Onryō: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan informasi |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2:
{{nihongo|'''Onryō'''|怨霊}} adalah [[yurei|makhluk gaib]] dalam [[cerita rakyat Jepang]] yang memiliki kemampuan untuk muncul di alam hayat/dunia manusia untuk membalas dendam.<ref>{{Cite book|date=1988-1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/17483588|title=The Cambridge history of Japan|location=Cambridge, UK|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-22352-0|others=John Whitney Hall, 耕造. 山村|oclc=17483588}}</ref> Dalam legenda dan cerita rakyat, kebanyakan onryō merupakan arwah wanita, tetapi onryō pria juga pernah disebutkan, khususnya dalam pementasan [[kabuki]].
Menurut legenda, onryō merupakan perwujudan arwah manusia yang saat masih hidup dilanda masalah dan berujung pada kematian mereka. Masalahnya meliputi persaingan, politik, atau penderitaan karena perubahan tingkah kekasih mereka. Setelah meninggal, arwah mereka menjadi hantu penasaran.
== Asal mula ==
Asal mula onryō tidak pasti, tetapi dapat ditelusuri sampai [[abad ke-8]] [[Masehi|M]] tentang gagasan bahwa jiwa yang marah dan penuh dendam dapat memberi pengaruh pada dunia manusia. Kultus mengenai onryō yang paling awal terbentuk adalah tentang Pangeran Nagaya yang meninggal pada tahun 729.<ref>{{Cite book|date=1988-1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/17483588|title=The Cambridge history of Japan|location=Cambridge, UK|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-22352-0|others=John Whitney Hall, 耕造. 山村|oclc=17483588}}</ref>Catatan paling awal mengenai keberadaan onryō dapat ditemukan dalam buku sejarah ''[[Shoku Nihongi]].'' Buku tersebut menjelaskan bahwa seorang pejabat tinggi, {{nihongo|[[Fujiwara no Hirotsugu]]|[[:ja:藤原広嗣|藤原広嗣]]|extra=wafat tahun [[740]]}}, kehilangan kekuasaan dan dikalahkan dalam pemberontakannya yang gagal melawan [[Genbō]]. Kemudian disebutkan pula bahwa setelah kematiannya, arwahnya mencelakai Genbō hingga meninggal''.<ref>Titsingh, Isaac. (1834). {{Google books|18oNAAAAIAAJ|''Annales des empereurs du japon,'' p. 72.|page=72}}; Herman Ooms. (2009).{{Google books|8fzx6eRzf|''Imperial Politics and Symbolics in Ancient Japan: the Tenmu Dynasty, 650-800,'' p. 219.|page=219}}</ref>''
Diyakini onryō digerakkan oleh keinginan untuk membalas dendam, seperti contohnya Hirotsugu melawan Genbō. Perwujudan pembalasan dendam mereka dipercaya berbeda-beda mulai dari kesialan yang menimpa musuhnya sampai bencana alam: gempa bumi, kebakaran, badai, wabah, dan kelaparan.<ref>{{Cite book|last=Iwasaka|first=Michiko|date=1994|url=https://www.worldcat.org/oclc/706077300|title=Ghosts and the Japanese : cultural experience in Japanese death legends|location=Logan, Utah|publisher=Utah State University Press|isbn=978-0-87421-379-9|others=Barre Toelken|oclc=706077300}}</ref>
|