Dinasti Han: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 295:
Menurut kepercayaan Han, seseorang dapat hidup abadi jika ia berhasil mencapai negeri "[[Xi Wangmu|Ibu Ratu dari Barat]]" (Xi Wangmu) atau [[Gunung Penglai]].<ref>{{harvp|Loewe|2005|pp=101–102}}; {{harvp|Csikszentmihalyi|2006|pp=116–117}}.</ref> Para pertapa [[Taoisme|Taois]] pada masa Han membentuk kelompok-kelompok kecil dan mencoba memperoleh kehidupan abadi melalui latihan napas, teknik seksual, dan [[ramuan panjang umur]].{{sfnp|Hansen|2000|p=144}} Pada abad ke-2 M, para penganut Taois telah membentuk perkumpulan-perkumpulan yang besar, contohnya adalah [[Wu Dou Mi Dao]]. Para pengikut perkumpulan keagamaan yang hierarkis ini percaya bahwa [[Laozi]] (abad ke-6 SM) akan membawa keselamatan dan kesehatan bagi para pengikutnya jika mereka mengaku dosa, melarang pemujaan dewa-dewa najis yang mau menerima persembahan daging, serta melantunkan isi dari ''[[Tao Te Ching|Daodejing]]''.{{sfnp|Hansen|2000|pp=144–146}}
 
[[Buddhisme]] pertama kali masuk ke Tiongkok pada masa Han Timur, dan keberadaan agama ini pertama kali disebutkan pada 65 M.<ref name="needham 1972 112">{{harvp|Needham|1972|p=112}}; {{harvp|Demiéville|1986|pp= 821–822}}.</ref> [[Liu Ying (pangeran)|Liu Ying]] (kematian 71 M) yang merupakan saudara tiri [[Kaisar Ming dari Han|Kaisar Ming]] (berkuasa 57–75 M) adalah salah satu pengikut Buddha yang pertama dari Tiongkok, walaupun [[Agama Buddha di Tiongkok|Buddhisme Tionghoa]] pada masa ini sangat terkait dengan [[Huang–Lao|Taoisme Huang-Lao]].{{sfnp|Demiéville|1986|pp=821–822}} Kuil Buddha pertama di Tiongkok yang disebut "[[Kuil Kuda Putih]]" dibangun di luar tembok ibu kota Han, [[Luoyang]], pada masa Kaisar Ming.{{sfnp|Demiéville|1986|p=823}} Kitab-kitab Buddha diterjemahkan ke dalam bahasa Tionghoa pada abad ke-2 M, termasuk di antaranya adalah ''[[Sutra Empat Puluh Dua Bab]]'', ''[[PrajnaparamitaPradnyaparamita]]'', ''[[ShurangamaSuranggama Sutra]]'', dan ''[[Pratyutpanna Samadhi Sutra|Pratyutpanna Sutra]]''.<ref>{{harvp|Akira|1998|pp=247–251}}; see also {{harvp|Needham|1972|p=112}}.</ref>
 
{{clear}}