Rosela: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-terpercaya +tepercaya)
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Adibmojodeso dan AABot) dan mengembalikan revisi 14214801 oleh Veracious
Baris 17:
}}
'''Rosela''',<ref>Menurut [http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ Kamus Besar Bahasa Indonesia], tanaman ini disebut dengan '''ROSELA'''.</ref> '''rosella''', '''asam paya'''<ref name=melayu />, '''asam kumbang''' dan '''asam susur''' atau [[Hisbiscus sabdariffa]], adalah [[spesies]] bunga yang berasal dari benua [[Afrika]]. Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat di musim dingin dan minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, [[Afrika]], rosela dijadikan selai atau jeli. Itu diperoleh dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela, sementara di [[Jamaika]], dibuat salad buah yang dimakan mentah. Adakalanya juga dimakan dengan kacang tumbuk atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula. Di Mesir, rosela diminum dingin pada musim panas dan diminum panas saat musim dingin. Di Sudan, menjadi minuman keseharian dengan campuran garam, merica, dan tetes tebu. Minuman itu juga menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk. Tak jarang, rosela juga dimanfaatkan untuk diet, penderita batuk, atau [[diabetes]] gunakan gula rendah kalori seperti gula jagung. Selain itu, bubuk biji bunga rosela juga dapat dijadikan campuran minuman kopi.
 
Di kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro, Rosella diolah menjadi permen dan biskuit. Pengolahan ini dilakukan oleh siswa dan guru SMAN 1 Kasiman. Pelatihan pembuatan produk tersebut mendatangkan narasumber, Adib Nurdiyanto, M.Pd.
 
== Penamaan ==
Baris 24 ⟶ 22:
{{teks Asia Timur}}
 
Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama '''rosela''' atau '''rosella''' sedangkan di Australia, rosela ini dikenal sebagai rosella atau buah rosella (''rosella fruit''). Di belahan dunia lain rosela dikenal dengan ''cannabinus hibiscus'' juga dikenal sebagai ''meśta'' / ''meshta'' di [[India]] , ''Tengamora'' di [[Assam]], ''Gongura'' dalam bahasa [[Bahasa Telugu|Telugu]], ''Pundi'' di [[Kannada]], ''LalChatni'' atau ''Kutrum'' di [[Mithila]], ''Mathipuli'' di [[Kerala]], ''dagu baung'' di [[Myanmar]], ''krajeab'' ({{resize|150%|กระเจี๊ยบ}}) di [[Thailand]], ''bissap'' di [[Senegal]], [[Guinea Bissau]], [[Mali]], [[Burkina Faso]], [[Ghana]], [[Benin]], [[Niger]], [[Kongo]] dan [[PrancisPerancis]], ''dah'' atau ''dah bleni'' di bagian lain dari [[Mali]] , ''wonjo'' di [[Gambia]], ''zobo'' di barat [[Nigeria]], ''Zoborodo'' di Nigeria Utara, ''Chaye-Torosh'' di [[Iran]], ''karkade'' ({{resize|150%|كركديه}}) oleh [[bangsa Arab]] seperti di [[Mesir]], [[Arab Saudi]], dan [[Sudan]], ''omutete'' di [[Namibia]], ''sorrel'' di [[Karibia]] dan di [[Amerika Latin]], ''Flor de Jamaica'' di [[Meksiko]], ''Saril'' di [[Panama]], ''rosela'', ''rosella'', ''roselle'', ''asam paya'' atau ''asam susur'' di [[Malaysia]]<ref name=melayu />. Bangsa Cina menyebutnya dengan 洛神花 (Luo Shen Hua). Di [[Zambia]] dalam bahasa [[ciBemba]] tanaman disebut ''lumanda'', ''katolo'' dalam bahasa [[kiKaonde]], atau ''Wusi'' dalam bahasa [[chiLunda]].
 
== Produksi ==
 
[[Cina]] dan [[Thailand]] merupakan produsen terbesar yang mengendalikan sebagian dari pasokan dunia<ref name=produksi>[http://www.fao.org/inpho/content/compend/text/ch28/ch28.htm "fao.org". http://www.fao.org/inpho/content/compend/text/ch28/ch28.htm. Diakses pada 2007-08-25]</ref>. Thailand berani berinvestasi dalam memproduksi rosela dan produk rosela mereka adalah termasuk ke dalam produk yang berkualitas unggul. Sedangkan produk rosela di China tampaknya agak kurang unggul, kurang terkontrol, kurang handal dan tepercayaterpercaya dibandingkan dengan Thailand<ref name=produksi />. Namun produksi rosela terbaik berasal dari [[Sudan]], namun dengan kuantitas yang masih rendah dan pengolahan produk yang buruk menghambat kualitas sehingga masih kurang maksimal. Rosela juga diproduksi secara umum di [[Meksiko]], [[Mesir]], [[Senegal]], [[Tanzania]], [[Mali]] dan [[Jamaika]] yang juga termasuk dalam pemasok penting, namun akan tetapi produksi tersebut masih dikonsumsi oleh penduduk dalam negeri.<ref name=produksi />
 
Di anak benua [[India]] khususnya di wilayah [[delta Gangga|Delta Sungai Gangga]], rosela banyak dibudidayakan sebagai serat nabati. Rosela oleh masyarakat lokal disebut ''Meśta'' di wilayah tersebut (atau ''meshta'', karakter ''''ś'''' menunjukkan suara sh/sy seperti pada kata ''she'' dalam bahasa Inggris dan ''syu''kur dalam bahasa Indonesia). Sebagian besar produksi serat yang dihasilkan dari rosella dikonsumsi secara lokal. Namun serat (serta stek atau puntung) dari tanaman rosella memiliki permintaan besar di berbagai serat alami dalam dunia industri.