Kasih Kristus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kode en dash atau em dash)
Baris 1:
[[Berkas:Thorvaldsen Christus.jpg|thumb|230px|''[[Kristus (patung)|Christus]]'' (1821) karya [[Bertel Thorvaldsen]], [[Gereja Bunda Maria (Kopenhagen)|Gereja Bunda Maria]], [[Kopenhagen]].]]
'''Kasih Kristus''' adalah sebuah unsur utama keyakinan dan teologi [[Kekristenan dan Yahudi Mesianik]].<ref name=Harris >''Christian theology: the spiritual tradition'' (2002) by John Glyndwr Harris. {{ISBN|1-902210-22-0}}. Page 193.</ref> Unsur tersebut merujuk kepada kasih [[Yesus Kristus]] untuk umat manusia, kasih [[umat Kristen]] untuk Krisuts, dan kasih umat Kristen untuk orang lain.<ref>{{cite web|title=John 15:9-17|url=https://www.biblegateway.com/passage/?search=John+15%3A9-17&version=NIV|website=Bible Gateway|accessdate=16 July 2016}}</ref> Aspek tersebut berbeda dalam ajaran-ajaran Kristen&mdash;kasihKristen—kasih untuk Kristus adalah sebuah perwujudan kasihnya untuk setiap orang.<ref name=WBarc />
 
Tema kasih adalah unsur utama dalam [[penulisan Yohanes]].<ref name=WBarc /> Ini dibuktikan dalam salah satu tulisan yang paling banyak dikutip dalam Alkitab ({{Alkitab|Yohanes 3:16}}) ” Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Dalam Injil Yohanes, [[perikop]] [[Gembala Baik]] ({{Alkitab|Yohanes 10:1-21}}) melambangkan pengorbanan Yesus berdasarkan pada kasihnya untuk masyrakat. Dalam injil tersebut, kasih untuk Kristus dihasilkan dalam mengikuti perintah-perintahnya, [[Amanat Perpisahan]] ({{Alkitab|Yohanes 14:23}}) menyatakan: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku". Dalam [[Surat Yohanes yang Pertama]] ({{Alkitab|1 Yohanes 4:19}}), alam reflektif dari kasih tersebut disoroti: "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita", mengekspresikan kasih Kristus sebagai cerminan kasih Kristus sendiri. Menjelang akhir [[Perjamuan Terakhir]], Yesus memberikan sebuah [[Perintah Baru|perintah baru]] kepada para murid-Nya: "kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu&nbsp;... Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku."<ref name=Moloney425 /><ref name=Bruce294 />