Kabupaten Kepulauan Selayar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
Peresmian
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
HeriHN (bicara | kontrib)
k Heri
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 62:
Reganschappen saat itu adalah wilayah setingkat kecamatan yang dikepalai oleh pribumi bergelar "Opu". Dan kalau memang demikian, maka setidak-tidaknya ada sepuluh Reganschappen di Selayar kala itu, antara lain: Reganschappen Gantarang, Reganschappen [[Tanete, Bontomatene, Kepulauan Selayar|Tanete]], Reganschappen [[Buki, Kepulauan Selayar|Buki]], Reganschappen [[Laiyolo, Bontosikuyu, Kepulauan Selayar|Laiyolo]], Reganschappen Barang-Barang dan Reganschappen [[Bontobangun, Bontoharu, Kepulauan Selayar|Bontobangun]]. Di bawah Regaschappen ada kepala pemerintahan dengan gelar Opu Lolo, Balegau dan Gallarang. Pada tanggal [[29 November]] [[1945]] (19 Hari setelah ''[[Insiden Hotel Yamato]]'' di [[Surabaya]]) pukul 06.45 sekumpulan pemuda dari beberapa kelompok dengan jumlah sekitar 200 orang yang dipimpin oleh seorang pemuda bekas [[Heiho]] bernama Rauf Rahman memasuki kantor polisi kolonial (sekarang kantor PD. Berdikari).
 
Para pemuda ini mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda yang di kemudian hari tanggal ini dijadikan tanggal Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar. Tahun Hari Jadi diambil dari tahun masuknya [[Agama Islam]] di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dibawa oleh Datuk Ribandang, yang ditandai dengan masuk Islamnya Raja Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bernama Sultan Alauddin, pemberian Datuk Ribandang. Peristiwa itu terjadi pada tahun [[1605]], sehingga ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar adalah ''29 November 1605.''<ref name="hari jadi selayar"/>heri
 
== Geografi ==