Ngalaksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12:
 
== Pelaksanaan ==
Upacara adat Ngalaksa dianggap sebagai kegiatan [[tradisi]] yang bersifat sosio [[Agama|religius]]. Nilai kemasyarakatan berkaitan dengan [[sifat]] religius tentunya membutuhkan pemikiran yang matang sehingga fungsi dan maksud adanya upacara sejalan dengan [[tujuan]] diadakannya upacara. Menurut tradisi, dulunya upacara adat Ngalaksa dilaksanakan 3 atau 4 [[tahun]] sekali. Tetapi mulai tahun 1985 setelah para sesepuh adat mengadakan musyawarah dengan [[Dinas Kebudayaan dan Pariwista]] Kabupaten Sumedang, upacara menjadi dilaksanakan setahun sekali, yaitu pada bulan [[Mei]] atawa [[Juli]]. Upacara ini dilaksanakan di [[lima]] rurukan yaitu di Rurukan Rancakalong, Rurukan Cibunar, Rurukan Cijere, Rurukan Legok Picung, dan Rurukan Pasir Biru.<ref name=":0" /> Sekarang ''ngalaksa'' telah menjadi [[agenda]] rutin Kabupaten Sumedang yang [[mandiri]] karena diselenggarakan berdasarkan Peraturan [[Bupati]] Sumedang Nomor 113 Tahun 2009 tentang ''Sumedang Puseur Budaya Sunda'' (Sumedang sebagai pusat [[budaya]] [[Sunda]]).<ref>{{Cite web|url=https://www.korsum.net/2018/07/ngalaksa-diharapkan-jadi-agenda.html|title=Ngalaksa Diharapkan Jadi Agenda Kabupaten Sumedang Mandiri|last=Sumedang|first=Koran|website=Korsum.net|access-date=2019-04-18}}</ref>
 
== Tahapan Upacara ==