Ras Melayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
fixed |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
Baris 39:
Di [[Indonesia]], istilah "Melayu" lebih diasosiasikan ke [[suku Melayu]] daripada ras Melayu. Hal ini dikarenakan Indonesia telah memiliki suku bangsa [[Pribumi-Nusantara|pribumi]] lain yang telah memiliki serta membangun kebudayaan dan identitas mereka yang dipercaya bahwa mereka mempunyai tradisi dan bahasa yang sangat berbeda dengan [[orang Melayu|orang-orang Melayu pesisir]]. Terutama [[orang Minang]] dan [[orang Jawa]] yang tidak merasa sebagai Melayu. Melayu tidak lebih dari salah satu banyak sukubangsa di Indonesia yang mempunyai kedudukan yang sama dengan Jawa (termasuk sub-etnis mereka seperti Osing, Tengger, & Cirebon), Sunda (termasuk sub-etnis mereka seperti Baduy), Minangkabau, suku-suku Batak, Bugis, suku-suku Dayak, Aceh, Bali, Toraja, dll. Istilah yang lebih diterima untuk menyebut komunitas ini adalah [[Austronesia]], dan juga prespektif dari negara Indonesia, sebagai [[Pribumi-Nusantara|Pribumi]]. .
Istilah ras Melayu pertama kali dipakai oleh ilmuwan asing pada masa penjajahan. Pada masa [[Hindia Belanda]], pribumi digolongkan sebagai ''inlanders'' atau ''pribumi'' untuk membedakan penduduk asli Indonesia dari penduduk [[Eropa]] dan pendatang dari Asia (Tiongkok, Arab, dan India). Konsep ras Melayu digunakan di Malaysia dan juga Filipina, serta digunakan di sebagian Indonesia di pesisir timur
Saat ini, identitas bersama yang mengikat orang Melayu adalah kesamaan [[bahasa]] (dengan varian dialek yang ada di antara mereka), [[Islam]] dan budaya mereka.<ref>[http://melayuonline.com/eng/about/dig/2 http://melayuonline.com/eng/about/dig/2 Melayu Online: Theoretical Framework]</ref>
Baris 50:
<!-- tunggu referensi
berasal dari [[Kerajaan Malayu]], sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau
Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli
-->
Baris 58:
Dinamakan Melayu atau Malay adalah berasal dari para pedagang Muslim yang juga para Muballigh yang sebagian besarnya berasal dari pesisir India barat bagian utara ([[Gujarat]]) hingga bagian selatan ([[Malabar]]) selama abad 13-15 M.{{fact}} Dimana orang orang Malabar mempunyai [[Bahasa Malayalam]]. Bahasa Malayalam hingga sekarang masih dipakai orang Malabar dan sekitarnya yang berada di Negara Bagian [[Kerala]], India Selatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan begitu banyaknya kosa-kata dalam bahasa Melayu termasuk Indonesia yang berasal dari India dan Arab yang merupakan bahasa induk dari bahasa orang Muslim Malabar yaitu Malayalam.{{fact}}
M. Muhar Omtatok, seorang Seniman, Budayawan dan Sejarahwan menjelaskan sebagai berikut: "Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat dari faktor genekologi seperti kebanyakan puak-puak lain. Di Malaysia, tetap mengaku berpuak Melayu walau moyang mereka berpuak Jawa, Mandailing, Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di
Selanjutnya M. Muhar Omtatok menjabarkan, Berturai bermakna mempunyai sopan santun baik bahasa dan perbuatan dan memegang teguh adat resam, menghargai orang yang datang,serta menerima pembaharuan tamaddun yang senonoh. Bergagan bermakna keberanian dan kesanggupan menghadapi tantangan, harga diri dan kepiawaian. Bersahadat bermakna Orang Melayu disebut Melayu jika sudah mengucap kalimat syahadat, yaitu mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul panutan. Anak Melayu lebih dahulu diperkenalkan mengaji al Qur’an, baru mengenal ilmu pengetahuan yang lain. M. Muhar Omtatok yang bermukim di Kota Medan Pulau
Jadi Melayu adalah: “Beragama Islam, beradat resam Melayu dan Berbahasa Melayu”.
