Jonggol, Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tak perlu
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Membatalkan suntingan berniat baik oleh 114.5.253.61 (bicara) (A Járőröknek!)
Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi
Baris 19:
 
'''Jonggol''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
 
== Sejarah ==
 
=== Asal Usul Jonggol ===
Kata ''Jonggol'' menurut beberapa sumber bukan berasal dari serapan kata [[Bahasa Sunda]]. Ada beberapa versi terkait asal usul nama Jonggol, antara lain:
* Pertama, berasal dari [[Bahasa Jawa|Jawa Kuno]] yaitu ''Janggala'' yang dalam Kamus Besar Bahasa Jawa Kuno-Indonesia Depdikbud berarti sebuah pepohonan luas yang tidak digarap. Penamaan ini diperkiraan dilakukan sekitar tahun [[1628]], dimana Pasukan khusus [[Kesultanan Mataram]] yaitu Pasukan Kejawar bentukan Raden Joko Kahiman (Adipati Mrapat/Dalem [[Banyumas]]), yang pada saat itu singgah sementara untuk mempersiapkan penyerbuan Mataram ke Sunda Kelapa dengan membuka hutan yang kemudian mereka berinama dengan Jonggol, hal tersebut dikuatkan dengan ditemukannya penggunaan nama Jonggol untuk beberapa tempat di daerah [[Banyumas]], seperti Watu Jonggol di [[Sumpiuh, Banyumas]], Curug Jonggol (Jenggala) di [[Baturaden, Banyumas]] dan Dukuh Jonggol, Aditirto, [[Pejagoan, Kebumen|Pejagoan]].
* Kedua, konon nama ''Jonggol'' berasal dari [[Bahasa Tionghoa]]. Dimana sejak abad 17 orang-orang keturunan Tionghoa mulai memasuki wilayah tersebut.
* Ketiga, menurut Kuncen dari Makam Mbah Jago, Gunung Payung. Kata ''Jonggol'' berasal dari kata ''Jogol'' yang artinya adalah saling berkelahi. Dikisahkan pada zaman dahulu, Mbah Jago yang merupakan seorang pendekar dan penyebar Agama [[Islam]] melakukan dakwahnya ke wilayah Rawa Jaha dengan cara berkelahi dengan para pendekar lokal di wilayah tersebut.
Selain ketiga versi tersebut, ada beberapa versi asal usul kata Jonggol yang dianggap hanya cocokologi:
* Jong Gold (Bahasa Belanda), Kata Jong Gold yang berarti ''emas muda'' konon untuk menunjukan warna buah [[durian]] yang banyak tumbuh di daerah tersebut.
* Jungle (Bahasa Inggris), Kata Jungle disebutkan untuk menunjukan/mendeskripsikan kondisi Jonggol pada saat salah satu penjelajah asal [[Inggris]] mengunjungi wilayah tersebut pada masa kekuasaan Raffles di Nusantara, khususnya Buitenzorg.
 
=== Kawedanan Jonggol ===
 
[[File:Peta Kawedanan di Bogor.png|thumb|[[Kawedanan Jasinga]] (biru), Kawedanan Depok (oren), Kawedanan Leuwiliang (merah), Kawedanan Cibinong (kuning), Kawedanan Buitenzorg (hijau toska), Kawedanan Jonggol (hijau).]]
 
Jonggol sebelum tahun 1990an merupakan Kota Kecamatan terbesar dan termaju di wilayah Timur [[Kabupaten Bogor]]. Seiring dengan masuknya industrialisasi di wilayah [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]] dan [[Cileungsi, Bogor]], membuat Kota Jonggol meredup dan tidak lagi menjadi Kota pusat di wilayah timur [[Kabupaten]]. Jonggol juga dahulunya dikenal sebagai sebuah distrik atau [[Kawedanan]], sebuah daerah otonom yang wilayahnya saat ini telah terpecah menjadi bagian dari beberapa daerah antara lain, '''[[Kabupaten Bogor]]''' (yaitu: [[Jonggol, Jonggol, Bogor|Jonggol]], [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Klapanunggal, Bogor|Klapanunggal]], [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]], [[Tanjungsari, Bogor]]); '''[[Kabupaten Bekasi]]'''/ '''[[Kota Bekasi]]''' (yaitu: [[Cibarusah, Bekasi|Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Serang Baru]], [[Bojongmangu, Bekasi|Bojongmangu]], [[Jatisampurna, Bekasi|Jatisampurna]]); '''[[Kota Depok]]''' (yaitu: [[Cimanggis, Depok|Cimanggis]]); '''[[Jakarta Timur]]''' (yaitu: [[Ciracas, Jakarta Timur|Ciracas]], [[Cipayung, Jakarta Timur|Cipayung]]) dan '''[[Kabupaten Karawang]]''' (yaitu: [[Tegalwaru, Karawang|Tegalwaru]], [[Pangkalan, Karawang|Pangkalan]]). [[Kawedanan]] atau distrik Jonggol ini mulai dihapuskan pada tahun [[1957]]. Sejarah penamamaan [[Kawedanan]] ini sempat mengalami beberapa kali perubahan mulai dari ''Rawa Jaha'', Kemudian ''Rawalo'', ''Tjibaroesa'' hingga ''Jonggol'', perubahan nama ini terjadi beralasan mulai dari pemindahan pusat Kawedanan hingga kebijakan dari pemerintah [[Kolonial Belanda]]. Pusat Kawedanan sempat berpindah tempat beberapa kali mulai dari Dayeuh (sekarang bagian dari Desa [[Sukanegara, Jonggol, Bogor]]). Kemudian, Kauman (Sekarang Desa [[Cileungsi, Cileungsi, Bogor]]), selanjutnya Kampung Babakan (sekarang bagian dari Desa [[Cibarusahkota, Cibarusah, Bekasi]]) hingga yang terakhir Kampung Pojok Salak/Rawa Jaha (sekarang menjadi alun-alun Jonggol).<ref name="Tentang Jonggol">[https://metro.tempo.co/read/1555183/kisah-jonggol-pernah-digadang-jadi-ibu-kota-baru-karena-dekat-dki-jakarta] tempo.co</ref>
 
