Bilal bin Rabah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bilal Bin Rabah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
penambahan referensi |
||
Baris 1:
Beliau adalah Bilal bin Rabah al-Habasyi (Arab: بلال بن رباح الحبشي), mantan budak [[Umayyah bin Khalaf]] yang kemudian dimerdekakan oleh sahabat [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]] setelah mengalami penyiksaan karena kepercayaan yang ia anut. Nama julukan beliau diantaranya adalah ''as-Shadiqu al-Iman'', ''al-Badzil nafsahu duna dinihi'', dan ''Mu`adzinu Rasulillah.'' Sementara kunyah atau nama panggilan kehormatan beliau adalah Abu Abdillah<ref>{{Cite book|last=Al-Baghdadi|first=Ibnu Qani'|date=2004|title=Mu'jam as-Shahabah|location=Beirut|publisher=Daar el-Fikr|pages=641|url-status=live}}</ref>. Beliau terkenal karena keteguhannya dalam mempertahankan iman atas penyiksaan luar biasa yang menimpanya serta perkataan "''ahadun ahad"'' yang menjadi jawabannya atas pertanyaan yang memintanya untuk keluar dari islam.
== Kehidupan Awal ==
Bilal lahir di daerah [[As-Sahah, Madinah|As-sarah]] sekitar 43 tahun sebelum hijrah, sehingga diperkirakan beliau masuk islam pada umur 30 tahun. Ayahnya bernama
Bilal adalah seorang budak berkulit hitam dari [[Habsyah]] (sekarang [[Etiopia|Ethiopia]]). Beliau dibesarkan di kota Ummul Qura ([[Mekkah|Mekah]]), sebagai seorang budak milik keluarga bani
== Kisah Keislaman ==
Ketika Mekah dihebohkan dengan kemunculan seseorang yang menjadi Rasul, yang menyerukan kalimat Tauhid, Bilal adalah kelompok orang yang pertama memeluk Islam, walau statusnya masih menjadi seorang budak.
Baris 26 ⟶ 27:
Pada akhirnya Sayyidina Bilal dibebaskan oleh [[Abu Bakar Ash-Shiddiq|Abu Bakar]], sehingga status Bilal bukan lagi seorang budak, melainkan sudah menjadi manusia merdeka, dan beliau menjadi salah seorang sahabat nabi.
== Keutamaan ==
Dalam sebuah [[hadits]] diceritakan bahwa [[Muhammad|Rasulullah]] pernah mendengar suara terompah Bilal di [[surga]]. <ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Amalan Sahabat Bilal yang Membuatnya Dirindukan Surga|url=https://www.kucingaji.com/2020/08/amalan-sahabat-bilal-yang-membuatnya.html|website=|language=indonesia|access-date=2020-08-29}}</ref> hadist ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam ''shahih''-nya<ref>{{Cite book|first=Al-Bukhari|title=Shahih Al-Bukhari|pages=hadist no. 1149, Bab keutamaan bersuci di waktu petang dan siang hari jilid 3/34|url-status=live}}</ref> dan Imam Muslim dalam kitabnya.
Ketika hukum [[syariat]] adzan diperintahkan oleh Allah, maka orang yang pertama kali disuruh oleh Rasulullah untuk mengumandangkan adzan adalah Sayyidina Bilal bin Rabah, beliau dipilih karena suaranya sangat merdu dan lantang. Beliau dikenal sebagai muazin pertama dalam Islam.<ref>Riz̤vī, Sayyid Sa'eed Ak̲h̲tar. Slavery: From Islamic & Christian Perspectives. Richmond, British Columbia: Vancouver Islamic Educational Foundation, 1988. Print. ISBN 0-920675-07-7 Pg. 35-36</ref>
Beliau merupakan satu diantara 3 muadzin di masa [[Muhammad|Rasulullah]]
Setidaknya, ada empat alasan mengapa Bilal diangkat menjadi penyeru adzan untuk umat Islam, untuk yang pertama kalinya.<ref>{{Cite book|last=Yakhsyallah|first=Mansur|date=2015|url=|title=Ash-Shuffah|location=|publisher=|isbn=|pages=|url-status=live}}</ref> Pertama, Bilal memiliki suara yang lantang dan merdu. Kedua, Bilal sangat menghayati kalimat-kalimat adzan. Ketiga, Bilal memiliki kesiplinan yang tinggi. saat mengumandangkan Adzan, lima kali dalam sehari semalam. Keempat, Bilal memiliki keberanian. Untuk mengumandangkan adzan pada masa-masa awal dakwah Islam.
== Wafat ==
Pasca meninggalnya Rasulullah pada tahun 11 H, sahabat Bilal pergi meningggalkan Madinah menuju tanah Syam untuk meringankan kesedihannya, beliau akhirnya meninggal di kota [[Damaskus]] pada tahun 20 H atau 21 H dalam umur 63 tahun.
== Referensi ==
|