Suku Mentawai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 12:
'''Suku Mentawai''' adalah penghuni asli [[Kepulauan Mentawai]]. Sebagaimana [[suku Nias]] dan [[suku Enggano]], mereka adalah pendukung budaya [[Proto-Melayu]] yang menetap di Kepulauan [[Nusantara]] sebelah barat. Daerah hunian warga Mentawai, selain di Mentawai juga di Pulau [[Pagai Utara]] dan [[Pagai Selatan]]. Suku ini dikenal sebagai peramu dan ketika pertama kali dipelajari belum mengenal bercocok tanam. Tradisi yang khas adalah penggunaan tato di sekujur tubuh, yang terkait dengan peran dan status sosial penggunanya
 
'''Mentawai''' (juga dikenal sebagai '''Mentawei''' dan '''Mentawi''') adalah penduduk asli [[Kepulauan Mentawai]], sekitar 100 mil dari provinsi [[Sumatra Barat]], [[Indonesia]]. Mereka menjalani gaya hidup [[pemburu-pengumpul]] [[nomaden|semi-nomaden]] di lingkungan pesisir dan hutan hujan di pulau-pulau tersebut. Populasi Mentawai diperkirakan sekitar 64.000. Suku Mentawai didokumentasikan telah bermigrasi dari [[Nias]] - pulau dari utara - ke kepulauan Mentawai, hidup dalam kehidupan yang terisolasi selama berabad-abad hingga ditemukan pada 1621 oleh Belanda. [[Bahasa Mentawai]] termasuk keluarga [[bahasa Austronesia]]. Mereka mengikuti kepercayaan mereka sendiri yang disebut Sabulungan. Ini adalah kepercayaan animisme di mana segala sesuatu memiliki roh dan jiwa. Ketika arwah tidak diperlakukan dengan baik atau dilupakan, mereka mungkin membawa nasib buruk seperti penyakit dan menghantui mereka yang melupakannya. Mentawai juga memiliki keyakinan yang sangat kuat terhadap benda-benda yang mereka anggap suci.<ref>{{Cite web|url=https://en.brilio.net/travel/mentawai-and-5-things-you-need-to-know-about-them-170124b.html|title=5 Things You Need To Know About Mentawai Tribe|last=brilio.net|website=brilio.net|language=en|access-date=2019-04-02}}</ref> Orang-orang Mentawai dicirikan oleh spiritualitas mereka yang kuat, seni tubuh, dan kecenderungan mereka untuk [[Penajaman gigi manusia|mengasah gigi mereka]], sebuah praktik yang mereka rasa membuat seseorang menjadi cantik. Mentawai cenderung hidup serentak dan damai dengan alam di sekitar mereka karena mereka percaya bahwa semua benda di alam memiliki semacam esensi spiritual.<ref>{{Cite web|url=https://authenticsumatra.com/the-mentawai-people/|title=The Mentawai People|website=Authentic Sumatra|language=en-GB|access-date=2019-04-02}}</ref>
 
== Referensi ==