Prananda Prabowo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhiwangsa (bicara | kontrib) k Membatalkan 1 suntingan oleh 36.75.67.198 (bicara) ke revisi terakhir oleh Adhiwangsa (TW) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox person
|name = H. Muhammad Prananda Prabowo
|image = 13285025411081178598.jpg
|othername =
|birth_name = Muhammad Prananda Prabowo Sura Megendra Karna Djaja
|birth_date = {{birth date and age|1970|4|23}}
|parents = [[Surindro Supjarso|(Alm) Surindro Supjarso]] <br /> [[Megawati
|spouse = Nancy Prananda
|children = [[Muhammad Prabhaswara Pranakarno]] <br /> [[Diah Safira Octaliakasih]]
Baris 11:
|religion = [[Islam]]
}}
'''Muhammad Prananda Prabowo''' ({{lahirmati||23|04|1970}}), biasa dipanggil '''
== Keluarga ==
Prananda menikah pada tanggal 23 Oktober 2000 dan dikaruniai dua orang anak. Posisi anak kedua dalam trah Soekarno punya posisi unik. Soekarno adalah anak kedua dari dua bersaudara. Megawati adalah anak kedua dari lima bersaudara. Dan Prananda juga anak kedua dari tiga bersaudara.
== Kiprah Politik ==
Baris 24:
</ref> Sebelum menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, [[Joko Widodo]] memberikan penilaian: <blockquote>Prananda punya potensi besar. Cara pengorganisasiannya detail. Orangnya memang tak menonjol, tetapi dekat dengan siapapun,”<ref name=":0" />.</blockquote>Oleh sejumlah kaum Marhaen, ia dianggap sebagai salah satu pewaris trah [[Soekarno]]. Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis [[Bung Karno]] yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri<ref>[http://news.detik.com/read/2013/06/18/122313/2276712/10/prananda-prabowo-biarlah-waktu-yang-berbicara?9922032 Artikel:"Prananda Prabowo: Biarlah Waktu yang Berbicara" di detik.com]</ref>.
Ia adalah konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu sentuhan pidatonya yang dianggap cukup bisa menggambarkan cara pandangnya terhadap dunia politik adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab ''[[Bhagawadgita|Bhagawad Gita]]'', "'''''karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana'''''" ("kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi"). Pidato yang dibacakan pada Pembukaan Kongres III PDI Perjuangan tahun 2010 tersebut memang kemudian menjadi salah satu pidato Megawati yang paling banyak mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
Di internal PDI Perjuangan Prananda juga dikenal sebagai “kamus berjalannya Soekarno” karena selalu berusaha untuk memastikan bahwa hasil-hasil rapat internal partai tidak keluar dari pemikiran Bung Karno meski dengan gayanya yang tidak suka menggurui. Sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisa Situasi (Situation Room) PDI Perjuangan tugasnya lebih banyak berkaitan dengan internal partai yang langsung bersentuhan dengan ketua umum. Di situation room itu, Prananda antara lain bertugas menyusun strategi partai. Ia juga memperoleh mandat untuk mengawasi apakah ada penyimpangan-penyimpangan terhadap keputusan kongres, dan mengecek segala persiapan berkaitan dengan kegiatan ketua umum di suatu daerah. Pria yang sudah dua kali melaksanakan ibadah haji ini juga melaporkan segala perkembangan internal partai, baik yang ada di pilkada, pencalegan, maupun perilaku kader partai di eksekutif dan legislatif langsung kepada ketua umum partai.
Prananda sudah menjadi Yatim ketika berusia 7 bulan dalam kandungan. Ayahnya Letnan Satu (Penerbang) Soerindro Suparjo meninggal dalam tugas. Sosoknya dianggap sebagai titisan dari Bung Karno, selain itu perawakannya mewakili masa muda Sang Proklamator. Pemikirannya senantiasa dijiwai oleh gagasan Sang Kakek, kecintaanya pada seni mendarah daging layaknya Bung Karno. Selama ini Mas Nanan sapaan akrabnya, merupakan konseptor utama dalam setiap pidato Sang Ibu, dia mampu menerjemahkan ideologi Nasionalisme dengan kebutuhan jaman, menjembatani gagasan kebangsaan dengan pragmatisme politik. Dia adalah tokoh dibalik modernisasi Partai, Konsepsinya selalu bergaung dalam derap langkah PDI Perjuangan, mengedepankan sains dan teknologi dalam konstetasi politik. Situation Room yang dibangunnya telah mengubah cara kerja Partai, menjadikannya sosok pembaharu sekaligus penjaga ideologi Marhaen.
== Kiprah Kesenian ==
|