Isabel dari Kastila: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tanggal + pada tanggal)
Baris 132:
Dengan dilembagakannya Inkuisisi Katolik Roma di Spanyol, dengan seorang [[Dominikan]], [[Tomás de Torquemada]] sebagai jenderal inkuisitor pertama, Fernando dan Isabel mencanangkan kebijakan penyatuan agama dan negara. Pada 31 Maret 1492, [[Dekret Alhambra|Maklumat Alhambra]] yang berisikan perintah pengusiran umat Yahudi diterbitkan.<ref name="Liss 1992. p. 298">Liss,Peggy. "Isabel the Queen," Oxford University Press, 1992. p. 298</ref> Penerima pengakuan dosa Isabel yang lama dan toleran, Hernando de Talavera, diganti dengan Francisco Jiménez de Cisneros yang sangat tidak toleran. Sangat mungkin Cisneros berperan dalam keputusan Isabel terkait masalah ini.<ref>{{cite web |url=http://users.ipfw.edu/jehle/deisenbe/Other_Hispanic_Topics/Cisneros_y_la_quema_de_los_manuscritos_granadinos.htmDaniel |title=Cisneros y la quema de los manuscritos granadinos |last=Eisenberg |first=Daniel |publisher=Journal of Hispanic Philology |orig-year=1992 |year=1993 |volume=16 |pages=107–124 |access-date=9 September 2016}}</ref> Umat Yahudi diberi pilihan untuk menjadi Kristen ataupun meninggalkan Spanyol. Mereka diberi batas waktu sampai akhir Juli dan harus meninggalkan negara tanpa membawa emas, perak, senjata, maupun kuda.<ref name="Liss 1992. p. 298"/>
 
Salah seorang Yahudi yang memiliki jalan kepada Raja dan Ratu, Abranavel, berusaha menegosiasi agar pengusiran itu ditunda dari tanggal 31 Juli menjadi 2 Agustus. Secara simbolis, tanggal 2 Agustus 1942 bertepatan dengan tanggal 9 Ab dalam penanggalan Yahudi, tanggal peringatan dihancurkannya [[Bait Salomo|Bait Salomo di Yerusalem]] sekaligus awal kaum Yahudi menjalani masa pengasingan. Meskipun sejarawan pada masa belakangan menolak perhitungan Abranavel terkait kesesuaian tanggal tersebut, tetapi yang pasti bahwa Abranavel menyadari betapa pengusiran ini menjadi tragedi yang tidak ada bandingannya dalam sejarah Yahudi sejak dihancurkannya Bait Salomo. Dikarenakan mengetahui tidak dapat membatalkan perintah pengusiran, Abranavel yang merupakan tokoh Yahudi paling berpengaruh di istana ini pun menyiasati agar waktu pengusiran mereka berada dipada tanggal yang sama dengan kehancuran Bait Salomo, sebagai perlambang rasa kehilangan yang dialami umat Yahudi.<ref>Menocal, Maria Rosa. ''Surga di Andalusia''. (Penerbit Noura Books (PT. Mizan Publika), Jakarta Selatan, Agustus 2015), h. 310-311.</ref>
 
=== Tahun-tahun berikutnya ===