== Julukan ==
Jonggol memiliki cukup banyak julukan populer, baik yang berkembang dari masyarakat lokal, tokoh nasional, para pelancong hingga media populer:
* '''"Jonggol, Kota Seribu Curug"'''. Julukan ini telah lama tersemat pada Jonggol, bahkan sejak Kecamatan Jonggol masih meliputi [[Sukamakmur, Bogor|Sukamakmur]], [[Cariu, Bogor|Cariu]] dan [[Tanjungsari, Bogor|Tanjungsari]]. Karena, wilayah Jonggol dikenal sejak dulu memiliki banyak sekali curug.
 
* '''"Jonggol, Kota Semriwing"'''. Julukan tersebut dilontarkan oleh salah satu sahabat [[Presiden]] [[Soeharto]] yaitu [[Bob Hasan]] pada media, kala membantu Putra [[Soeharto]], [[Bambang Trihatmodjo]] membebaskan lahan PT. Bukit Jonggol Asri pada tahun [[1994]].
 
* '''"Jonggol, Bhutan Van Java"'''. Belakangan ini banyak pelancong di media sosial terkesima dengan keindahan alam di Jonggol, terutama di daerah Gunung Kanaga (Antajaya), [[Gunung Batu Jonggol]] (Sukaharja), Gunung Sabeulah (Sukawangi) Puncak Kuta dan Curug Mariuk (Cibadak) yang menurut mereka nuansa atau 'vibes' nya seperti di [[Bhutan]] atau [[Tibet]].
 
* '''"Jonggol, Kota Durian"'''. Julukan ini disematkan oleh para pelancong yang pernah mengunjungi Jonggol. Memang Durian, merupakan salah satu komoditas unggulan dari daerah Jonggol, terutama di Desa Cibodas, Singajaya, Singasari, Sukajaya dan Pabuaran.
 
* '''"Jonggol, Wakwaw!"'''. Julukan ini sempat populer ketika salah satu pemain di sinetron [[Emak Ijah Pengen ke Mekah]] yaitu [[Sony Wakwaw]], kerap melontarkan kalimat candaan ''"Bapak mana? Dimana? Di Jonggol"''. Akibatnya nama Jonggol sempat sangat populer akibat sinetron tersebut, meski bermakna guyonan.
 
== Kandidat Ibukota Indonesia ==
{{Main|Jonggol sebagai Kandidat Ibukota Indonesia}}
Jonggol.<ref name="tempointeraktif.com">{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/07/30/brk,20100730-267685,id.html |title=Tempointeraktif.Com - Pemindahan Ibu Kota ke Jonggol Lebih Realistis<!-- Bot generated title --> |access-date=2019-08-11 |archive-date=2016-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160808002555/http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2010/07/30/brk,20100730-267685,id.html |dead-url=yes }}</ref> Pernah digadang-gadang sebagai alternatif paling realistis untuk memindahkan ibu kota, Jonggol terletak hanya 40 kilometer di sebelah tenggara Jakarta. Rencana ini sudah didengungkan sejak masa pemerintahan presiden [[Soeharto]]. Alasan lain dipilihnya Jonggol adalah wilayah ini dinilai masih memiliki lahan yang sangat luas dan berada di dataran tinggi yang relatif tinggi. Karena, berdasarkan Keputusan Presiden (KEPPRES) No. 1 Tahun 1997. Koordinasi Pengembangan Kawasan Jonggol Sebagai Kota Mandiri, total luas lahan yang tercakupi berkisar 657,25 km² dan berada di ketinggian +260 m hingga +1800 m.<ref name="tempointeraktif.com"/>
 
== Akses ==
Dari [[Jakarta]] untuk mengakses Jonggol bisa melalui Alternatif Cibubur-Cileungsi (Transyogi) keluar dari Pintu Tol Cibubur atau Pintu Tol Jatikarya sejauh 23 km. Jalan Transyogi Jonggol juga menjadi alternatif bagi warga ke [[Bandung]] sekitar 90 km dan [[Cianjur]] 50 km dari Jonggol melalui [[Cikalong Kulon, Cianjur|Cikalong Kulon]] bila [[Jalan Tol Jakarta–Cikampek]] dan Jalan raya wisata [[Puncak, Bogor|Puncak]].
 
