Maskulinitas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k bentuk baku
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 67:
Dalam buku mereka Raising Cain: Melindungi Kehidupan Emosional Anak laki-laki, Dan Kindlon dan Michael Thompson menulis bahwa walaupun semua anak laki-laki terlahir dengan cinta dan empatik, keterpaparan terhadap sosialisasi gender (ideal laki-laki yang tangguh) membatasi kemampuan mereka untuk berfungsi secara emosional. Menurut Kindlon dan Thompson, anak laki-laki tidak memiliki kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan emosi secara produktif karena stres yang dipaksakan oleh peran gender maskulin.<ref>{{Citation|title=Raising Cain: protecting the emotional life of boys|year=2000|ref=harv|postscript=.|last1=Kindlon|last2=Thompson|first1=Dan|first2=Michael|pages=1–20|contribution=The road not taken: turning boys away from their inner life|location=New York|publisher=Ballantine Books|isbn=9780345434852|ISBN=9780345434852}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;ISBN=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">&#x7C;isbn=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
</ref>
 
Dalam artikel "''Sexual Ethics, Masculinity and Mutual Vulnerability''" ("Etika Seksual, Maskulinitas, dan Saling Kerentanan"), [[Rob Cover]] melakukan penelitian untuk mengungkap studi Judith Butler tentang maskulinitas. Dalam penelitian tersebut dibahas masalah-masalah seperti pelecehan seksual dan bagaimana sebagian hal itu dapat dijelaskan oleh hipermaskulinitas.<ref>{{Cite journal | last = Cover | first = Rob | title = Sexual ethics, masculinity and mutual vulnerability: Judith Butler's contribution to an ethics of non-violence | journal = [[Australian Feminist Studies]] | volume = 29 | issue = 82 | pages = 435–451 | doi = 10.1080/08164649.2014.967741 | date = 2014 | ref = harv }}</ref>
 
=== "Maskulinitas dalam krisis" ===