Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 116:
Pelaksanaan simposium sempat terganggu oleh gugatan tentang rencana B.J. Habibie sebagai calon Ketua Umum ICMI karena posisinya sebagai birokrat. Kepemimpinannya dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kebebasan para cendekiawan muslim. Pada tanggal 30 November dan 1 Desember, panitia secara khusus mengadakan rapat untuk menjawab isu negatif soal pemilihan Habibie. Dari pertemuan tersebut menghasilkan beberapa komitmen. ''Pertama'', berdirinya ICMI merupakan ungkapan syukur umat Islam yang mampu melahirkan sarjana dan cendekiawan. ''Kedua'', untuk memimpin ICMI diperlukan tokoh cendekiawan muslim yang memiliki reputasi nasional dan internasional serta dapat diterima oleh umat Islam, masyarakat Indonesia, maupun pemerintah. ''Ketiga'', hanya Unibraw salah satu wahana keilmuan yang cukup pantas melahirkan organisasi itu, apalagi pemrakasanya adalah mahasiswa univeritas tersebut. Halangan juga sempat datang dari aparat keamanan setempat. Dalam rapat gabungan antara penyelenggara, pemda, dan aparat keamanan di [[Surabaya]], empat hari menjelang acara, aparat keamanan menpersoalkan pembentukan organisasi tersebut. ICMI, kata mereka harus diwaspadai. Tapi [[Abdul Aziz Hosein]] yang menghadiri acara tersebut sebagai panitia penyelenggara mengatakan bagaimanapun ICMI akan terbentuk karena Presiden sudah menyetujui dan AD/ ART-nya sudah disusun.
 
TanggalICMI dibentuk pada tanggal [[7]] [[Desember]] [[1990]] merupakandi lembaransebuah barupertemuan dalamkaum sejarahcendekiawan umatmuslim di [[IslamKota Malang]] Indonesiatanggal di era Orde Baru, secara resmi Ikatan Cendekiawan Muslim se6-Indonesia[[8 (ICMI) dibentuk diDesember]] [[Malang1990]].{{butuh rujukan}} Saat itu juga, secara aklamasi, disetujui kepemimpinan tunggal dan terpilih [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] sebagai Ketua Umum ICMI yang pertama. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama.{{butuh pemastian}}
 
ICMI dibentuk pada tanggal [[7 Desember]] [[1990]] di sebuah pertemuan kaum cendekiawan muslim di [[Kota Malang]] tanggal 6-[[8 Desember]] [[1990]]. Di pertemuan itu juga dipilih [[B.J. Habibie|Baharuddin Jusuf Habibie]] sebagai Ketua Umum ICMI yang pertama.
 
Tanggal [[7]] [[Desember]] [[1990]] merupakan lembaran baru dalam sejarah umat [[Islam]] Indonesia di era Orde Baru, secara resmi Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dibentuk di [[Malang]]. Saat itu juga secara aklamasi disetujui kepemimpinan tunggal dan terpilih [[Bacharuddin Jusuf Habibie]] sebagai Ketua Umum ICMI yang pertama. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama.
 
== Ketua ICMI ==