Parikesit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 31:
[[File:Krishna_give_life_to_dead_child_of_Uttara.jpg|ki|jmpl|[[Kresna]] menyelamatkan bayi yang dilahirkan [[Utari]]. Ilustrasi dari buku ''Mahabharata'' terbitan Geeta Press.]]
 
Catatan dalam ''[[Mahabharata]]'' dan ''[[Bhagawatapurana]]'' menyebutkan bahwa Parikesit adalah putra [[Abimanyu]], keturunan [[Arjuna]], salah satu [[Pandawa]]. Saat Parikesit masih berada dalam kandungan, ayahnya berpartisipasi dalam [[perang Kurukshetra|perang]] antara [[Pandawa]] melawan [[Korawa]] (''[[Bharatayuddha]]'') di [[Kurukshetra]]. Dalam pertempuran tersebut, Abimanyu gugur, meninggalkan ibu Parikesit ([[Utari]]) yang sedang hamil tua. Maka dari itu ia lahir dalam keadaan yatim.{{sfn|Raychaudhuri|2006|pp=11-16}}
 
Sebelum kelahiran Parikesit, diceritakan dalam kitab ''[[Sauptikaparwa]]'' bahwa [[Aswatama]] bertarung dengan Arjuna pada akhir perang. Keduanya sama-sama sakti dan mampu mengeluarkan senjata ''Brahmāstra''. Agar tidak terjadi kehancuran akibat pertemuan dua senjata itu, mereka dilerai oleh Resi [[Byasa]], dan diminta untuk menarik senjata masing-masing. Arjuna mampu menariknya, sedangkan Aswatama tidak. Aswatama dianjurkan untuk mengarahkan senjata tersebut kepada objek lain. Karena dipenuhi hasrat untuk menghancurkan garis keturunan [[Pandawa]], ia mengarahkan senjata tersebut ke janin [[Utari]]. Parikesit yang masih berada dalam kandungan pun tewas. Berkat pertolongan dari [[Kresna]], Parikesit dihidupkan kembali.<ref>{{cite book|last= Dowson|first= John|title=A Classical Dictionary of Hindu Mythology and Religion, Geography, History, and Literature|url=https://archive.org/stream/aclassicaldictio00dowsuoft#page/n45/mode/2up|year=1888|publisher=Trubner & Co., London|page=1}}</ref>
 
Menurut ''[[Bhagawatapurana]]'', saat senjata milik [[Aswatama]] diarahkan ke janin [[Utari]], [[Dropadi]] dan [[Subadra]] berdoa kepada [[Kresna]] agar keturunan Pandawa terselamatkan. Kresna menenangkan mereka, lalu ia melindungi janin dalam kandungan Utari dari serangan senjata milik Aswatama yang mematikan. Akhirnya nyawa Parikesit terselamatkan. Maka dari itu, Parikesit juga memiliki nama lain "Wisnurata" (''VişņurātaViṣṇurāta''), karena Dewa [[Wisnu]] (dalam wujud Kresna) menjadikannya anugerah bagi para Pandawa saat garis keturunan mereka terancam punah.<ref>{{Cite web|title=Who was Raja Parikshit in Mahabharat and why the story of his death is philosophical|url=https://www.timesnownews.com/spiritual/religion/article/who-was-raja-parikshit-in-mahabharat-and-why-the-story-of-his-death-is-philosophical/588140|access-date=2020-08-29|website=www.timesnownews.com|language=en}}</ref>
 
Resi [[Domya]] menyampaikan ramalan kepada [[Yudistira]] bahwa Parikesit akan menjadi pemuja [[Wisnu]] yang setia, dan semenjak diselamatkan oleh [[Kresna]], ia akan dikenal sebagai ''Wisnurata'' (orang yang selalu dilindungi oleh Sang Dewa). Resi Domya juga meramalkan bahwa Parikesit akan selamanya mencurahkan kebajikan, ajaran agama dan kebenaran, dan akan menjadi pemimpin yang bijaksana, tepatnya seperti [[Ikswaku]] dan [[Rama]] dari [[Ayodhya]]. Ia akan menjadi kesatria panutan seperti [[Arjuna]], yaitu kakeknya sendiri, dan akan membawa kemasyhuran bagi keluarganya.