Baris 66:
== Rumpun Melayu ==
Rumpun Melayu merupakan pengelompokan suku bangsa Melayu dan sejumlah suku bangsa lainnya yang memiliki kedekatan bahasa, budaya, sejarah dan hukum adat yang terhimpun dalam Lingkungan Hukum Adat Melayu meliputi wilayah Semenanjung Melayu, sebagian
Di Kalimantan yang merupakan tanah asal bahasa Melayu Purba, yang disebut Orang Melayu dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu Pontianak (muncul 1771) yang bertutur mirip bahasa Melayu Riau dan disebut suku Melayu, tetapi dalam arti luas (rumpun Melayu) mencakup beberapa suku beragama Islam seperti [[Senganan]]/[[Haloq]] (Dayak masuk Islam), [[suku Sambas]], [[suku Kedayan]] ([[suku Brunei]]), [[suku Banjar]], [[suku Kutai]] dan [[suku Berau]]. Di [[Kalimantan Selatan]], [[suku Dayak]] (non muslim) yang memiliki unsur bahasa Melayu adalah [[suku Bukit]] ([[Dayak Meratus]]) yang bahasanya termasuk [[bahasa Melayu Lokal]] sehingga disebut juga sebagai [[bahasa Melayu Bukit]]. Diperkirakan beberapa suku bangsa yang memiliki unsur-unsur bahasa Melayu tersebut tergolong ke dalam kelompok bahasa Proto Melayu (Proto suku Melayu). Di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak terdapat pula suku-suku Dayak yang bahasanya digolongkan [[Dayak Melayik]] yaitu Dayak Kanayatn, Dayak Salako (keduanya rumpun Dayak Darat) dan juga [[rumpun Iban]] yang tergolong kelompok bahasa Proto Malayic yang tidak terpengaruh bahasa Sanskerta, Arab dan sebagainya, dan merupakan induk dari kelompok bahasa Proto Melayu. Di dalam kelompok bahasa Proto Melayu terdapat orang Melayu Kuno yang menurunkan suku bangsa Melayu modern. Kemungkinan di Kalimantan telah terdapat beberapa lapisan kemunculan masyarakat pengguna bahasa Melayu, yaitu Melayu Purba (Dayak Melayu), Melayu Hindu, dan terakhir Melayu Islam.
Baris 79:
**[[Melayu Pontianak]]
* Suku bangsa serumpun di [[
**[[Suku Minangkabau]] (muslim)
**[[Suku Kerinci]] (muslim)
Baris 98:
== Ras Indo-Melayu (Melayu Polinesia) ==
Rumpun Melayu dan sejumlah rumpun suku bangsa lainnya di Kepulauan Indo-Melayu dan sekitarnya merupakan ras Indo-Melayu atau ras Indo Melayu Jawa biasa disingkat ras Melayu. Ras Indo-Melayu merupakan sebagian dari bangsa [[Austronesia]] yang berasal [[Yunnan]]. Kelompok pertama dikenal sebagai rumpun ras [[Proto Melayu]]. Mereka berpindah ke [[Asia Tenggara]] pada [[Zaman Batu]] Baru ([[2500 SM]]). Keturunannya adalah [[Orang Asli]] di [[Semenanjung Malaysia]], [[Dayak]] di [[Sarawak]], [[Batak]] dan [[Komering]] di [[
Kelompok kedua dikenal sebagai ras Melayu Deutero. Mereka berpindah ke [[Asia Tenggara]] pada Zaman Logam kira-kira [[1500 SM]]. Ras [[Melayu Muda]] (Deutero Melayu) lebih pandai dan dan mahir daripada ras [[Melayu Tua]] (Proto Melayu), khususnya dalam bidang astronomi, pelayaran dan bercocok tanam. Jumlah mereka lebih banyak daripada ras [[Proto Melayu]]. Mereka menghuni kawasan pantai dan lembah di [[Asia Tenggara]]. Kedua kelompok ini dikenal sebagai bangsa Austronesia.
|