Kabupaten Aceh Besar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k currency format correction, replaced: Rp.1.662.846.328.700,- → Rp1.662.846.328.700,00 (3) using AWB
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 87:
=== Wisata Sejarah ===
[[Berkas:Rumoh Cut Nyak Dhiën.jpg|jmpl|250px|Rumah Cut Nyak Dhien]]
[[Berkas:Meuseujid Indra Puri.JPG|jmpl|250px|Masjid KunoTua Indrapuri]]
 
* '''Rumah Cut Nyak Dhien'''. Pada mulanya merupakan tempat tinggal [[Cut Nyak Dhien]]. Di dalamnya berisi koleksi sejarah Aceh yang dikelola dan dirawat oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya fondasi yang asli dari bangunan ini, sedangkan yang berdiri sekarang ini adalah hasil renovasi bangunan yang sebelumnya telah dibakar oleh Belanda.<ref name="budaya">[http://www.nad.go.id/index.php?option=isi&task=view&id=2630&Itemid=401 Wisata Budaya Aceh Besar di situs NAD]</ref>
* '''[[Masjid PurbakalaTua Indrapuri]]'''. Mesjid ini terletak sekitar 25&nbsp;km ke selatan arah ke Medan dan dapat ditempuh dengan transportasi apapun. Wilayah [[Indrapuri, Aceh Besar|Indrapuri]] dulunya merupakan Kerajaan [[Hindu]] dan merupakan tempat pemujaan sebelum Islam masuk. Kemudian, [[Sultan Iskandar Muda]] memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Dan setelah seluruh masyarakat memeluk Islam, tempat yang sebelumnya kuil diubah menjadi sebuah masjid. Bangunan masjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 m², terletak di ketinggian 4,8 meter di atas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng Aceh.<ref name="budaya"/>
* '''[[Kuta Indra Patra]]'''. Benteng ini terletak ± 19&nbsp;km dari Banda Aceh arah ke Krueng Raya, dekat Pantai Ujong Batee. Menurut riwayat dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu, Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa [[Kesultanan Aceh Darussalam]] dalam upaya menahan serangan [[Portugis]]. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman [[Sultan Iskandar Muda]] yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara.<ref name="budaya"/>
* '''Makam [[Laksamana Malahayati]]''', terletak sekitar 32&nbsp;km dari Kota Banda Aceh. Ia adalah seorang [[laksamana]] wanita pertama di dunia modern yang memimpin armada laut pada masa pemerintahan [[Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV]].<ref name="budaya"/>