Kegiatan seksual manusia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Merapihkan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Aphrodite1336 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 13:
* Selama fase resolusi, otot-otot mengendur, tekanan darah turun, dan tubuh kembali ke keadaan istirahat. Meskipun secara umum dilaporkan bahwa wanita tidak mengalami periode refraktori dan dengan demikian bisa mengalami orgasme tambahan, atau beberapa orgasme segera setelah mengalami orgasme pertama,<ref name="Rosenthal">{{cite book |first=Martha |last= Rosenthal| title = Human Sexuality: From Cells to Society | publisher =[[Cengage Learning]]|year = 2012|pages=134–135|access-date = 17 September 2012| isbn = 9780618755714 |url =https://books.google.com/books?id=d58z5hgQ2gsC&pg=PT154 }}</ref><ref name=SOC>{{cite web| title = The Sexual Response Cycle| publisher = [[University of California, Santa Barbara]] | url = http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/the-sexual-response-cycle|access-date =6 August 2012|archive-url=https://web.archive.org/web/20110725051823/http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo/article/the-sexual-response-cycle|archive-date=25 July 2011}}</ref> beberapa sumber menyatakan bahwa pria dan wanita mengalami periode refraktori karena wanita mungkin juga mengalami periode setelah orgasme di mana rangsangan seksual tidak menghasilkan kenikmatan.<ref name="Schacter"/><ref name="Weiner & Craighead">{{cite book |author1=Irving B. Weiner |author2=W. Edward Craighead | title = The Corsini Encyclopedia of Psychology, Volume 2 | publisher =[[John Wiley & Sons]]|year = 2010|page=761|access-date = 10 November 2012| isbn = 978-0470170267|url = https://books.google.com/books?id=pa5vKqntwikC&pg=PA761}}</ref> Periode ini dapat berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari dan biasanya lebih lama untuk pria daripada wanita.<ref name="Schacter"/>
 
[[Disfungsi seksual]] adalah ketidakmampuan untuk bereaksi secara emosional atau fisik terhadap rangsangan seksual dengan cara yang diproyeksikan oleh orang sehat pada umumnya; hal ini dapat mempengaruhi berbagai tahapan dalam siklus respons seksual, yaitu hasrat, kenikmatan dan orgasme.<ref>Kontula, O & Mannila, E (2009). Sexual Activity and Sexual Desire. Routledge, 46(1). retrieved 20 August 2012, from [http://bf4dv7zn3u.search.serialssolutions.com/?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info%3Aofi%2Fenc%3AUTF-8&rfr_id=info:sid/summon.serialssolutions.com&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=The+Impact+of+Aging+on+Human+Sexual+Activity+and+Sexual+Desire&rft.jtitle=Journal+of+Sex+Research&rft.au=Haavio-Mannila%2C+Elina&rft.au=Kontula%2C+Osmo&rft.date=2009-02-03&rft.pub=Taylor+%26+Francis+Group%2C+LLC&rft.issn=0022-4499&rft.volume=46&rft.issue=1&rft.spage=46&rft.epage=56&rft_id=info:doi/10.1080%2F00224490802624414&rft.externalDBID=PJSX&rft.externalDocID=196534090 here.]</ref> Dalam berbagai media, disfungsi seksual sering dikaitkan dengan laki-laki, tetapi kenyataannyajustrukenyataannya justru lebih sering terjadi pada perempuan (43 persen%) daripada laki-laki (31 persen%).<ref>{{cite journal | author = Jha S., Thakar R. | year = 2010 | title = Female sexual dysfunction | journal = European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology | volume = 153 | issue = 2| pages = 117–123 | doi = 10.1016/j.ejogrb.2010.06.010 | pmid = 20678854 }}</ref>
 
==Referensi==