Atmosfer Bumi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki teks dan menambahkan referensi
menambah teks dan referensi
Baris 1:
[[Berkas:Atmosphere layers-id.svg|ka|200px|jmpl|Lapisan-lapisan atmosfer di [[Bumi]].]]
'''Atmosfer bumi''' adalah lapisan [[gas]] yang melingkupi [[bumi]], dari [[Litosfer|permukaan]]<nowiki/>nya sampai jauh di [[luar angkasa]]. Ketinggian atmosfer antara ketinggian 0 [[km]] di atas permukaan [[tanah]] hingga pada ketinggian sekitar 560 [[Kilometer|km]] dari atas permukaan bumi.<ref>{{Cite book|last=Badriah|first=Basyit|date=2016|url=https://books.google.co.id/books?id=JsWxCwAAQBAJ&pg=PT114&dq=Atmosfer+adalah+lapisan+gas+yang+melingkupi+sebuah+planet,+termasuk+bumi,+dari+permukaan+planet+tersebut+sampai+jauh+di+luar+angkasa&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjJosyU2NrtAhU-gtgFHRITAJ0Q6AEwAXoECAAQAg#v=onepage&q=Atmosfer%20adalah%20lapisan%20gas%20yang%20melingkupi%20sebuah%20planet%2C%20termasuk%20bumi%2C%20dari%20permukaan%20planet%20tersebut%20sampai%20jauh%20di%20luar%20angkasa&f=false|title=Ensiklopedia Rumus kimia SMP kelas 7,8,9|location=|publisher=Pustaka Ilmu Semesta|isbn=|pages=115|url-status=live}}</ref> AtmosferSusunan atmosfer terdiri dari lapisan yang dibedakan berdasarkan komposisi, reaksi kimia, ionisasi, dan tingkatan suhunya.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=9}} Berdasarkan suhunya, atmosfer tersusun dari lima lapisan dengan [[suhu]] yang berbeda-beda yaitu [[troposfer]], [[stratosfer]], [[mesosfer]], [[termosfer]], dan [[eksosfer]]. Lapisan atmosfer paling atas sangat tipis dan renggang sehingga [[partikel]] yang bergerak bebas dapat lepas dari tarikan [[Gravitasi Bumi|gravitasi bumi]] dan tertiup ke ruang angkasa oleh [[angin surya]]. Sebaliknya, kondisi lapisan atmosfer paling bawah sangat tebal dan terdiri dari gas, [[air]], dan [[debu]] yang menyebabkan terjadinya [[hujan]] serta perubahan [[musim]] dan [[cuaca]]. Lapisan troposfer dan stratosfer digunakan sebagai jalur [[transportasi]] bagi [[pesawat terbang]].{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=5}}
 
Atmosfer Bumi terdiri atas [[nitrogen]] (78.17%) dan [[oksigen]] (20.97%), dengan sedikit [[argon]] (0.9%), [[karbondioksida]] (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), [[uap air]], dan [[gas]] lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di [[bumi]] dengan menyerap [[radiasi]] sinar [[ultraviolet]] dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem antara [[siang]] dan [[malam]]. 75% dari atmosfer ada dalam 11&nbsp;km dari permukaan planet.<ref name=handbook>{{citation |editor-last=Haynes |editor-first= H. M. |title=CRC Handbook of Chemistry and Physics |publisher=CRC Press |edition=97th |year=2016–2017 |page=14{{hyphen}}3 |isbn=978-1-4987-5428-6}}, which cites ''Allen's Astrophysical Quantities'' but includes only ten of its largest constituents.</ref>{{efn|Atmosfer tidak memiliki batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan [[angkasa luar]].}} Sifat utama dari atmosfer yaitu dapat dimampatkan, sehingga lapisan atmosfer yang berada di bawah lebih padat dibandingkan lapisan atmosfer di atasnya. Ini kemudian membentuk sifat lain dari atmosfer yaitu pengurangan tekanan udara pada peningkatan ketinggian. [[Massa]] total atmosfer diperkirakan sebesar 56 x 1014 ton. Dari permukaan Bumi hingga ketinggian 6 km diperkiran terkandung setengah dari massa atmosfer. Pada ketinggian 35 km, diperkirakan persentase keseluruhan atmosfer telah mencapai 99%.{{Sfn|Tjasyono HK.|2012|p=19-20}}
 
== Lapisan ==
Baris 49:
== Komposisi ==
[[Berkas:Air composition pie chart.JPG|jmpl|200px|Gas-gas penyusun atmosfer]]
Atmosfer mengandung campuran gas-gas yang lebih dikenal dengan nama udara dan menutupi seluruh permukaan bumi. Campuran gas-gas ini menyatakan komposisi dari atmosfer bumi.<ref name="WallaceHobbs">Wallace, John M. and Peter V. Hobbs. [http://cup.aos.wisc.edu/453/2016/readings/Atmospheric_Science-Wallace_Hobbs.pdf ''Atmospheric Science: An Introductory Survey'']. Elsevier. Second Edition, 2006. {{ISBN|978-0-12-732951-2}}. Chapter 1</ref> BagianAtmosfer bawahtersusun dari komposisi nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida serta gas-gas lainnya. Komposisi nitrogen di dalam atmosfer bumiadalah 78 % dari keseluruhan gas penyusun atmosfer. Komposisi oksigen sebesar 21 %, argon 0,9 %, dan karbon dioksida 0,03 %. Selebihnya merupakan gas-gas dibatasilain olehseperti [[daratanhelium]], [[Samudra|samuderahidrogen]], [[sungaixenon]], ozon, [[danauuap air]], es, dan permukaanpartikel debu atau [[saljuaerosol]]. Gas pembentukMassa atmosfer disebutsekitar udara.5 Udarax adalah1018 campuran[[Kilogram|kg]] berbagaidengan unsur75 dan% dari senyawatotal kimiamassa sehinggaberada udaradi menjadilapisan beragamtroposfer. KeberagamanSemakin terjaditinggi biasanyalapisan karenaatmosfer kandunganmaka uapmassanya airsemakin kecil dan susunantekanan masing-masingatmosfer bagianjuga darisemakin sisa udarakecil.{{Sfn|Aldrian, (disebut udara kering)dkk.|2011|p=4}}
 
Unsur-unsur udara yang menyusun atmosfer memiliki tingkat ketahanan yang berbeda untuk tetap berada di atmosfer. Berdasarkan lamanya suatu gas dapat bertahan di udara, gas atmosfer dapat dibedakan menjadi gas permanen, gas semi permanen dan gas variabel. Gas permanen dapay bertahan dalam waktu tinggal sangat lama, misalnya waktu tinggal Helium yang mencapai 2 juta tahun. Gas semi permanen memiliki waktu tinggal berkisar antara beberapa bulan sampai beberapa tahun. Contoh gas semi permanen ialah [[Karbon monoksida]] selama 0,35 tahun, dan hidrokarbon selama 3 tahun. Gas variabel hanya memiliki kemampuan waktu tinggal dari beberapa hari sampai beberapa minggu. Unsur-unsur yang termasuk dalam gas variabel adalah gas yang aktif secara kimia dengan siklus yang dipengaruhi oleh siklus air dan cuaca. Contoh gas variabel adalah uap air (10 hari), sulfur monoksida (5 hari) dan [[Nitrogen monoksida]] (1–4 hari).{{Sfn|Tjasyono HK.|2012|p=21}}
 
Bagian bawah dari atmosfer bumi dibatasi oleh [[daratan]], [[Samudra|samudera]], [[sungai]], [[danau]], es, dan permukaan [[salju]]. Gas pembentuk atmosfer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia sehingga udara menjadi beragam. Keberagaman terjadi biasanya karena kandungan uap air dan susunan masing-masing bagian dari sisa udara (disebut udara kering).
 
Atmosfer tersusun dari komposisi nitrogen, oksigen, argon, dan karbon dioksida serta gas-gas lainnya. Komposisi nitrogen di dalam atmosfer adalah 78 % dari keseluruhan gas penyusun atmosfer. Komposisi oksigen sebesar 21 %, argon 0,9 %, dan karbon dioksida 0,03 %. Selebihnya merupakan gas-gas lain seperti [[helium]], [[hidrogen]], [[xenon]], ozon, [[uap air]], dan partikel debu atau [[aerosol]]. Massa atmosfer sekitar 5 x 1018 [[Kilogram|kg]] dengan 75 % dari total massa berada di lapisan troposfer. Semakin tinggi lapisan atmosfer maka massanya semakin kecil dan tekanan atmosfer juga semakin kecil.{{Sfn|Aldrian, dkk.|2011|p=4}}
 
 
Baris 72 ⟶ 75:
 
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.
 
== Fenomena ==
 
=== Penguapan air ===
Gejala [[cuaca]] dan pemanasan [[lingkungan]] terjadi karena adanya pengaruh penguapan air di atmosfer. Air merupakan salah satu unsur penyusun atmosfer. Air dapat berbentuk uap air, air cair, dan es. Di atmosfer, air berbentuk uap air dengan ukuran partikel.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=6-7}} Penguapan air di atmosfer dipengaruhi oleh temperatur, derajat kejenuhan udara, kecepatan angin, komposisi air, dan luas permukaan penguapan. Peningkatan temperatur berbanding lurus dengan peningkatan penguapan air. Pada udara kering, penguapan air di atmosfer lebih cepat dibandingkan pada udara basah. Penguapan juga menjadi cepat jika kecepataan angin meningkat. Selain itu, penguapan juga lebih cepat jika air yang diuapkan merupakan [[air tawar]] dan bukan [[air asin]]. Penguapan air juga lebih mudah terjadi pada permukaan yang lebih luas dan terbuka.{{Sfn|Tjasyono HK., dan Harijono|2012|p=7}}
 
Jumlah uap air di atmosfer sangat sedikit. Di wilayah [[tropika]], komposisi uap air di atmosfer hanya 4%, sedangkan di wilayah [[Subtropis|subtropika]] berkisar antara 0–3%. Kandungan 3% pada wilayah subtropika terjadi pada [[musim panas]] saat [[angin laut]] bertiup. Kandungan uap air di atmosfer dapat mengubah komposisi dari gas-gas utama yang menjadi penyusun atmosfer. Komposisi dari gas-gas penyusun atmosfer sangat dipengaruhi oleh tingkat [[Kelembaban relatif|kelembapan udara]] yang nilainya berbanding lurus dengan jumlah kandungan uap air.{{Sfn|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013|p=13}}
 
== Peran ==
Baris 87 ⟶ 97:
== Daftar pustaka ==
 
*# {{cite book|last=Aldrian, dkk.|first=|date=|year=2011|url=https://www.researchgate.net/profile/Edvin_Aldrian/publication/309721670_Adaptasi_dan_Mitigasi_Perubahan_Iklim_di_Indonesia/links/581ec39c08aea429b295db6b/Adaptasi-dan-Mitigasi-Perubahan-Iklim-di-Indonesia.pdf|title=Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|isbn=|pages=|ref={{sfnref|Aldrian, dkk.|2011}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Sucahyono S., D., dan Ribudiyanto, K.|first=|date=|year=2013|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/cuaca-dan-iklim-ekstrim.pdf|title=Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Pusat Penelitian dan Pengembangan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|isbn=978-602-1282-00-7|pages=|ref={{sfnref|Sucahyono S., dan Ribudiyanto|2013}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Tjasyono HK. Bayong|first=|date=|year=2012|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/meteo-indonesia-I.pdf|title=Meteorologi Indonesia Volume I: Karakteristik dan Sirkulasi Atmosfer|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika|isbn=979-99507-5-9|pages=|ref={{sfnref|Tjasyono HK.|2012}}|url-status=live}}
#{{cite book|last=Tjasyono HK. B., dan Harijono, S. W. B.|first=|date=|year=2012|url=http://puslitbang.bmkg.go.id/litbang/wp-content/uploads/2018/01/meteo-indonesia-II.pdf|title=Meteorologi Indonesia Volume II: Awan dan Hujan Monsun|location=Jakarta|publisher=Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika|isbn=978-979-99507-6-5|pages=|ref={{sfnref|Tjasyono HK., dan Harijono|2012}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==