Desra Percaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
k Added {{BLP sources}} tag (Tuwingkel 🗿)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 50:
Dari berbagai jabatan yang disandangnya, Desra sempat menjadi sorotan saat dirinya menjabat sebagai Juru Bicara Kemlu. Dalam masa jabatannya, berbagai kasus yang disorot secara nasional dan internasional terjadi, termasuk penyanderaan WNI di Somalia, karikatur Nabi Muhammad di Denmark, dan soal suaka politik 43 warga Papua ke Australia. Sebagai Juru Bicara, kehati-hatian, kedisiplinan dan kepiawaiannya berbicara benar-benar memukau banyak pihak, hingga dirinya sempat diberi penghargaan '''Officier de ordre de la Couronne''<nowiki/>' dari pemerintah Belgia tahun 2009 silam.
 
Desra Percaya meraih gelar ''Doctor in Political Science'' dari ''Durham University'' dan gelar master di bidang [[hubungan internasional]] dari ''Birmingham University'', keduanya di [[Britania Raya]], dan juga diploma dari ''Institute of International Studies'' di [[Jenewa]] dan gelar Sarjana Sosial dan Politik dari [[Universitas Airlangga]], [[Surabaya]], [[Indonesia]].<ref>http://fisip.unair.ac.id/en/fisip-people/read/1195/desra-percaya-alumnus-of-fisip-unair-who-is-indonesia-s-trusted-person-for-the-united-nations</ref> Pada tahun 2014 ia juga mendapatkan gelar doktor ''Honoris Causa'' dari ''Birmingham University'' sebagai pengakuan atas kontribusinya di bidang diplomasi.
 
Selama kariernya Desra Percaya juga sempat menjabat sebagai [[Juru bicara]] Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (dulu [[Departemen Luar Negeri Republik Indonesia]]), Direktur Keamanan Internasional & Perlucutan Senjata Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Kepala Biro Administrasi Menteri, dan Minister Counsellor untuk [[PBB]] [[New York]].