Maria Walanda Maramis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan daftar referensi
k Penambahan daftar referensi
Baris 24:
 
== Kehidupan awal ==
Maria lahir di Kema, sebuah desa kecil yang sekarang berada di kabupaten [[Minahasa Utara]], Kecamatan Kema (hasil pemekaran Kecamatan Kauditan) provinsi [[Sulawesi Utara]]. Orang tuanya adalah AndriesBernadus Maramis dan Sarah Rotinsulu<ref name=":1">{{Cite web|url=https://lpmpsulawesiutara.kemdikbud.go.id/maria-walanda-maramis/|title=Maria Walanda Maramis Pejuang Pendidikan Perempuan|last=|first=|date=8 April 2019|website=LPMP Sulawesi Utara|access-date=13 Juni 2020}}</ref>. Dia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara di mana kakak perempuannya bernama Antje dan kakak laki-lakinya bernama [[Alexander Andries Maramis]] yang terlibat dalam pergolakan kemerdekaan Indonesia dan menjadi menteri dan duta besar dalam pemerintahan Indonesia pada mulanya.
 
Maria menjadi yatim piatu pada saat ia berumur enam tahun karena kedua orang tuanya jatuh sakit dan meninggal dalam waktu yang singkat. Paman Maria yaitu Mayor Ezau Rotinsulu yang waktu itu adalah ''Hukumkepala Besar''distrik di Maumbi membawa Maramis dan saudara-saudaranya ke Maumbi dan mengasuh dan membesarkan mereka di sana<ref name=":1" />. Dari kepindahan itu, ia juga bergaulberteman dengan kaum terpelajar misalnya seorang pendeta bernama Jan Ten Hoeve<ref>{{Cite journal|last=Anjani|first=K.T.|last2=Nurbaity|last3=Handayani|first3=Y.|year=2019|title=MARIA WALANDA MARAMIS SANG PELITA PENDIDIKAN PEREMPUAN DI
MINAHASA (1917-1924)|url=|journal=Jurnal Candrasangkala|volume=5|issue=2|pages=40-47|doi=|issn=2477-2771}}</ref><ref name=":0">{{Cite book|title=Meneladani Keteladanan Kaum Wanita|last=Warsidi|first=E.|date=2007|publisher=Yudhistira Ghalia Indonesia|isbn=9789790191235|location=|pages=|url-status=live}}</ref>. Maria beserta kakak perempuannya dimasukkan ke Sekolah Melayu di Maumbi. Sekolah itu mengajar ilmu dasar seperti membaca dan menulis serta sedikit ilmu pengetahuan dan sejarah. Ini adalah satu-satunya pendidikan resmi yang diterima oleh Maramis dan kakak perempuannya karena perempuan pada saat itu diharapkan untuk menikah dan mengasuh keluarga.
 
== Dorongan Bumi Minahasa ==
Baris 34 ⟶ 35:
Setelah pindah ke Manado, Maramis mulai menulis opini di surat kabar setempat yang bernama ''Tjahaja Siang''. Dalam artikel-artikelnya, ia menunjukkan pentingnya peranan ibu dalam keluarga di mana kewajiban ibu untuk mengasuh dan menjaga kesehatan anggota-anggota keluarganya. Ibu juga yang memberi pendidikan awal kepada anak-anaknya.
 
Menyadari wanita-wanita muda saat itu perlu dilengkapi dengan bekal untuk menjalani peranan mereka sebagai pengasuh keluarga, Maramis bersama beberapa orang lain mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) pada tanggal [[8 Juli]] [[1917]]. Tujuan organisasi ini adalah untuk mendidik kaum wanita yang tamat sekolah dasar<ref name=":0" />. Lebih spesifik, tujuan dari organisasi ini adalah:
 
# Menyediakan suatu waktu bagi kaum perempuan Minahasa agar mereka dapat saling bergaul dan mengenal
# Membawa masa depan pemuda Minahasa
# Membiasakan para perempuan Minahasa untuk mengeluarkan dan merumuskan pandangan-pandangan serta pikiran-pikirannya secara bebas<ref>{{Cite book|title=Maria Walanda Maramis|last=Manus|first=M.P.B.|date=1985|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
 
Melalui kepemimpinan Maramis di dalam PIKAT, organisasi ini bertumbuh dengan dimulainya cabang-cabang di Minahasa, seperti di Maumbi, Tondano, dan Motoling. Cabang-cabang di Jawa juga terbentuk oleh ibu-ibu di sana seperti di [[Batavia]], [[Bogor]], [[Bandung]], [[Cimahi]], [[Magelang]], dan [[Surabaya]]. Pada tanggal [[2 Juni]] [[1918]], PIKAT membuka sekolah [[Manado]]. Di sekolah ini mereka diajari hal-hal rumah tangga seperti memasak, menjahit, merawat bayi, pekerjaan tangan, dan sebagainya<ref name=":0" />. Maramis terus aktif dalam PIKAT sampai pada kematiannya pada tanggal [[22 April]] [[1924]]. Di sekolah ini,
Baris 49 ⟶ 54:
== Referensi ==
 
{{Reflist}}<br />{{Pahlawan Indonesia}}
* Manus, M. (1985). ''Maria Walanda Maramis''. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
 
{{Pahlawan Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Maramis, Maria Walanda}}