Tidur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode - Kesalahan pranala pipa - Subbagian tk. satu dengan tiga "=")
Baris 8:
Fase peralihan dari sadar ke tidur disebut sebagai ''pradormitium'' dan fase peralihan dari tidur kembali ke sadar disebut sebagai ''postdormitium''. Di dalam ilmu kedokteran ilmu yang mempelajari gangguan tidur disebut sebagai [[somnologie]].
 
=== Siapa yang tidur ===
 
Dalam dunia [[hewan|hewan,]], tidur adalah hal yang umum. Walaupun begitu, ini tidak universal. Hewan darat misalnya tidur dengan menutup [[mata]], sedangkan hewan laut belum dapat 100 persen dibuktikan, walau banyak yang mengganggap bahwa mereka juga tidur. [[Lumba-lumba]] atau [[paus]] bahkan <ref name=":0">{{Cite web|title=Brain Basics: Understanding Sleep {{!}} National Institute of Neurological Disorders and Stroke|url=https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Understanding-Sleep|website=www.ninds.nih.gov|access-date=2021-04-26}}</ref>mengorok. Lumba-lumba misalnya tidur dengan satu bagian [[otak]] saja atau ''hemisphere'', hal ini dikarenakan penyesuaian kebutuhan seekor lumba-lumba bernapas dalam air. Oleh sebab itu lumba lumba tidak melalui fase tidur [[REM]]. Contoh lain misalnya [[singa laut]] dan [[anjing laut]]; mereka dapat tidur di darat maupun di laut. jika di darat mereka mengalami fase tidur yang sama seperti manusia, jika di [[laut]] mengalami fase tidur yang sama seperti lumba-lumba.
 
Saat ini, semua hewan bertulang belakang (lebih tepatnya bertulang rahang) dipercaya ilmuwan mengalami fase tidur yang sama seperti manusia (perkecualian: [[echidna]]). Burung juga menunjukkan tidur, walau tidak pasti apakah mereka tidur dengan menonaktifkan sebagian otak. Pada beberapa binatang lain seperti ular, kadal atau ikan sulit ilmuwan percaya mereka juga tidur. Penilaian dalam eksperimen menjadi semakin sulit ketika harus membedakan istirahat biasa suatu organisme dari keadaan tidur.
Baris 29:
Beberapa akibat yang timbul akibat kurang tidur antara lain:
* Halusinasi <ref>[http://www.ninds.nih.gov/disorders/brain_basics/understanding_sleep.htm National Institute of Neurological Disorders and Stroke -- Brain Basics: Understanding Sleep]</ref>
* Mudah ​​marahmarah <ref name="SleepDep">{{cite journal | first = | last = | | title =http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Sleep_deprivation?OpenDocument | year = }}</ref>
* Penurunan kognitif <ref name=Stevens/>
* Mudah lupa <ref>[http://www.apa.org/ed/topss/bryanread.html Teachers of Psychology in Secondary Schools<!-- Bot generated title -->]</ref>