Choe Yeong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
Baris 17:
 
== Tahun-tahun terakhir ==
Pada pertengahan abad-14, [[Dinasti Ming]] menguasai Tiongkok setelah meruntuhkan Dinasti Yuan. Pasukan Ming menduduki [[Manchuria]] dan bagian timur laut Goryeo. Tahun [[1388]], Jenderal Yi Songgye diperintahkan untuk mengusir pasukan Ming dari semenanjung Korea dan menginvasi [[Liaodong]]. Namun, Yi yang telah mendapat dukungan dari pejabat-pejabat tinggi dan rakyat malah mundur ke ibukotaibu kota, [[Kaesong]], dan mengadakan [[kudeta]]. Insiden ini dikenal dengan nama [[Pengunduran Wihwado]] (위화도 회군) dan menjadi tanda-tanda awal pergantian dinasti.
 
Ketika Yi kembali ke ibukotaibu kota, Choe melawannya dengan gagah berani, namun kekuatannya kalah jumlah oleh Yi. Ada beberapa versi mengenai apa yang terjadi selanjutnya. Yang paling diyakini kebenaranya adalah setelah kekalahannya Choe diasingkan ke Goyang dimana tak lama kemudian dihukum mati oleh Yi yang telah menjadi raja. Sebelum dipancung, ia mengatakan bahwa di makamnya tidak akan pernah tumbuh rumput karena kematiannya yang tidak adil. Uniknya, memang rumput benar-benar tidak pernah tumbuh di makamnya. Makam itu dikenal dengan nama ''jeokbun'' (적분), yang berarti kuburan merah, karena tanahnya yang berwarna merah. Baru pada tahun [[1979]], pucuk rumput pertama tumbuh di makam itu.
 
Ada beberapa penilaian mengenai Choe Yeong, ada yang menganggapnya jenderal besar yang telah mendedikasikan segenap hidupnya untuk mempertahankan negara, ada juga yang mengangapnya sebagai tiran konservatif yang menyabot pemerintahan. Namun bagaimanapun ia adalah seorang yang telah membaktikan hidupnya bagi Goryeo dengan kesetiaan penuh yang bahkan harus dibayar dengan nyawanya.