Komando Pasukan Gerak Cepat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 99:
 
'''Operasi Trikora'''
 
PGT AURI dalam operasi Trikora mengambil porsi terbesar jumlah pasukan yang diinfiltrasi ke Irian (Papua) Barat dengan total 532 orang.
Jumlah personil dari TNI, Polri dan relawan yang diinfiltrasikan selama Trikora adalah 1.419 personil dengan jumlah korban jiwa 216 gugur/hilang dan 296 tertangkap.
Baris 106 ⟶ 107:
 
 
'''Operasi Dwikora'''
Operasi Dwikora'''Teks ini akan dicetak tebal'''
 
Seperti halnya saat Trikora, pada saat operasi Dwikora PGT AURI juga menjadi pasukan yang pertama sekaligus menjadi pasukan dengan jumlah terbanyak yang diterjunkan ke wilayah Kalimantan Utara dan Malaysia.
Untuk pertama kalinya pada tanggal 17 Agustus 1964 sebanyak 17 personil PGT berhasil melakukan penerjunan di selatan Johor.
Baris 114 ⟶ 116:
 
'''Operasi Seroja'''
 
Dalam Operasi Seroja, Kopasgat tidak berfungsi sebagai pasukan pemukul seperti yang dilakukan Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dalam penumpasan pemberontakan PRRI/Permesta, perjuangan Trikora dan Dwikora. Kopasgat yang terdiri dari Pengendali Tempur (Dalpur), Pengendali Pangkalan (Dallan) dan Satuan Tempur (Satpur) bertugas membentuk pangkalan udara operasi dan pengamanannya
Gelaran pertama Kopasgat terjadi tanggal 9 Desember 1974, ketika 8 Hercules C-130 menerjunkan pasukan dari Yonif Linud-328 Kostrad, Grup-1 Kopassus, Yonif 401/Banteng Raiders dan 156 personil Kopasgat pada pukul 07.25. Tugas Kopasgat adalah membebaskan lapangan terbang Baucau, atau lebih populer dengan Villa Salazar dalam bahasa Portugis. Detasemen Kopasgat dipimpin Kapten (Psk) Afendi. Operasi ini sekaligus membuktikan kemampuan Kopasgat melaksanakan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD)