Invasi Ambon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Eeeaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Eeeaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 49:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Invasi Ambon''' adalah sebuah operasi gabungan militer Indonesia terkombinasi pada 1950. Serangan tersebut bertujuan untuk merebut dan menganeksasi [[Republik Maluku Selatan]] yang memerdekaan diri.
 
== Latar Belakang ==
Setelah [[Konferensi Meja Bundar]] Indonesia-Belanda, [[Belanda]] mengakui kemerdekaan [[Republik Indonesia Serikat]] (RUSI). RUSI merupakan federasi yang Dewan Perwakilan Rakyatnya terdiri dari 50 orang perwakilan Republik Indonesia dan 100 orang dari berbagai negara bagian menurut jumlah penduduknya.
 
 
[[Berkas:Republik Indonesia Serikat BI.PNG|thumb|left|Republik Indonesia Serikat (RUSI)]]
 
Tidak mempercayai Republik Indonesia yang didominasi orang Jawa dan Muslim, orang Maluku Selatan yang sebagian besar Protestan dan pro-Belanda - yang telah lama berkontribusi pada [[Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] (KNIL) - mendeklarasikan kemerdekaan Republik Maluku Selatan di Ambon dan Seram pada tanggal 25 April 1950. mantan menteri Indonesia Timur mendeklarasikan kemerdekaan dan mantan Wakil Gubernur Kabupaten Maluku Selatan, [[Manahutu]] diangkat menjadi [[Presiden]] [[Republik]] yang baru.
 
Deklarasi kemerdekaan mengatakan Maluku Selatan tidak lagi merasa aman di dalam [[Negara Indonesia Timur]] dan memutuskan hubungan mereka dengan RUSI. Dan kemudian, mantan prajurit KNIL yang ditempatkan di Ambon bergabung dengan RMS dan membentuk Angkatan Bersenjata RMS (APRMS). Mereka ini termasuk pasukan yang menunggu demobilisasi atau dipindahkan ke TNI.<ref>{{cite news|title=Amboinese Secede From Indonesia In New Federation's Forth Revolt|url=https://wpik.org/Src/NYT/19500427moluccas.pdf|work=New York Times|date=27 April 1950|access-date=5 March 2020|author=Associated Press}}</ref>
 
Pada 17 Agustus 1950, Presiden Indonesia [[Soekarno]], memproklamasikan pemulihan negara kesatuan Republik Indonesia. RMS ini tidak diakui oleh Sukarno dan atas perintahnya militer Indonesia menyerbu [[Pulau Buru]] Maluku dan sebagian dari Pulau Seram.
 
== Referensi ==