== Tokoh dari Jonggol ==
* [[Margonda]], seorang pejuang zaman [[Revolusi Kemerdekaan]] yang diabadikan sebagai nama Jalan protokol di [[Kota Depok]].
* [[Mohammad Syafa'at Mintaredja]], seorang politisi dan pejabat pemerintahan yang berkiprah terutama pada masa [[Orde Baru]]
* Karta Dikaria, mantan Bupati [[Kabupaten Bogor]] periode 1960-1967.
* [[Satyawati Suleiman]], seorang ilmuwan dibidang [[Arkeologi]] di [[Universitas Indonesia]].
* [[Mang Dudung]], Seorang Pelawak dan Aktif era 1950 hingga 1970 an.
* Mayor Jenderal (Purn). [[Iwan Sulandjana]], seorang purnawirawan [[TNI]] dan Politisi [[Nasdem]].
* [[Mulyadi (politikus Gerindra)]], Anggota DPR RI [[Partai Gerindra]].
* [[Tan Tjio Han Tjiang]], tokoh praktisi [[Kungfu]] atau seni beladiri khas Tionghoa
* [[Tonah]], seorang seniman/aktris Tanah Air.
* Beben Suhendar, S.H, Mantan Camat Jonggol dan politisi [[Partai Gerindra]].
 
== Potensi Wisata Jonggol dan Sekitar ==
 
Wilayah Kecamatan Jonggol maupun Jonggol Raya (Bakal DOB Kabupaten Bogor Timur/Ex Kawedanan Jonggol) dinilai sebagai daerah dengan potensi wisata yang besar, karena didukung oleh kondisi alam di wilayah tersebut. Namun tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai akibatnya potensi yang besar tersebut tidak termanfaatkan dengan optimal. Potensi wisata yang ditawarkan di daerah ini berupa alam [[pegunungan]], [[air terjun]], [[telaga]], [[sungai]], [[sejarah]] hingga [[flora]] dan [[fauna]]. Berikut potensi wisata di wilayah ini:
* Kecamatan Jonggol
** [[Prasasti Pasir Awi]], Sukajaya dan Pabuaran.
** Goa Ciwadon, Cibodas.
** Curug Cisedong, Cibodas.
** Bendungan Cipamingkis, Bendungan dan Sukasirna.
** Wisata Air Kali Dayeuh, Sukanegara.
** Pantai Doro, Sukajaya.
** Geger Gunung Kinayungan, Sukajaya.
** Jonggol Garden, Cibodas.
** Wonderful Jonggol, Cibodas.
** Telaga Citra Indah, Sukamaju dan Setu Sari.
 
* Jonggol Raya:
** [[Gunung Batu Jonggol]], Sukaharja.
** [[Gunung Kencana]], Sukawangi.
** [[Curug Cisarua]], Sukawangi.
** [[Air terjun Cipamingkis]], Wargajaya.
** [[Curug Ciherang]], Wargajaya.
** [[Curug Leuwi Hejo Jonggol]], Cibadak.
** [[Curug Mariuk]], Sukamulya.
** [[Situ Rawa Gede Jonggol]], Sirnajaya.
** [[Curug Cibeet]], Arca.
** [[Curug Arca Jonggol]], Arca.
** [[Curug Cidulang Jonggol]], Sirnajaya.
** [[Taman Rusa Tanjungsari]].
** [[Curug Cibenggang]], Sukaharja.
** [[Curug Ciomas]], Cariu.
** [[Curug Cioray]], Ligarmukti.
** [[Curug Country]], Tanjungsari.
** [[Curug Hordeng]], Cibadak.
** [[Curug Golek]], Sukamulya.
** [[Puncak Palasari Jonggol]], Sukamulya.
** [[Puncak Kuta Jonggol]], Sukamulya.
** [[Situ Tunggilis]], Setusari.
** [[Taman Wisata Mekarsari]], Mekarsari.
** [[Batu Kapur Klapanunggal]].
 
== Jumlah bangunan ==
Gedung / Menara: 2 Unit
 
Wisma: 2 Unit
 
Rumah Sakit Umum: 5 Unit
 
Restoran: 7 Unit
 
Toko / Supermarket: 10 Unit
 
Perumahan: 9 Unit
 
Sekolah: 13 Unit
 
Pasar ; 12 Unit
 
== Media ==
* Indopos
* Jawa Pos
* Bali Post
* Koran Surya
* Radar Bogor
* Tribun Jabar
* DAAI TV 59 UHF
* Radio Khatulistiwa 1026 AM
* C Radio 1062 AM
* Radio Nusantara Jaya 1395 khz
* RPN radio ronda ng daos
* Poskota
* Draba PT Radio
 
== Kelurahan/desa ==