Psikologi forensik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
== Ruang lingkup ==
Kontribusi psikologi dalam bidang forensik memiliki cakupan area kajian yang sangat luas, mulai dari membuat kajian mengenai profil pelaku kejahatan ''(offender profilling)'',saksi mata ''(eyewitness)'', soal perwalian anak, mendeteksi kebohongan, menguji kewarasan mental, soal penyalahgunaan obat dan zat adiktif, mengungkap dasar neuropsikologik, genetik, dan proses perkembangan pelaku, kekerasan domestik, kekerasan seksual dan juga soal rehabilitasi psikologis di penjara.<ref>{{Cite web|last=Mu’affi|first=Oktavia|last2=Pusvitasari|first2=Putri|date=2021-12-24|title=Psikologi Forensik dalam Ilmu Hukum|url=https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/935-psikologi-forensik-dalam-ilmu-hukum|website=buletin.k-pin.org|access-date=2022-03-18}}</ref> Selain itu, Psikologi Forensik juga mengambil peran penting pada sistem keadilan kriminal. Psikolog Forensik dapat menuntun atau berguna bagi kepolisian, pekerja di penjara, dan sebagai dasar ilmu saat menjadi saksi ahli di pengadilan. Yang terpenting psikolog forensik juga dapat memberikan ''assesment'' dan ''mental support'' kepada seluruh narapidana.<ref>{{Cite web|last=Rahman|first=Azra Aulia|date=2021-03-12|title=Apa Itu Psikologi Forensik?|url=https://kumparan.com/azra-aulia-rahman/apa-itu-psikologi-forensik-1vLAbDADBQw|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-03-18}}</ref> Psikologi forensik menunjukkan penyediaan lansung informasi psikologi untuk pengadilan-pengadilan yang dinamakan ''psychology in the courts'', di mana seorang terdakwa tidak dapat dipidana karena tidak waras atau pikirannya terganggu oleh suatu penyakit sehingga tidak bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Artinya pendekatan ini membebaskan terdakwa dari hukuman karena kondisi psykologisnya. Beberapa pembahasan yang termasuk dalam Psikologi Forensik antara lain penilaian forensik pidana dan perdata, Instrument penilaian forensik dan penilaian forensik gejala penyakit.<ref>{{Cite book|last=Kadarudin|first=|date=2021|url=https://books.google.com/books?id=DFs1EAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA165&dq=psikologi+forensik+adalah&hl=en|title=PENELITIAN DI BIDANG ILMU HUKUM (Sebuah Pemahaman Awal)|location=Semarang|publisher=Formaci|isbn=978-623-95529-0-9|pages=165|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Psikologi forensik telah melewati sejarah panjang sebagai suatu ilmu pengetahuan. Hugo Miinsterberg diketahui sebagai Bapak Psikologi Forensik a tau psikolog pertama yang mengenalkan sekaligus mengaplikasikan psikologi ke dalam ranah legal yang dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul ''On The Witness Stand'' (Huss, 2014). Selain itu, pada awal tahun 1900an, psikolog Jerman bernama William Stem mulai mengkaji identifikasi saksi mata (''eyewitness identification''). Selanjutnya, praktik psikologi forensik dikenalkan pula oleh Lightner Witmer dan William Healy yang menekankan pada aktivitas klinis dalam konteks hukum. Witmer memulai dalam kuliah psikologi kejahatan (''psychology of crime'') di awal tahun 1900an dan di saat yang kurang lebih berdekatan, Healy mendirikan Chicago Juvenile Psychopatic Infinite yang berfokus pada asesmen dan intervensi terhadap masalah-masalah kenakalan remaja yang banyak mengungkap masalah-masalah yang menjadi modal ilmiah kajian psikologi forensik. Lebih lanjut, pada tahun 1921, praktik psikologi forensik dalam penanganan kasus-kasus kenakalan remaja di Amerika Serikat membuat psikolog forensik sebagai profesi yang diakui untuk memperoleh izin dalam melakukan pemeriksaan psikologis sekaligus sebagai saksi ahli dalam proses peradilan saat itu. Selanjutnya, pada tahun 1962, psikolog forensik diizinkan untuk melakukan pemeriksaan psikologis dalam proses penegakan hukum kepada mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Sejumlah kepercayaan publik terhadap pecan psikolog forensik dalam konteks hukum membuat para psikolog forensik saat itu membuat American Psychology - Law Society. Selain itu, pada tahun 1970an sampai hail ini, penerbitan hasil riset terkait perkembangan psikologi forensik terus dipublikasikan oleh jurnal-jumal ilmiah.<ref>{{Cite book|last=Alfaruqy|first=Muhammad Zulfa|last2=Indrawati|first2=Endang Sri|last3=Kaloeti|first3=Veronica Sakti|date=2019|url=https://doc-pak.undip.ac.id/2174/1/Buku%20Ajar%20Psikologi%20Forensik.pdf|title=Psikologi Forensik|location=Yogyakarta|publisher=Psikosain|isbn=978-602-5875-16-8|pages=4|url-status=live}}</ref>
 
== Fungsi ==