banjarmasin]], dan kemudian mengangkat dirinya sebagai [[Sultan Banjar]] dengan gelar '''Sultan Agung''', sedangkan gelar yang dimasyhurkan/dipopulerkan adalah '''Pangeran Suryanata''' [ke-2], seperti gelar pendiri dinasti kerajaan ini pada masa kerajaan Hindu, Pangeran Suryanata/Maharaja Suryanata. Sementara itu Sultan Amrullah Bagus Kasuma menyingkir ke daerah Alai sambil menyusun kekuatan untuk merebut tahta kembali dari pamannya yaitu Sultan Agung/Pangeran Suryanata II/Pangeran Dipati Anom (ke-2)/Sultan Dipati Anom.
 
Sultan Agung merupakan Sultan Banjar yang memiliki banyak pengikut dan dukungan politik di kalangan Dayak Biaju ketika terjadi kemelut politik di dalam istana Kesultanan Banjar, dan ia sering dianggap sebagai keturunan Dayak [keturunan Dayak kemungkinan dari pihak neneknya sebab menurut [[Hikayat Banjar]], kakek-kakeknya dari kedua belah pihak merupakan bangsawan Banjar].