Ismael: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AWG97 (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 171:
Penyebutan Ismael dalam Al-Qur'an seringnya tidak terkait kisahnya. Kisah Ismael yang terdapat dalam Al-Qur'an sendiri adalah sepintas tentang haji dan pembangunan Ka'bah<ref>Al-Baqarah (02): 125, 127</ref> serta, menurut sebagian ulama, penyembelihannya. Bagian kisah Ismael yang lain diambil dari sumber non-Qur'an, seperti riwayat hadits, tafsiran ulama, dan sumber-sumber Yahudi dan Kristen. Dalam Al-Quran, nama Ismael hampir selalu dirangkaikan dengan para nabi yang lain. Disebutkan bahwa Ismael (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas umat yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus.<ref>Al-An'am (06): 86-87</ref> Dia juga disebut sebagai sosok yang benar janjinya dan seorang yang diridhai Allah.<ref>Maryam (19): 54-55</ref> Ismael juga disifati sebagai orang yang sabar<ref>Al-Anbiya' (21): 85</ref> dan termasuk orang-orang yang terbaik.<ref>Shad (38): 48</ref>
 
Terkait kisah pengorbanan putra Abraham, Al-Qur'an sendiri tidak menyebutkan nama putra Abraham tersebut. Sebagian ulama dan kaum Muslim pada umumnya menganggap bahwa putra Abraham yang hendak disembelih itu adalah Ismael,<ref>[{{Cite web |url=http://alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/37/100 |title=surat: Ash-Shaaffat ] |access-date=2013-06-11 |archive-date=2013-07-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130727005717/http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/37/100 |dead-url=yes }}</ref> sedangkan sebagian ulama lain berpandangan bahwa dia adalah Ishak.<ref>"Isaac", ''Encyclopedia of Islam'', volume 4</ref> Namun para penafsir modern memandang identitas putra Abraham ini tidak begitu penting bila dibandingkan pelajaran moral yang termuat dalam kisah tersebut.<ref>Glasse, C., "Ishmael", ''Concise Encyclopedia of Islam''</ref> Narasi Al-Qur'an terkait penyembelihan ini menjadikan putra Abraham yang bersangkutan sebagai percontohan bagi tindakan keikhlasan dan kepatuhan, karena sang anak sepenuhnya sadar akan upaya Abraham untuk mengorbankannya dan tetap menyetujuinya. Persetujuannya menjadi keteladanan terkait penyerahan diri pada kehendak Allah yang merupakan karakteristik penting dalam Islam.<ref name="Academic Search Premier">{{cite journal|last=Akpinar|first=Snjezana|title=I. Hospitality in Islam|journal=Religion East & West|year=2007|volume=7|pages=23–27}}</ref>
 
Dalam berbagai tafsiran [[Al-Qur'an]] dan sejumlah koleksi cerita nabi, Ismael mempunyai peran besar dalam mendirikan [[Ka'bah]]. Menurut tradisi Islam, Ismael dikuburkan di [[Hijir Ismail]], di dalam [[Masjidil Haram]].<ref>''Encyclopedia of Islam'' Volume 4, ''Ismail''</ref><ref>[http://www.hajiumroh.com/content.php?id_menu=135&id_submenu=30 Hijir Ismail]</ref>