Museum Fatahillah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 139.193.49.87, 114.124.239.193 dan 125.161.221.125) dan mengembalikan revisi 15239423 oleh Rahmatdenas
Baris 24:
[[Berkas:Batavia-stadthuys.jpg|kiri|jmpl|250px|Lukisan balai kota kedua Batavia pada tahun 1682]]
[[Berkas:Batavia - Townhall 1770.jpg|jmpl|250px|Lukisan balai kota Batavia oleh [[Johannes Rach]] tahun 1770]]
[[Berkas:Image006.jpg|ka|250px|jmpl|Plang peresmian balai kota oleh Gubernur-Jenderal [[MarthinAbraham Reynaldivan Pratama ManurungRiebeeck]]]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gezicht op het stadhuis van Batavia en de tramhalte TMnr 60022444.jpg|jmpl|250px|Stadhuis di awal abad ke-20, dihubungkan dengan jalur [[trem]] ke pusat pemerintahan di kawasan Weltevreden]]
Pada awal mulanya, balai kota pertama di Batavia dibangun pada tahun 1620 di tepi timur Kali Besar. Bangunan ini hanya bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi menghadapi serangan dari pasukan Sultan Agung pada tahun 1626.<ref>''Schets van de verlegging der Rivier van Batavia in 1632''.</ref> Sebagai gantinya, dibangunlah kembali balai kota tersebut atas perintah Gubernur-Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1627. Lokasinya berada di daerah Nieuwe Markt (sekarang Taman Fatahillah).<ref name=Heuken15>A. Heuken SJ. ''Tempat-tempat Bersejarah di Jakarta.'' Cipta Loka Caraka, 2015. ISBN 974-602-70395-7-5</ref> Menurut catatan sejarah, balai kota kedua ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi balai kota sangat buruk. Tanah di kota Batavia yang sangat labil dan beratnya bangunan ini menyebabkan perlahan-lahan turun dari permukaan tanah.
Baris 71:
Selain itu, sejak tahun 2001 Museum Sejarah Jakarta setiap tahunnya menyelenggarakan seminar mengenai keberadaan Museum Sejarah Jakarta baik berskala nasional maupun internasional. Seminar yang telah diselenggarakan antara lain adalah seminar tentang keberadaan museum ditinjau dari berbagai aspek dan seminar internasional mengenai arsitektur gedung museum.
 
Untuk merekonstruksi sejarah masa lampau khususnya peristiwa pengadilan atas masyarakat yang dinyatakan bersalah, ditampilkan teater pengadilan di mana masyarakat dapat berimprovisasi tentang pelaksanaan pengadilan sekaligus memahami jiwa zaman penjajahanpada abad ke-17.
 
=== Aktivitas Yang Dapat Diikuti Pengunjung ===
# Wisata Kampung Tua, minimal 20 Orang
# Jelajah Malam Museum, minimal 20 Orang
# Workshop Sketsa Gedung Tua, minimal 10 Orang
# Nonton Bareng film-film Jadul, minimal 20 Orang
# Pentas Seni Ala Jakarta
# Kunjungan ala tentara indonesia
 
== Fasilitas ==