Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 54:
* 1650 - Di Banjarmasin terdapat perwakilan dagang VOC.<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/voc1650.html?zoomview=1|title=VOC territories and trading posts in Asia, 1650 |publisher=Robert Cribb|date= |work= Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=30 August 2011}}</ref>
* 1660 – 1663, masa pemerintahan Raden Bagus (Suria Angsa) dengan gelar Sultan Amrullah Bagus Kasuma (Raja VIII).
* 1660, diadakan perjanjian perdamaian antara Belanda dan Banjar; Pangeran Dipati Tuha (Suria Negara) bin Sultan Saidullah mengamankan wilayah [[Kerajaan Tanah Bumbu|Tanah Bumbu]] dari pendatang. <ref name="tijdschrift">[http://books.google.co.id/books?id=exRJAAAAMAAJ&dq=pangeran%20praboe%20tanah%20boemboe&pg=PA335#v=onepage&q=pangeran%20praboe%20tanah%20boemboe&f=true {{nl}} Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Lembaga Kebudajaan Indonesia, Tijdschrift voor Indische taal-, land-, en volkenkunde, Jilid 1, Lange & Co., 1853].</ref>
* 1663 – 1679, masa pemerintahan Pangeran Suryanata II degan gelar Sultan Agung.
* 1664, perubahan nama ''Banjarmasih'' menjadi ''Banjarmassingh'' (dialek Belanda).
Baris 105:
* 1851, [[Ratoe Anom Mangkoeboemi Kentjana]] mangkat digantikan Pangeran Tamjidullah II sebagai mangkubumi (kepala pemerintahan).
* 1852, [[Abdur Rahman dari Banjar|Sultan Muda Abdul Rahman]] mangkat karena diracun diduga atas perintah [[Pangeran Prabu Anom]].<ref>{{id}} {{cite book|pages=41|url=http://books.google.co.id/books?id=NjBc79jjRx4C&lpg=PA41&dq=Sultan-moeda%20bandjarmasin&pg=PA41#v=onepage&q&f=false|title=Bulan jingga dalam kepala: novel|first=M. Fadjroel|last=Rachman|publisher=Gramedia Pustaka Utama|year=2007|isbn=9792228764}}ISBN 978-979-22-2876-2</ref>
* 1852, Surat Sultan Adam kepada [[Hidayatullah II dari Banjar|Gusti Andarun]] tentang pemberian ''tanah badatu'' (tanah lungguh) dan penunjukkannya sebagai pengganti almarhum [[Sultan Muda]] [[Abdur Rahman dari Banjar|Abdul Rahman]]. <ref>[http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2008/02/13/surat-wasiat-sultan-adam-untuk-pangeran-hidayatullah/ Surat Wasiat Sultan Adam Untuk Pangeran Hidayatullah ]</ref>
* 8 Agustus 1852, pemerintah kolonial Hindia Belanda (dengan sengaja secara salah) melantik Pangeran Tamjidillah II sebagai [[Sultan Muda]] Kesultanan Banjar, dan sekaligus tetap menjabat [[Mangkubumi]]. Pelantikan ini ditolak Sultan Adam yang mencalonkan Pangeran Hidayatullah II sebagai [[Sultan Muda]] dan Pangeran Prabu Anom sebagai mangkubumi.
* 1855, Secara diam-diam Sultan Adam melantik [[Pangeran Prabu Anom]] sebagai [[Raja Muda]] Kesultanan Banjar dan memecat Pangeran Tamjidillah II sebagai mangkubumi.<ref>{{id icon}}{{cite book|pages=275|url=http://books.google.co.id/books?id=N5jc0h1BktwC&lpg=PA276&dq=balangan&pg=PA275#v=onepage&q=balangan&f=false|fisrt=Marwati Djoened|last=Poesponegoro|coauthors=Nugroho Notosusanto|location= Indonesia|title= Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19|publisher= PT Balai Pustaka|year= 1992|isbn= 979-407-410-1}}ISBN 978-979-407-410-7</ref>
Baris 304:
* Mei 1947, pertempuran di [[Telang, Batang Alai Utara, Hulu Sungai Tengah|Hambawang Pulasan]], Barabai, dipimpin H. Aberanie Sulaiman, 48 serdadu Belanda tewas sedangkan 1 orang pejuang gugur, yaitu Made Kawis.<ref>http://bumibanjar.blogspot.com/2010/05/pertempuran-hambawang-pulasan-1.html</ref>
* 14 Januari 1948, terbentuknya satuan kenegaraan [[Daerah Banjar]].
* 3 Juli 1948, Belanda melantik Dewan Banjar. <ref>[http://books.google.co.id/books?id=a_uaI-Au4I4C&lpg=PA401&dq=borneo%20selatan&pg=PA402#v=onepage&q=borneo%20selatan&f=true {{id}} Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer, Ediati Kamil, Kronik revolusi Indonesia, Jilid 4, Kepustakaan Populer Gramedia, 1999, ISBN 979-9023-88-2, 9789799023889]</ref>
* 18 Juli 1948, peristiwa pertempuran di [[Wawai, Batang Alai Selatan, Hulu Sungai Tengah|Wawai]], 16 orang pejuang gugur.
* Agustus 1948, pertempuran di Hambawang Pulasan, dekat Barabai dipimpin Aliansyah.