Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 66:
Pada usia enam tahun, Heinrich menjadi penguasa tunggal Kekaisaran Romawi Suci.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=52}}{{sfn|Robinson|2003|p=26}} Paus Viktor II mendudukkan Heinrich di atas singgasana kiani di Aachen dan membujuk para menak Jerman untuk bersumpah setia kepada raja baru mereka yang masih kanak-kanak itu.{{sfn|Robinson|2003|p=26}} Ibu Suri Agnes terpaksa mengurungkan rencananya menjadi [[biarawati]] karena diangkat menjadi [[wali raja|pemangku takhta]] mewakili putranya.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=52}} Agnes mengurusi pendidikan putranya dengan bantuan seorang ''[[ministerialis]]'' (abdi dalem) bernama Kuno.{{sfn|Robinson|2003|p=48}} Ia mengukuhkan dukungan menak-menak terkuat dengan jalan mengaruniakan banyak anugerah kepada mereka.{{sfn|Fuhrmann|2001|p=57}} Agnes juga berdamai dengan Gottfried Si Berewok, dan mengangkat seteru lain dari mendiang suaminya, [[Konrad III, Adipati Kärnten|Konrad]] dari [[wangsa Ezzonen|wangsa Ezzo]], menjadi [[Kadipaten Kärnten|Adipati Kärnten]].{{sfn|Robinson|2003|p=31}}
 
Agnes memegang kendali penuh atas penyelengaraan negara selaku [[wali raja|pemangku takhta]] sesudah Paus Viktor II meninggalkan Jerman pada awal tahun 1057,{{sfn|Robinson|2003|p=27}} tetapi ia kurang memperhatian Burgundia dan Italia.{{sfn|Schutz|2010|p=143}} Heinrich mewarisi gelar ''Patricius'' dariyang didapatkan mendiang ayahnya dari bangsa Romawi, tetapi konsep "kemerdekaan Gereja" kian mengental di Roma pada masa perwaliannya.{{sfn|Fuhrmann|2001|pp=52–53}} Pengganti Paus Viktor II, [[Paus Stefanus IX]], adik Gottfried Si Berewok, terpilih pada awal bulan Agustus tanpa campur tangan kepala negara Kekaisaran Romawi Suci.{{sfn|Robinson|2003|p=37}}
 
Sekelompok menak Sachsen berkomplot untuk menjatuhkan Heinrich. Mereka khawatir, jika sudah cukup umur untuk memerintah sendiri, Heinrich akan melanjutkan kebijakan-kebijakan opresif mendiang ayahnya. Mereka membujuk [[Otto, Markgraf Nordmark|Otto dari Nordmark]], yang baru saja pulang dari pengasingan, untuk melancarkan kudeta. Dua orang kerabat Heinrich, [[Bruno II]] dan [[Egbert I, Markgraf Meissen|Egbert I dari Braunschweig]], menyerbu para anggota komplotan makar. Meskipun berhasil menewaskan Otto, Bruno terluka parah dalam aksi penyerbuan.{{sfn|Robinson|2003|p=63}}