Gunung Tangkuban Parahu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisdp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
DriftingPangea (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27:
Gunung Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi terus oleh [[Direktorat Vulkanologi Indonesia]]. Beberapa kawahnya masih menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kawasan [[Ciater]], [[Subang]]. Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006, yang menyebabkan 3 orang luka ringan.
 
Keberadaan gunung ini serta bentuk [[topografi]] [[Bandung]] yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari [[Danau Bandung Purba|danau besar]] yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung api purba yang dikenal sebagai [[Gunung Sunda]] dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada [[Gunung Krakatau]] di [[Selat Sunda]] dan kawasan [[Ngorongoro]] di [[Tanzania]], [[Afrika]]. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa pada saat itu.'''
<!--
== Aksesibilitas Dengan Kendaraan ==