Armenia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nkulimu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nkulimu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
== Sejarah ==
{{utama|Sejarah Armenia}}
 
Armenia telah didiami oleh manusia sejak zaman prasejarah, dan telah diusulkan merupakan tempat situs dari [[Taman Firdaus]] yang termuat di [[Alkitab]].
 
Armenia adalah daerah kekaisaran yang kaya akan budaya hingga pada akhir abad 1, dan daerahnya terbentang mulai dari [[Laut Hitam]] hingga [[Laut Kaspia]] serta [[Laut Mediterania]] pada zaman pemerintahan [[Tigranes Agung]]. Namun lokasi strategis Armenia yang terletak di antara dua benua telah menjadi magnet untuk banyak penjajah, termasuk [[bangsa Assyria]], [[Bangsa Persia|Persia]], [[Bangsa Yunani|Yunani]], [[Bangsa Romawi|Romawi]], Bizantium, [[Bangsa Mongol|Mongol]], [[Bangsa Arab|Arab]], hingga [[Bangsa Turki|Turki]].
Pada 301 M, Armenia menjadi negara pertama di dunia yang mengakui Agama Kristen sebagai agama resmi suatu negara, dua belas tahun sebelum Kekaisaran Romawi memberikan toleransi resmi untuk agama Kristen dibawah Galerius, dan 30-40 tahun sebelum Konstantin di baptis. Walaupun ada komunitas-komunitas keagamaan lain sebelum Kristen, saat negara ini dijajah komunitas-komunitas ini dialihkan agamanya oleh para penyebar agama Kristen (misionaris).
Setelah berulangkali dijajah dan diubah oleh dinasti-dinasti yang berbeda termasuk oleh [[Kekaisaran Parthia|Parthia]] (Iran), [[Kekaisaran Romawi|Romawi]], [[Kekaisaran Romawi Timur|Bizantintium]], Arab, [[Kekaisaran Mongol|Mongol]], dan Persia – Armenia menjadi lemah. Pada tahun 1500an [[Kekaisaran Ottoman|Dinasti Turki Utsmaniyah]] dan [[Dinasti Safawiyah|Savawiyah]] Persia membelah Armenia. Wilayah Armenia modern diperintah oleh [[Kekhanan Erivan]], sebuah negara boneka bentukan [[Dinasti Safawi|Safawiyah]] yang berpusat di [[Yerevan|Erivan]], nama kuno untuk Yerevan, ibu kota Armenia modern.
 
Pada tahun 1813 dan 1828, Armenia modern (terdiri dari Erivan dan Karabakh yang masih merupakan daerah kesultanan Persia) dijadikan salah satu daerah Kekaisaran Rusia untuk sementara. Adanya [[Revolusi Bolshevik]] di [[Saint Petersburg|Petrograd]] memungkinkan Armenia menjadi republik merdeka dalam waktu yang singkat, kemudian menjadi bagian dari [[Uni Soviet]] lagi. Wilayah Armenia yang dikuasai Uni Soviet kemudian digabungkan dengan wilayah [[Georgia]] dan [[Azerbaijan]] menjadi [[Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia]] pada tahun 1922 dan 1936.
 
Lalu pada tahun 1936 sampai 1991 Armenia berdiri menjadi wilayah sendiri sebagai [[Republik Sosialis Soviet Armenia|RSS Armenia]] walaupun masih menjadi bagian dari Uni Soviet.
 
Pada masa-masa akhir Kekaisaran Ottoman pada tahun 1915 hingga 1922, sebagian besar dari penduduk Armenia yang tinggal di Anatolia "hilang". Hal ini kemudian dikenal sebagai pembantaian orang Armenia atau [[Genosida Armenia]], yang diyakini oleh orang-orang Armenia dan sebagian besar sejarahwan barat sebagai pembunuhan massal yang didukung/ dilakukan oleh pemerintahanan suatu negara. Namun otoritas Turki membantah hal ini dan berkeras bahwa angka kematian yang terjadi adalah akibat dari perang sipil dan diperparah dengan penyebaran wabah penyakit dan kelaparan dan korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Perkiraan angka jumlah penduduk Armenia yang terbunuh berkisar dari 650.000 hingga 1.500.000 dan kejadian ini diperingati setiap tahun pada tanggal 24 April. Rakyat Armenia dan beberapa negara lainnya di dunia telah berkampanye selama 30 tahun agar kejadian ini diakui sebagai tindakan [[genosida]] yang brutal, tetapi banyak negara lain memberikan tekanan pada gerakan ini dan tidak ingin mengakui secara sah bahwa pembantaian massal di Armenia digolongkan sebagai genosida.
 
Armenia masih disibukkan oleh konflik berkepanjangan dengan Azerbaijan mengenai [[Nagorno-Karabakh]], enklave yang sebagian besar didiami oleh [[bangsa Armenia]] yang kini diperintah oleh [[Azerbaijan]]. Menurut Armenia Nagorno-Karabakh menjadi bagian dari Azerbaijan akibat ulah [[Stalin]] yang memasukkan daerah tersebut menjadi bagian dari Soviet Azerbaijan. Konflik militer antara Armenia dan Azerbaijan dimulai pada tahun 1988, dan peperangan memuncak saat kedua negara merdeka dari Uni Soviet tahun 1991. Pada bulan Mei 1994, saat gencatan senjata, angkatan perang Armenia berhasil mengambil alih tidak saja Nagorno-Karabakh tetapi juga daerah-daerah lainnya yang disengketakan dengan Azerbaijan dan dinyatakan sebagai haknya.
 
Keadaan ekonomi kedua negara ini dalam keadaan pincang akibat perang yang berkepanjangan dan tidak adanya resolusi damai.
 
<!-- Mulai terjemahkan disini
==Politics==
The Government of Armenia's stated aim is to build a Western-style parliamentary democracy as the basis of its form of government. However, international observers have questioned the fairness of Armenia's parliamentary and presidential elections and constitutional referenda since 1995, citing polling deficiencies, lack of cooperation by the electoral commission, and poor maintenance of electoral lists and polling places. For the most part however, Armenia is considered one of the more pro-democratic nations in the Commonwealth of Independent States.
 
The unicameral parliament (also called the National Assembly) is controlled by a coalition of three political parties: the conservative Republican party [1], the Armenian Revolutionary Federation, and the Country of Law party. The main opposition is composed of several smaller parties joined in the Justice Bloc.
 
Armenians voted overwhelmingly for independence in a September 1991 referendum. Levon Ter-Petrossian was president until January 1998, when public demonstrations against his increasingly authoritarian regime and his domestic and foreign policies forced his resignation. In 1999, as the Prime Minister Vazgen Sargsian, parliament Speaker Karen Demirchian, and six other officials were killed in the attack on the National Assembly, the country experienced a period of political instability. President Robert Kocharian was successful in riding out the unrest, and currently rules with the support of the parliamentary coalition. -->
 
== Geografi ==
{{utama|Geografi Armenia}}