Imperium Swedia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20211109)) #IABot (v2.0.8.2) (GreenC bot
Writput (bicara | kontrib)
tambahkan pranala
Baris 48:
|image_map2=Swedish Empire.png|image_map2_caption=Wilayah Imperium Swedia dan Koloninya}}
[[Berkas:17th century Coat of Arms of Sweden on Lützen Town Hall 2015.jpg|jmpl|Lambang Swedia pada dinding Balai Kota di [[Lützen]], Jerman.]]
'''Swedia''' adalah salah satu kekuatan besar [[Eropa]] antara tahun 1611 hingga 1718. Pada [[historiografi]] modern, era ini disebut '''Imperium Swedia''', atau ''stormaktstiden'' ("era kekuatan besar"). Sebelum munculnya Imperium Swedia, Swedia adalah negara yang sangat miskin dan memiliki penduduk yang sedikit di [[Eropa Utara|Eropa utara]] dengan kekuatan atau reputasi yang penting. Negara ini dijadikan sebagai salah satu negara besar Eropa oleh [[Axel Oxenstierna]] dan raja [[Gustavus Adolphus]].
 
== Kemunculan kekuatan besar ==
{{main|Sejarah Swedia (1611-48)}}
Pada tahun 1523, Swedia merupakan kerajaan otonom baru, miskin dan tidak memiliki struktur [[birokrasi]]; dengan kata lain Swedia memiliki status kenegaraan yang buruk. Kemudian satu perempat abad kemudian, Swedia menjadi kekuatan utama di [[Baltik]] dan menjadi penjamin [[Perdamaian Westfalen]] bersama sekutunya [[Prancis]]. Label "kekuatan besar" pada abad ke-17 bagi [[Swedia]] merupakan validitas yang patut dipertanyakan. Swedia tidak pernah mendominasi politik Eropa seperti halnya yang dilakukan oleh [[Philip II dari Spanyol|Philip II]] dari Spanyol. Namun hampir selama tiga dasawarsa, hal tersebut dapat terlihat. Khususnya keterlibatan Swedia di akhir [[Perang Tiga Puluh Tahun]], yaitu pada masa dua belas tahun setelah perang berakhir, yang menentukan nasib negara-negara lain, hingga jangkauan diplomatik dan militernya meluas di kawasan Baltik.{{sfn|Lockhart|p=1}} Dalam tiga puluh tahun di Westfalen, perkembangan Swedia sebagai kekuatan besar menurun. Terjadi pula keterjerembaban Swedia yang jatuh dari status kekuasaan yang hebat di abad ketujuh belas, di mana merupakan perkembangan yang menakjubkan bagi negarawan kontemporer, dan juga bagi ilmuwan terkini. Selama perkembangan singkatnya sebagai negara Eropa yang berada di peringkat pertama; pada sebuah periode yang oleh sejarawan [[Swedia]] disebut sebagai ''stormaktstiden''.{{sfn|Lockhart|p=1}}
 
''"Stormaktstid"'' atau "''Stormaktstiden"'' yang artinya adalah "era kekuatan besar"; di mana Swedia mencapai kemajuan di bidang [[sastra]], [[seni]], [[ilmiah]], atau [[komersial]] dari negara-negara seperti [[Inggris]], [[Prancis]], [[Spanyol]], atau [[Belanda]]. Era kekuatan besar Swedia dapat dilihat dari kemampuannya berperang pada waktu yang cukup lama, dengan sumber daya yang terbatas. Hal ini merupakan ''raison d'être'' negara bagian Swedia. Jauh lebih daripada di negara Eropa lainnya pada periode modern awal, semua institusi kehidupan Swedia diarahkan untuk membangun dan mempertahankan kapasitas militernya. Para sejarawan menyebut Swedia sebagai "arketipe militer" atau "negara kekuasaan".{{sfn|Lockhart|2004|p=2}} Sejak pembubaran [[Uni Kalmar]], kebijakan luar negeri Swedia bertujuan untuk memperoleh kekuasaan atas Laut Baltik, yang menyebabkan perang berulang dengan Denmark yang dimulai pada tahun 1560-an dan seterusnya. Setelah Swedia melakukan intervensi pada tahun 1630, dan kemenangannya dalam [[Perang Tiga Puluh Tahun]] di pihak [[Protestan]] [[Jerman]], dan [[Gustav II Adolf]] yang menjadi salah satu raja terkuat di [[Eropa]]. [[Swedia]] juga mengalahkan [[Denmark]] pada dua perang pada tahun 1643-45 dan 1657-58. [[Finlandia]] yaitu provinsi-provinsi di utara Jerman dan republik-republik [[Baltik]] yang kini berasal dari Swedia, dan setelah [[Perdamaian Westfalen]] pada tahun 1648 dan Perdamaian Roskilde dengan Denmark pada tahun 1658. Swedia merupakan negara dengan kekuatan besar di Eropa utara. Negara ini bahkan mendirikan koloni berumur pendek di tempat yang sekarang menjadi [[Delaware]] di [[Amerika Utara]]. Namun, Swedia memiliki ekonomi agraris di sebagian besar wilayahnya; di mana tidak memiliki sumber daya besar dalam mempertahankan posisinya sebagai kekuatan besar dengan waktu yang panjang. Setelah kekalahannya di [[Perang Utara Raya]] (1700-21) yang melawan gabungan kekuatan [[Denmark]], [[Polandia]] dan [[Rusia]]; Swedia juga harus kehilangan sebagian besar provinsinya di sisi lain [[Laut Baltik]] dan pada dasarnya diturunkan ke batas yang sama seperti sekarang Swedia dan Finlandia. Selama Perang tersebut, Swedia menyerahkan Finlandia kepada Rusia. Sebagai kompensasi, marsekal Prancis [[Jean Baptiste Bernadotte]], yang terpilih sebagai pewaris takhta [[Swedia]] pada tahun 1810, berhasil memperoleh Norwegia, yang dipaksa bergabung dengan Swedia pada tahun 1814. Perserikatan ini dilakukan pada tahun 1905 setelah terjadi banyak perselisihan internal.<ref>{{Cite web |url=https://sweden.se/wp-content/uploads/2013/11/History-of-Sweden-high-resolution.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2017-12-13 |archive-date=2020-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201019232955/https://sweden.se/wp-content/uploads/2013/11/History-of-Sweden-high-resolution.pdf |dead-url=yes }}</ref>